Saturday 31 July 2010

(ilmu) Cosmopolitanism atau Kosmopolitanisme

Dalam dunia Hubungan Internasional terdapat tiga Grand Theory yang menjadi dasar pemahaman ilmu Hubungan Internasional, yaitu Realisme, Liberalisme, dan Marxisme. Ketiga teori ini mencoba memahamkan dunia sebagai bagian dari diri mereka. Misalnya, realisme yang menganggap bahwa dunia adalah sebuah sistem internasional yang anarkis dan setiap negara harus kuat dan mampu bertahan dari negara lainnya, liberalisme yang sangat menghargai hak-hak dan kebebasan setiap manusia dalam mengurus hidup mereka dan negara mendapat porsi yang kecil untuk mengurusnya, kemudian terakhir adalah marxisme dan sistem kelas masyarakat internasionalnya .
Pasca runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, dan akibat perkembangan teknologi informasi serta demokrasi di seluruh dunia mendorong kemunculan semangat pluralisme. Pluralisme menekankan pentingnya identitas, politik, dan interaksi negara maupun aktor internasional lainnya. Kemudian, adanya pergeseran dari pentingnya metode dan nilai-nilai yang dianut positivist menjadi pentingnya penekanan sebuah interpretasi dan pengetahuan adalah awal perdebatan antara post-positivist dan epistemological approach (Lapid ,1989).
Post-positivisme adalah sebuah penyebutan umum untuk menandai teori maupun pendekatan yang mulai berkembang sejak akhir 1970an. Beberapa teori atau pendekatan yang masuk dalam post-positivisme adalah critical theory, konstruktivisme, feminisme, dan postmodernisme. Selain itu, dalam post-positivisme terdapat sebuah perdebatan terori hubungan internasional yang bersifat normatif antara kosmopolitanisme dan komunitarianisme (Wendt, 1999; Walker, 1993; Linklater, 1998; Sylvester, 1994). Kemudian, dalam karya tulis ini selanjutnya akan dibahas lebih jauh mengenai apa itu kosmopolitanisme dan bagaimana perkembangannya.
  
KOSMOPOLITANISME (COSMOPOLITANISM)

Dasar pemahaman kosmopolitanisme adalah bersumber dari peradaban Barat. Pemikiran utama cosmopolis atau kota universal memiliki peranan penting dalam filosofi Stoic dan kekristenan. Beberapa teori politik dan sosial telah mengakui konsep ini. ada yang menganggapnya sebagai bagian dari politik kiri dan ada juga yang menganggapnya sebagai sebuah alternatif bagi nasionalisme yang etnosentrik.
Menurut Oxford English Dictionary, kosmopolitanisme berasal dari kata cosmophil yang berarti seseorang yang akrab dengan dunia dan menghindari kekerasan. Sementara itu, menurut Colin Wight, kosmopolitanisme merupakan sebuah doktrin yang percaya bahwa kesetiaan politik kedaerahan harus dihilangkan demi identifikasi etik yang lebih tinggi dengan kemanusiaan, dan masyarakat internasional harus dikorbankan dalam prosesnya.
Terdapat banyak definisi para ahli Hubungan Internasional dalam memahami kosmopolitanisme, namun sebuah titik awal mampu menyatukan mereka. Titik awal tersebut adalah sebuah anggapan bahwa manusia memiliki dua kewajiban, yaitu sebagai warga sebuah kota dan warga dari dunia. Sehingga setiap manusia memiliki kewajiban untuk menyebarkan kebaikan dan menghindari penggunaan kekerasan maupun dampak yang mampu merusak.
Salah satu alasan utama kemunculan kosmopolitanisme dalam dunia internasional adalah akibat meningkatnya kesadaran antar negara dalam berbagai isu atau masalah internasional yang tidak dapat mereka selesaikan sendiri, meskipun itu adalah bagian dari agenda politik internasional mereka. Misalnya saja masalah kemanusiaan, kejahatan transnasional, dan lingkungan. Selain itu, munculnya individu-individu atau tingkatan non-state yang memiliki kelebihan daripada negara dalam menghadapi berbagai persoalan dunia internasional ikut menguatkan kehadiran kelompok cosmopolist. Mengingat bahwa individu tidak perlu memiliki sikap atau formalitas yang dimiliki oleh negara, membuat mereka bisa lebih cepat dan reaksioner dalam sebuah isu atau wacana. Selain itu, adanya beberapa aktor yang memang telah memiliki kedekatan dalam masalah tersebut, baik melalui orang atau jaringan, tempat dan waktu, atau kebudayaan yang ikut mendukung kesiapan mereka dibandingkan dengan negara.
Bagi beberapa ahli teori, kosmopolitanism mengacu kepada kemungkinan-kemungkinan yang melingkupi demokrasi global dan masyarakat dunia atau sebuah kerangka kerja bagi kerjasama antara gerakan sosial antar bangsa. Dengan meningkatnya publikasi mengenai kosmopolitanisme, juga ikut terbuka tiga cara untuk memahami dan mempelajari lebih jauh apa yang dimaksud kosmopolitanisme. Tiga cara itu adalah:
1.      Kosmopolitanisme mengacu kepada kondisi sosiokultural sesuai dengan tujuan sebuah dunia kosmopolitan. Seiring jalan, semakin banyak manusia yang akan melakukan perjalanan jauh yang melintasi batas negara, politik dan budaya, yang berarti mereka akan merasakan berbagai macam makanan, adat, busana, dll. Namun demikian, paham ini hanya membatasi lingkupannya kepada kelompok elite yang memiliki kemampuan untuk melakukannya, misalnya saja orang-orang kaya, akademisi, ilmuwan, atlet, dan semua tipe manusia seperti ini yang tidak terikat dalam kepentingan politik tertentu. Jadi kosmopolitanisme adalah masalah konsumerisme, bagaimana seorang elite memiliki kekayaan disbanding yang lainnya dan menggunakannya untuk menuju berbagai tempat di dunia.
2.      Kosmopolitanisme mengacu kepada ideologi dan filosofi. Dalam hal ini, filsuf politik kontemporer mencoba membagi dan memasukkan diri mereka sebagai komunitarian, yaitu mereka yang percaya bahwa prinsip moral dan tanggungjawab harus ditempatkan terpisah dan terkotak-terkotak dan juga secara konstektual, dan cosmopolitan, yaitu mereka yang melihat diri mereka sebagai bagian dari masyarakat dunia, lalu berusaha menciptakan sebuah lingkungan beradab dengan pengakuan segala hak azasi manusia secara ideal.
3.      Kosmopolitanisme adalah sebuah proyek politik bagi aturan baru struktur politik transnasional yang disebut juga sebagai cosmopolitan democracy. Konsep ini berusaha menciptakan global governance yang memiliki kemampuan dalam membatasi kedaulatan negara. Sehingga pada akhirnya kekuasaan sebuah negara dalam beberapa sector akan dapat dicampuri oleh kehadiran para cosmopolitan ini. dua wilayah yang telah menjadi lokasi potensial untuk menciptakan kondisi ini adalah Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Hingga saat ini dalam beberapa konsep, kosmopolitanisme masih menjadi sebuah hal yang abstrak. Beberapa ahli yang meneliti dan mengkaji kosmopolitanisme antara lain Martha Nussbaum yang sedang mengkaji visi yang lebih detail tentang pendidikan kosmopolitan, kemudian David Held yang mempelajari demokrasi kosmopolitan. Ia bahkan mampu membagi kosmopolitanisme menjadi tiga tipe, yaitu: politik, legal, dan liberal. David Held bertujuan untuk mengkaji lebih dalam mengenai tugas, prerogatif institusional, hak moral, dan faktor politik etis para kosmopolitan yang bertujuan menciptakan tatanan konstitusional dunia baru.

Sebagai Referensi:
Linklater, Andrew and Hidemi Suganami. 2006. The English School of International Relations, New York: Cambridge University Press.
Jahn, Beate. 2006. Classical Theory in International Relations, New York: Cambridge University Press.
Griffiths, Martin, Terry O’Callaghan and Steven C. Roach. 2008. International Relations: The Key Concepts Second Edition, Oxon: Routledge.
Burchill, Scott, Andrew Linklater, Richard Devetak, Jack Donnelly, Matthew Paterson, Christian Reus-Smit and Jacqui True. 2005. Theories of International  Relations Third Edition, New York: Palgrave Macmillan.

Friday 30 July 2010

(artikel) Tembok Berlin, Monumen Perang Dingin

1.      Latar Belakang Masalah
Perang Dunia II yang berkecamuk di Eropa sejak tahun 1941 mencapai akhirnya dengan kekalahan Jerman oleh Tentara Merah. Soviet, sebagai salah satu bagian dari pasukan sekutu, berhasil menguasai Jerman sebagai negara fasis terakhir setelah Italia. Karena Rusia merupakan satu dari empat negara sekutu (Soviet, AS, Prancis, Inggris), Jerman dibagi menjadi empat wilayah pendudukan. Termasuk kota Berlin sebagai ibukota ikut dibagi kedalam empat sektor.
AS, Prancis dan Inggris berada di sisi barat Jerman yang nantinya disebut sebagai Jerman Barat. Sedangkan Soviet berada di timur dengan Jerman Timur-nya. Berlin sendiri berada di dalam wilayah Jerman Timur yang nantinya akan menjadi medan pertama dan utama Perang Dingin.
Kondisi ekonomi yang sangat parah akibat Perang Dunia ditambah lagi kerusakan berbagai infrastruktur, membuat Jerman sempat mengalami krisis ekonomi,terutama Jerman Timur. Ini disebabkan oleh Jerman Barat (AS, Prancis, Inggris), menandatangani perjanjian kerjasama dan membentuk sistem pemerintahan federasi. Yang membuat mereka bekerjasama dalam pembangunan Jerman Barat. Sementara Soviet yang ingin memberikan otonomi untuk Jerman Timur agar menjadi mandiri dalam memerintah wilayahnya tidak diberi izin. Ini karena 3 suara lawan 1. Krisis yang berkepanjangan juga disebabkan oleh Barat yang tidak mau memperbaiki kawasan industri yang hancur oleh perang di Jerman Timur karena mereka sibuk membenahi wilayah mereka masing-masing.
Ini membuat Jerman Timur jauh tertinggal dibanding tetangganya. Hingga akhirnya warga Jerman Timur memilih pindah ke Jerman Barat. Eksodus yang terjadi, terutama di Berlin, menghasilkan Tembok Berlin sebagai pemisah Berlin Barat dan Berlin Timur.

2.      Sejarah dan Bentuk Tembok Berlin
Pembicaraan mengenai pembangunan tembok ini sebenarnya terjadi 1 April 1952, ketika pemimpin Jerman Timur berkunjung ke Moskow dan bertemu dengan Stalin. Dalam diskusi tersebut, Vyacheslav Molotov menteri luar negeri milik Stalin, mengajukan saran agar Jerman Timur menggunakan sistem perlintasan untuk berkunjung ke Berlin Timur yang tidak dapat dilewati begitu saja oleh agen-agen Barat. Stalin setuju dengan menyebut situasi ini sebagai situasi yang tidak dapat diterima. Stalin menyarankan agar Jerman Timur membangun pertahanan perbatasannya. Dia berpendapat bahwa garis demarkasi ini tidak hanya sekedar sebuah perbatasan, tapi perbatasan yang harus berbahaya dan Jerman menjaganya dengan nyawa.
Tembok Berlin (bahasa Jerman : Berliner Mauer) yang dibangun 13 Agustus 1961 memiliki posisi yang unik dalam membatasi kedua bagian Berlin. Dibangun bukan tepat di garis perbatasan, tapi beberapa meter dari garis batas Berlin Barat dan Berlin Timur. Yang kemudian dipisahkan beberapa meter lagi dengan tembok lain, sehingga ada tanah kosong beberapa meter yang diisi dengan pasir. Pasir di antara Tembok Berlin sendiri, memiliki kelemahan dan keuntungan bagi para penyeberang ilegal. Memang, pasir mudah digali untuk membuat terowongan melewati tembok, tapi pasir juga gampang membuat terperosok ketika para penyeberang-penyeberang ini mencoba lari melewati Tembok Berlin. Tanah kosong ini disebut juga death strip atau tanah kematian.
“Tembok” ini sebelumnya hanya berupa kawat berduri sepanjang 155 km lebih. Juni 1992, kawat berduri dibangun lagi dengan jarak 91 meter mendekat ke pemukiman. Rumah-rumah warga yang menghalangi pembangunan kawat berduri dirobohkan dan penghuninya direlokasi. Death strip sebelum pasir adalah hamparan kerikil. Dengan begini, akan ada daerah terbuka yang dapat digunakan oleh penjaga perbatasan untuk menembak. Sebelum mencapai bentuk tembok yang nantinya akan dikenal orang luas, Tembok Berlin melalui beberapa perbaikan dan pengembangan.
Jadi, generasi pertama tahun 1961 masih berbentuk kawat berduri biasa. Tahun 1962 hingga 1965 menjadi tembok beton. Tahun 1965 hingga runtuh, tembok ini mencapai bentuk terbaiknya dengan penggunaan “elemen penguat dinding UL 12.11” yang selesai pengerjaannya tahun 1980. Dibangun dengan 45.000 bagian beton yang terpisah membentuk tembok yang utuh setiap panjang 3,6 meter dan lebar 1,2 meter dan menghabiskan $ 3.638.000 juta. Penyempurnaan terus dilakukan dengan penambahan pipa yang licin di atas tembok agar lebih sulit untuk dipanjat, kawat berbentuk jala, penahan sinyal, parit anti-kendaraan, anjing penjaga sepanjang perbatasan, paku yang tergantung di death strip, ratusan menara pengawas, dan puluhan bunker.

3.      Dampak-dampak yang Terjadi Selama Berdirinya Tembok Berlin
Dalam pembangunannya, Tembok Berlin diawasi dan dijaga ketat oleh tentara-tentara Soviet. Setelah selesai, Tembok Berlin menutupi Berlin Barat seutuhnya. Meskipun demikian, godaan untuk mendapatkan hidup yang lebih baik membuat beribu-ribu orang mencoba menyeberang ke Berlin Barat. Ribuan diantaranya terluka atau berakhir pada kematian.
Perbedaan sistem ekonomi dan pemerintahan antara kedua belah Blok membuat perbedaan yang sangat kental begitu terasa dalam kehidupan dan kesejahteraan warga-warga mereka. Barat yang menerapkan sistem ekonomi pasar sosial dan pemerintahan parlementer demokrasi memberi kesempatan kepada warganya untuk terus berkembang dengan menggunakan potensi yang mereka miliki secara maksimal dalam memenuhi penghidupannya. Pemberian bantuan dana untuk pembangunan infrastruktur dan pemulihan ekonomi Jerman Barat yang dilakukan secara terus-menerus, membuat stabilitas terjadi dalam masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan selama 30 tahun mendapat julukan ‘keajaiban ekonomi’. Barat juga memberi iming-iming kewarganegaraan kepada setiap warga Jerman Timur yang pindah ke Jerman Barat.
Sementara Soviet dengan Komunismenya yang sentralis membuat warga di negara-negara satelitnya justru jatuh miskin termasuk Berlin. Warga Berlin Timur yang menyeberang ke Berlin Barat terpaksa meninggalkan keluarga, teman, pekerjaan, dan tempat tinggal mereka setelah Tembok Berlin dibangun dan larangan melintas secara bebas diberlakukan. Jauhnya jarak masyarakat dengan pusat aktifitas ekonomi yang berada di ‘seberang kota’ menjadi beban berat lainnya yang sangat sulit ditanggung oleh rakyat Jerman Timur khusunya Berlin Timur.
Setiap aksi turun ke jalan untuk berunjuk rasa yang dilakukan oleh warga Berlin Timur dibalas dengan tindakan represif dari tentara. Sehingga tidak sedikit yang terluka atau tewas. Cara-cara militer yang diterapkan oleh Soviet membuat angka eksodus yang terjadi di Jerman mencapai 200.000 orang lebih. Dan ratusan diantaranya melalui Tembok Berlin.
Di Berlin Barat, anak-anak muda membentuk Gerakan Pemuda Jerman dan menjadi ‘sayap kiri’ yang radikal. Posisi Tembok Berlin memberikan cara ‘unik’ untuk bersosialisasi. Tembok yang dibangun beberapa meter dari perbatasan Berlin Barat dan Berlin Timur membuat Kepolisian Berlin Barat tidak memiliki otoritas dan yurisdiksi untuk mengganggu orang-orang yang menggunakan jarak kosong di tembok itu untuk melakukan tindakan huru-hara. Berlin Barat menjadi salah satu pusat pemberontakan pelajar. Dan wilayah Kreuzberg menjadi pusat dari banyak bentrokan yang terjadi.
Penyeberangan dari dan menuju Berlin secara resmi hanya bisa dilakukan melalui delapan titik perbatasan, itupun tidak semua orang bisa menyeberang. Hanya orang-orang tertentu yang bisa menyeberang, yaitu warga Jerman Barat dan dari negara Barat lainnya dengan menggunakan visa yang dikeluarkan oleh Jerman Timur, dengan Jerman Timur memiliki hak tidak mengijinkan pemberian visa tanpa perlu memberi alasan. Sementara warga Berlin Barat sempat diberi satu kesempatan melaui perjanjian antara Jerman Barat dan Jerman Timur pada Natal 1963. Sementara bagi warga Eropa Timur justru sebaliknya. Berbagai aturan menyulitkan dikeluarkan untuk mencegah mereka. Khusus bagi tentara sekutu, urusan resmi, dan diplomat boleh melewati perbatasan tanpa paspor dan juga sebaliknya bagi Soviet.
Penyeberangan illegal yang berhasil menuju Berlin Barat mencapai 5.000 orang, sementara kegagalan yang berbuntut pada kematian mencapai ratusan orang. Penjaga perbatasan memperoleh kebebasan menembak melalui otoritas Jerman Timur yang mengatakan bahwa, “jangan ragu untuk menembak. Tidak peduli anak-anak atau wanita. Itu hanya taktik yang sudah sering digunakan”. Jerman Timur menganggap bahwa semua penyeberang illegal adalah criminal yang layak mati.
Sebelum Tembok Berlin “sempurna”, orang-orang biasanya lompat melalui lantai tertinggi apartemen. Hingga Jerman Timur memerintahkan semua apartemen di sekitar tembok dikosongkan dan pemukiman sekitar tembok harus memalang jendela mereka. Berbagai cara lain misalnya dengan langsung melompati pagar kawat, membuat terowongan, menggunakan balon udara, atau dengan mobil yang langsung menerjang perbatasan. Ketika hal ini terjadi, Jerman Timur memasang batangan logam sebagai penahan agar tidak terulang lagi. Tapi dengan kreatifitas dan kemauan untuk lepas dari Soviet, empat pemuda memodifikasi mobil mereka untuk lolos dari batangan besi yang telah terpasang. Ada juga dengan menggunakan pesawat ukuran kecil dan lain-lain.
Penyeberang yang gagal melewati death strip tidak berani ditolong karena akan memicu penembakan oleh penjaga. Penjaga kadang membiarkan orang yang terluka mati dengan sendirinya. Penyeberang terakhir melalui tembok yang tewas tertembak adalah Chris Gueffroy tanggal 6 Februari 1989.

4.       Peristiwa-peristiwa Penting Hingga Runtuhnya Tembok Berlin
           
a.       Respon Awal
Respon pertama atas rencana pembangunan Tembok Berlin berasal dari warga Berlin Barat yang dipimpin oleh walikota mereka. Mereka mengkritik AS sebagai sekutu Soviet yang gagal menghentikan niat Soviet. Gelombang pengungsi yang terus masuk ke Berlin Barat, meskipun telah diperkirakan oleh AS, tetap tidak terbendung.
            25 Juli 1961, John F. Kennedy memberikan pidatonya bahwa pembangunan tembok ini adalah pelanggaran terhadap Perjanjian Postdam. Perjanjian ini memberikan Blok Barat kemampuan administrasi pada seluruh daerah Berlin. Tapi, beberapa bulan setelahnya, pemerintahan AS memberitahu pemerintahan Soviet bahwa mereka menyetujui pembangunan tembok ini. Dan menganggap tembok ini sebagai “fakta kehidupan internasional” dan harus diterima.
Untuk berjaga-jaga, tanggal 20 Agustus di tahun yang sama pemerintahan Blok Barat menempatkan pasukannya di Berlin Barat dan sekitarnya yang terus dirotasi setiap tiga bulan selama tiga setengah tahun ke depan. Rotasi ini melalui jalan resmi yang diizinkan oleh Soviet. Permintaan izin ini diperlukan karena pasukan dari Barat melalui jalan-jalan di Jerman Timur.

b.      Blokade Berlin
Aksi patroli Blok Barat tidak berlangsung lama. Tanggal 24 Juni 1948, Soviet menutup seluruh akses darat menuju Berlin Barat. Peristiwa yang merupakan salah satu krisis terparah dalam Perang Dingin ini disebut Blokade Berlin. Peristiwa ini bermula pada 12 Juni 1948 ketika jalan yang biasanya digunakan untuk menyeberang menuju Berlin Barat oleh Soviet ditutup untuk perbaikan. Tiga hari kemudian giliran lintasan antar wilayah Berlin ikut ditutup, dan 21 Juni seluruh lalu-lintas perdagangan ditutup oleh Soviet. Akhirnya, pada tanggal 24 Juni Soviet mengumumkan karena “masalah teknis” tidak akan ada lagi perlintasan menuju Berlin baik melalui jalan raya maupun rel kereta. Beberapa hari setelah itu, Soviet kembali mengumumkan bahwa mereka tidak akan membantu suplai bagi daerah milik Barat. Barat yang berusaha mengajukan negosiasi ditolak mentah-mentah oleh Soviet.
Saat blokade ini dimulai, Berlin hanya memiliki suplai makanan untuk 35 hari dan arang untuk 45 hari dalam kondisi musim dingin. Warga Berlin Barat mencoba bertahan hidup menggunakan apapun yang mereka bisa temukan. Mereka menebang pohon-pohon di taman untuk membuat perapian tetap menyala dan menjatah porsi makan mereka agar cukup selama mungkin. Seandainya Soviet memulai peperangan, Berlin akan jatuh seutuhnya karena jumlah pasukan Barat di Berlin yang terbatas karena penarikan pasukan yang dilakukan setelah PD II berakhir.

c.       Berlin Airlift
30 November 1945 akhirnya solusi ditemukan untuk krisis di Berlin yaitu melalui udara. Ruang luas yang kosong di udara memberikan akses langsung menuju Berlin Barat. Tidak seperti tank, Soviet tidak dapat mengklaim pesawat kargo sebagai ancaman militer. Soviet hanya memiliki dua pilihan, yaitu menembak atau membiarkan saja. Bila mereka memilih menembak berarti mereka baru saja melanggar perjanjian yang mereka buat sendiri dan menyulut peperangan terbuka.
Kerjasama AS dan Inggris untuk mendaratkan pesawat di Bandara Tempelhof, Berlin berhasil. Melalui perhitungan matang, dibutuhkan 1.534 ton bahan makanan dan 3.475 ton arang dan bahan bakar setiap harinya untuk membuat 2 juta warga Berlin Barat bertahan. Beberapa bandara sengaja dipersiapkan khusus untuk pesawat kargo yang akan mengangkut suplai yang akan dikirimkan. AS menamakan misi ini Operation Vittles, Inggris menamakannya dengan Operation Plainfare. Dalam misi ini juga ada “misi tidak resmi” yang diberi nama Operation Little Vittles. “Misi” ini bermula ketika seorang pilot AS menggunakan waktu luangnya mengunjungi Berlin sambil membawa kamera. Begitu mendarat, ia menuju ke kerumunan anak-anak kemudian bertanya-tanya mengenai pesawat dan penerbangan yang dilakukan oleh pasukan Barat di Berlin. Pilot itu kemudian mengeluarkan dua permen Wrigley's Doublemint Gum dan berjanji akan membawa lebih banyak permen jika mereka tidak bertengkar.
Hari berikutnya, pilot tersebut menjatuhkan beberapa coklat batangan yang terikat pada parasut dari saputangan kepada anak-anak yang telah menanti di bawah. Setiap hari kerumunan anak-anak yang terus bertambah “memaksa” si pilot menambah jumlah coklatnya. Segera, tumpukan surat dari anak-anak yang ditujukan kepada si pilot ditambah lagi berita di koran membuat komandannya jengkel dan marah. Meskipun demikian, pilot-pilot lain akhirnya “latah” dan anak-anak di AS yang mendengarnya ikut menyumbangkan coklat. “Misi” ini berhasil mengantarkan total 3 ton permen dan menjadi propaganda yang sukses.
Kesuksesan misi ini memalukan bagi Soviet. Setelah dilakukan negosiasi yang serius, persetujuan dicapai. 11 Mei 1949 tengah malam, Blokade Berlin berakhir. 2.326.406 ton suplai dikirimkan dan 278.228 penerbangan berhasil dilakukan selama blokade.
d.      Runtuhnya Tembok Berlin
            Tanggal 23 Agustus 1989, komunis Hungaria menghilangkan larangan menyeberang dengan Austria, sehingga pada bulan September lebih dari 13.000 turis dari Hungaria lari menuju Austria. Demonstrasi besar-besaran menentang pemerintahan Jerman Timur dimulai Oktober 1989. Pemimpin jangka panjang Jerman Timur, Erich Honecker, mundur 18 Oktober 1989 dan digantikan oleh Egon Krenz beberapa hari kemudian. Honecker memperkirakan pada bulan Januari tahun itu bahwa Tembok Berlin akan berdiri “seratus tahun lagi” jika kondisi yang menjadi alas an tembok tersebut dibangun belum berubah.
            Protes menyebar di seluruh Jerman Timur pada September 1989, yang intinya mereka ingin meninggalkan Jerman Timur. Jerman Timur menyebut ini sebagai awal dari Revolusi Damai pada akhir 1989. Pemrotes ingin menciptakan “sosialisme yang manusiawi” dan pada tanggal 4 November 1989, jutaan pemrotes yang terus bertambah berkumpul di Alexanderplatz di Berlin Timur.
            Sementara itu, gelombang pengungsi yang meninggalkan Jerman Timur menuju Jerman Barat terus bertambah dan menemukan jalan melalui Cekoslowakia yang diperbolehkan berkat perjanjian kerjasama Krenz dan komunis Cekoslowakia. Agar lebih mempermudah lagi, politburo yang dipimpin oleh Krenz memperbolehkan penyeberangan melalui titik persimpangan Jerman Barat dan Timur termasuk Berlin Barat pada tanggal 10 November. Di hari yang sama, menteri administrasi memperbaharui proposal mengenai regulasi baru yang melingkupi perjalanan swasta meskipun penerapannya dilakukan tanggal 10 November. Günter Schabowski, Menteri Propaganda Jerman Timur, bertugas mengumumkannya. Padahal, Schabowski sedang berlibur dan tidak mengetahui perkembangan yang sedang terjadi mengenai regulasi baru bepergian yang baru saja disahkan. 9 November, sehari sebelum diumumkan, dia menerima pesan bahwa warga Jerman Timur diperbolehkan menyeberang dengan izin yang jelas, tapi tidak diberitahukan apa yang harus dia lakukan dengan informasi tersebut. Regulasi ini baru selesai beberapa jam dan baru diterapakan keesokan harinya, sehingga ada waktu untuk memberitahu penjaga perbatasan. Tapi, tidak ada orang yang memberitahu Schabowski. Di akhir konferensi, dia membacanya dengan sangat keras dan ketika ditanya kapan regulasi ini akan mulai diterapkan, dia mengira adalah pada hari yang sama ketika ia membacakannya. Jadi ia menjawab, “ Setahu saya secepat mungkin, tanpa penundaan”.

            10.000 ribu orang yang mendengarnya melalui televisi langsung memenuhi titik periksa Tembok Berlin berharap dapat masuk ke Berlin Barat. Petugas yang terkejut dan kewalahan membuat mereka menghubungi dengan segera atasan mereka, tapi tidak ada petinggi Jerman Timur yang berani mengambil tanggungjawab untuk memutuskan mencegahnya dengan kekerasan. Jadi, tidaklah mungkin para penjaga yang kalah jumlah bisa menahan kerumunan penduduk Jerman Timur. Di hadapan kerumunan yang terus bertambah, penjaga akhirnya berteriak agar segera membuka perbatasan dan membiarkan para warga melintas. Kegembiraan yang meluap dari warga Jerman Timur dibalas dengan sukacita dari warga Berlin Barat. 9 November menjadi hari keruntuhan Tembok Berlin. Dan ini menjadi awal berakhirnya Perang Dingin.

Thursday 29 July 2010

(ilmu) Definisi Organisasi dan Kerjasama Internasional


• Perpu No. 1/2002 tentang Pemberantasan Terorisme
Organisasi internasional adalah organisasi yang berada dalam lingkup struktur organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa atau organisasi internasional lainnya di luar Perserikatan Bangsa-Bangsa atau yang menjalankan tugas mewakili Perserikatan Bangsa-Bangsa.

UU RI No. 24 Thn. 2000 tentang Perjanjian Internasional
Organisasi Internasional adalah organisasi antarpemerintah yang diakui sebagai subjek hukum internasional dan mempunyai kapasitas untuk membuat perjanjian internasional.

UU No. 37 Thn. 1999 Tentang Hubungan Luar Negeri
Organisasi Internasional adalah organisasi antarpemerintah.

• Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 1999 Tentang Keanggotaan Indonesia dan Kontribusi Pemerintah Republik Indonesia Pada Organsasi-Organisasi Internasional
Organisasi internasional adalah organisasi/ badan/ lembaga/ asosiasi/ perhimpunan/ forum antar pemerintah atau non-pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama internasional dan dibentuk dengan aturan tertentu atau kesepakatan bersama.

Dr. Boer Mauna
Organisasi Internasional adalah suatu perhimpunan negara-negara yang merdeka dan berdaulat yang bertujuan untuk mencapai kepentingan bersama melalui organ-organ dari perhimpunan itu sendiri.

• Sumaryo Suryokusumo
Himpunan negara-negara yang terikat dalam suatu perjanjian internasional yang dilengkapi anggaran dasar sebagai instrumen pokok (constituent instrument) dan mempunyai personalitas yuridik.


• Leroy Bennet
A permanent organization to carry on a continuing set of functions with voluntary membership of eligible parties which has basic instrument stating goals, structure and methods of operation and broadly representative consultative conference organ with permanent secretariat to carry on continuous administrative, research, and information functions.

• MSN Encarta
International Organization is membership group that operates across national borders for specific purposes.

Kamus Istilah Politik dan Kewarganegaraan
Organisasi Internasional adalah asosiasi atau perhimpunan negara-negara yang terikat oleh perjanjian untuk mengamankan tujuan bersama

Wikipedia
Organisasi internasional adalah suatu bentuk dari gabungan beberapa negara atau bentuk unit fungsi yang memiliki tujuan bersama mencapai persetujuan yg juga merupakan isi dari perjanjian atau charter.

D.W. Bowett
“…permanent association of governments, or administration (i.e. postal or railway administration), based upon a treaty of a multilateral rather than a bilateral type and with some definite criterion of purpose.”

• Leonard
Organisasi internasional mempunyai arti dan ciri-ciri khusus yaitu : cara melakukan hubungan-hubungan internasional dilakukan melalui badan-badan permanen yang telah diserahi dengan tanggung jawab dan wewenang tertentu dan melalui badan ini setiap pemerintah negara dapat melaksanakan kebijakan-kebijakannya dan hal-hal yang menyangkut kepentingan nasionalnya.

• J.G. Starke
“In the first place, just as the function of the modern state and the rights, duties, and powers of its instrumentalities are governed by a branch of munifical law called state constitutional law, so international institutions are similarly conditioned by a body of rules may will be described as international constitutional law”.

Keputusan Menteri Keuangan RI No. 574/KMK.04/2000
Organisasi Internasional adalah organisasi/badan/lembaga/asosiasi/ perhimpunan/forum antar pemerintah atau nonpemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama internasional dan dibentuk dengan aturan tertentu atau kesepakatan bersama.

• Wiki Answers
It is a group of persons representing or natural from more than one country who having a common purpose have grouped under a legally organized structure for achieving that common goal.

• Yahoo Answers
Organisasi internasional adalah hubungan yang saling membantu atau memberikan informasi antara satu negara dengan negara lain atau hubungan yang lebih dari 2 negara yang saling berinteraksi secara aktif baik secara langsung maupun tidak langsung.

Rose Heart
Organisasi internasional adalah suatu organisasi yang awalnya dibentuk oleh negara-negara yang memiliki latar belakang kepentingan yang sama. Lalu untuk menyelaraskannya dengan negara-negara yang bukan pendiri, organisasi internasional ini membuka keanggotaan bagi negara-negara yang juga memiliki latar belakang dan tujuan yang sama secara internasional.



Wednesday 28 July 2010

(ilmu) BoP, SoP, DoP

Balance of Power (BoP)
            Adalah keadaan dimana terjadi kestabilan atau equilibrium dalam bahasa ekonomi diantara kekuatan-kekuatan yang sedang bertikai. Penggunaan sistem BoP sendiri bertujuan untuk mencegah adanya satu pihak yang terlalu kuat yang nantinya menjadi sok’ diatas negara-negara lain. BoP sendiri adalah konsep utama dalam teori neorealist.
            Menurut David Hume, penggunaan BoP telah ada sejak jaman dahulu kala sebagai teori politik maupun pernyataan praktis. Intinya BoP timbul dari perasaan, dan lahir dari pengalaman dan insting untuk bertahan hidup. L. Oppenheim memaparkan bahwa equilibrium antara berbagai kekuatan antar bangsa-bangsa adalah hal yang sangat penting dalam hukum internasional. Tanpa adanya pihak yang mampu menjadi penengah, hanya sanksi dari suatu perjanjian atau aturan yang dapat diberikan bagi pihak pelanggar atau disebut juga hukum internasional. Jika gagal, maka tidak ada yang mampu menghentikan suatu negara atau bangsa meskipun melanggar hukum dalam mencapai kepentingan nasionalnya. Machiaveli berkata,”tidak ada alasan bagi seseorang yang bersenjata untuk takut kepada yang tidak bersenjata”.
            Meskipun BoP telah ada sejak lama, namun kembali ke permukaan pada abad pertengahan di Eropa. Italia abad ke-15, Francesco Sforza, bangsawan Milan, adalah penguasa pertama yang menggunakannya. Universalism mendominasi hubungan internasional Eropa sejalan dengan Perdamaian Westphalia yang membuka jalan bagi doktrin BoP. Kemudian dijelaskan lagi secara signifikan dalam perjanjian Utrecht tahun 1713 yang dengan pembahasan yang lebih mendalam.
            Barulah pada abad ke17, ketika ilmu hukum internasional menjelaskan struktur disiplin BoP dibawah Grotius dan para penerusnya yang mematangkan formula ini dari teori menjadi prinsip fundamental diplomasi. Eropa kemudian membentuk semacam kelompok hukum yang mengawasi kondisi BoP Eropa, yang bertujuan agar kedamaian tetap terjaga.
            Setelah dirumuskan, BoP menjadi aksioma ilmu politik oleh Fénelon yang menjelaskannya kepada Louis muda, duc de Bourgogne. Frederick the Great, dalam Anti-Machiavel, menjelaskan BoP kepada dunia dan tahun 1806, oleh Friedrich von Gentz dalam Fragments of The Balance of Power. Prinsip ini menjadi dasar koalisi antara Louis XIV dan Napoleon dalam kurun waktu setelah Perdamaian Westphalia (1648) dan Kongres Vienna (1814). Pada abad ke-19, setelah Revolusi Perancis, prinsip ini kembali diperkuat yang akhirnya berujung pada pembentukan berbagai aliansi politik.

Separation of Power
            Baron de Montesquieu menjelaskan bahwa, separation of power atau pemisahan kekuasaan adalah model atau contoh dari pemerintahan negara yang demokratis, yang berasal dari ide kuno mengenai pemerintahan campuran. Kita mengenalnya dengan sebutan Trias Politica. Menurut model ini, negara dibagi menjadi cabang-cabang  yang memiliki wilayah kekuasaan dan tanggung jawab masing-masing. Normalnya pembagian ini adalah eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Yunani kuno adalah yang pertama menggunakannya kemudian  menyebar  dan ikut digunakan oleh Republik Romawi, bagian dari Konstitusi Republik Romawi. Pemerintahan Republik Romawi membaginya menjadi tiga, yaitu senat, legislatif, dan eksekutif. Tugas senat adalah membuat kebijakan –kebijakan yang berhubungan dengan militer, luar negeri, dan dalam negeri. Senat juga mengeluarkan perintah kepada pihak eksekutif (yang biasanya dipatuhi). Senat bukanlah badan legislatif dan tidak mampu melampaui hukum. Legislatif memiliki dua fungsi. Pertama, memilih anggota eksekutif dari senat dan kedua adalah mengesahkan hukum dalam negeri. Eksekutif sendiri memiliki fungsi dalam memberi perintah terhadap pihak militer, menegakkan hukum, dan sebagai hakim agung. Disnilah dikenal sistem check & balance untuk mencegah adanya akumulasi kekuasaan dalam satu pihak.
            Pendukung sistem ini menganggap bahwa trias politica melindungi kebebasan dan demokrasi, dengan menghindari tirani. Sementara yang menolak mempertanyakan apakah sistem ini benar-benar melindungi kebebasan. Mereka mengkhawatirkan sistem ini justru memperlambat proses pemerintahan, memberikan kekuasaan yang berlebihan dan tidak bertanggung jawab kepada eksekutif, hingga meminggirkan (memarginalkan) legislatif
            Demokrasi parlementer tidak memiliki pemisahan kekuasaan yang jelas. Eksekutif dan kabinet diambil dari parlemen. Ini adalah prinsip pemerintahan yang bertanggung jawab. Tapi, meskipun legislatif dan eksekutif saling berhubungan, dalam sistem parlementer biasanya ada judikatif yang terpisah secara mandiri.
            Tidak ada sistem demokrasi di dunia ini yang memisahkan kekuasaan secara absolut ataupun yang tidak. Meskipun demikian, beberapa sistem secara jelas menggunakan prinsip pemisahan kekuasaan, sementara ada juga dengan menyatukannya atau fusion of powers. Jadi sistem separation of power lebih condong kepada sistem presidensial, sedangkan untuk fusion of power adalah sistem parlementer. Sementara sistem campuran yang berada di tengah-tengah kita bisa ambil contoh pada Prancis.


Division of power

            Memiliki makna yang mirip dengan separation of power karena juga terbagi ke dalam tiga cabang trias politica, legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Bedanya adalah kalau dalam sistem separation of power dilarang antar cabang kekuasaan saling mengganggu, pada sistem division of power hal tersebut boleh saja terjadi. Negara kita adalah contohnya. Presiden selaku pihak eksekutif memiliki kekuasaan dalam memperkenalkan atau mengajukan undang-undang baru, tetapi DPR/MPR sebagai pihak legislatif berhak untuk mengesahkan atau tidak undang-undang tersebut. Tentu saja saat inilah peran partai menjadi penting dalam merebut ‘kursi’ sebanyak-banyaknya atau melalui konsolidasi dengan partai lain. MPR sendiri setelah Orba tidak memiliki banyak fungsi. Hal ini dapat kita lihat dalam peran-perannya yang telah diambil oleh DPR. Indonesia sendiri sepertinya mempertahankannya sebagai tradisi saja.

(ilmu) Pengantar Globalisasi

Sebagai sebuah istilah yang semakin terkenal, globalisasi kini berjalan beriringan dengan kehidupan manusia. Akibat tuntutan zaman dan perkembangan kehidupan, hampir tidak ada lagi manusia yang tidak terseret globalisasi. Peran media serta pencitraan terhadap globalisasi membuat manusia tanpa sadar semakin tenggelam dengan keharusan menjalani globalisasi. Definisi globalisasi sendiri hingga saat ini belum mencapai titik temu yang memuaskan. Akibat begitu banyak dan luasnya aspek yang dilingkupi membuat globalisasi menjadi bias. Para ahli sendiri sepakat bahwa tujuan dari globalisasi adalah pluralitas kehidupan. Menyamakan standar atas hidup dan berbagai nilai-nilai pada titik yang sama.
Bagi sebagian orang, globalisasi adalah sebuah proses. Namun ada juga yang menganggapnya sebagai tujuan, cara, atau alat. Sebagian besar para ahli mendefinisikan globalisasi sebagai proses transformasi hal-hal dalam wilayah tertentu menjadi sesuatu yang mengglobal. Bisa juga diartikan sebagai suatu proses menyatukan manusia dalam satu komunitas yang sama yang saling berperan. Namun, banyak orang yang menyamakan antara globalisasi dan westernisasi. Dalam memandang hal tersebut kehati-hatian sangat diperlukan, agar pemahaman nantinya tidak dangkal.
Penggunaan kata globalisasi sendiri seolah-olah terkurung dalam persepsi bahwa globalisasi berasal dari barat. Tanpa melihat istilah dari barat yang digunakan, globalisasi telah ada jauh dan berkembang sebelum barat mengenal makna tersebut. Kita bisa melihat di Asia. Pada zaman dahulu, ribuan tahun dari sekarang, begitu banyak kerajaan-kerajaan di Asia dengan sistem pemerintahannya yang kompleks ketika orang-orang di barat masih belum memikirkan tentang penyatuan dan kerjasama antar suku-suku yang terpecah. Benturan atau perkawinan kebudayaan terjadi ketika kerajaan-kerajaan ini melakukan berbagai bentuk hubungan luar negeri, entah itu kerjasama atau perang. Proses-proses inilah yang menjadi suatu globalisasi. Contoh kongkrit globalisasi di Asia adalah Jalan Sutera.
Barat mulai mengenal globalisasi pada renaissance. Dengan kebebasan yang diberikan kepada ilmu pengetahuan, mendorong berbagai ekspedisi untuk mengeksplorasi dunia. Berkat teori bumi itu bundar, para penjelajah berani mengarungi lautan. Pada abad ke-17, sebuah MNC yang disebut-sebut sebagai MNC pertama, berdiri. British East India Company pada tahun 1600, yang disusul Dutch East India Company pada tahun 1602, dan Portuguese East India Company pada tahun1628. Adalah Charles Taze Russell, seorang pengusaha Amerika yang menjadi menteri,  yang mulai menggunakan konsep teori globalisasi pada tahun 1897 melalui kata “perusahaan raksasa”. Meskipun istilah globalisasi sendiri telah ada pada tahun 1960an melalui ilmu sosial, namun mulai terkenal dan semakin sering digunakan pada pertengahan 1980an dan 1990an. Setelah zaman pencerahan inilah, segala macam hal, entah itu ilmu pengetahuan, teknologi, komoditas ekspor, dll. yang dibawa ke luar negeri menjadi sebuah globalisasi. Oleh karenanya, globalisasi memiliki kaitan yang sangat erat dengan westernisasi.
Jadi, westernisasi adalah proses dimana masyarakat menjadi bagian atau mengadopsi kebudayaan barat dalam hal industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, gaya hidup, pola makan, bahasa dan huruf, agama, atau nilai kesusilaan. Hampir seperti globalisasi, westernisasi sangatlah sulit untuk dihindari mengingat negara-negara barat adalah pemimpin dunia saat ini. Westernisasi mulai marak pada era kolonialisme. Bangsa Eropa yang melakukan penjelajahan, kemudian berdagang, lalu menjajah memudahkan proses akulturasi dan enkulturasi kebudayaan mereka dengan kebudayaan penduduk pribumi. Karena ketika Eropa menjajah suatu wilayah, mereka akan mengubah kebiasaan ditempat tersebut yang menurut mereka tidak sesuai dengan kebiasaan Eropa. Atau, mereka membawa pribumi dari negara jajahan lain ke wilayah jajahan lainnya yang masih kosong atau membutuhkan pembangunan. Wilayah jajahan atau koloni-koloni yang mereka buat akan berlandaskan sesuai dengan hukum negara induk.
Jepang merupakan sebuah negara yang sangat terkena dampak westernisasi. Setelah pendaratan Commodore Perry, kebudayaan jepang perlahan-lahan mulai berubah. Para menteri, perdana menteri, bahkan kaisar mulai menggunakan pakaian ala barat. Pola makan pun ikut berubah, dari pola sehat ke pola yang buruk. Dulunya orang Asia senang makan makanan dari tanaman, kini pola mereka bergaya barat dengan banyak mengkonsumsi daging. Bahkan ada istilah yang muncul setelah kedatangan Perry, yaitu “Datsu-A Ron” atau “selamat tinggal Asia”. Menurut Datsu-A Ron, westernisasi adalah hal yang tidak dapat dielakkan namun menguntungkan.
Alasan kenapa westernisasi berkembang pesat adalah akibat anggapan masyarakat pribumi terhadap orang Eropa. Menurut masyarakat pribumi, orang-orang Eropa jauh lebih baik dibandingkan diri mereka dengan teknologi dan ilmu pengetahuan. Hal ini akan terus teregenerasi dan membuat generas-generasi selanjutnya memiliki anggapan yang sama. Inilah yang biasa disebut mental budak, karena masyarakat pribumi meninggikan orang Eropa. Hal ini berbanding lurus dengan orang Eropa yang menganggap orang pribumi tidak becus mengurus negara sendiri. Seperti yang terjadi di Indonesia.
Ekonomi adalah kunci keeratan westernisasi dan globalisasi pada zaman modern ini. Melaui istilah liberalisasi ekonomi, pasar bebas, demokrasi, individualisme, dll. Apalagi semenjak keruntuhan USSR dan komunismenya memberikan jalan lapang bagi westernisasi. Bahkan Rusia menggunakan kebijakan glasnost dan perestroika yang membuktikan mereka tidak mampu melawan sistem perekonomian barat. Hal ini juga terjadi pada RRC.
Berikut beberapa definisi untuk membantu dalam memahami globalisasi dari sudut pandang berbeda:
1.      Globalization is all term for the expansion of diverse form of economic, political, and cultural activity beyond national borders.
Calhoun , Craig, Dictionary of The Social Sciences, hal. 192, Oxford University press, USA: 2002.
Globalisasi adalah penggunaan istilah atas berbagai bentuk ekspansi berbagai bentuk bidang ekonomi, politik maupun aktivitas budaya yang melewati batas nasional. Dengan kata lain, kata ‘globalisasi’ digunakan ketika sebuah bidang atau sektor dalam suatu negara terserempet atau terasimilasi oleh negara lain yang kemudian membuat bidang tersebut berubah menyesuaikan dirinya dengan unsur asing lainnya.

2.      Globalization is the process by which the experince of every day life, market by the consumption of commodities and ideas, is becoming standardized around the world especially since the late 20th century.
Dapus: the new enyclopedia Britannica vol, 5 hal, 304, Encyclopedia Britannica, Inc. Chicago: 2003.
Globalisasi adalah proses yang dialami dalam kehidupan sehari-hari, dipasarkan melalui konsumsi komoditas dan ide-ide, dan menjadi sebuah standar di seluruh dunia terutama sejak akhir abad ke-20. Akhir abad ke-20 sendiri menjadi sebuah titik awal globalisasi modern seiring meningkatnya hubungan antar negara dan sistem politik multipolar. Akibatnya, kebudayaan atau kebiasaan suatu negara cenderung sama dengan negara lainnya. Seperti yang kita ketahui, globalisasi dan kapitalisme seperti saudara. Kapitalisme ‘mengajarkan’ kita mengenai pola konsumtif.

3.      Globalization is the board movement among economies, societies and technology that is knitting the world closer together and effecting capital markets, technology and the exchange information.
Pink, Daniel, Ejournal USA, Global Issue :The Challenges of Globalization, hal. 20, US Departement of State, Bureau of International Information Programs: Februari 2006.
Globalisasi adalah papan pergerakan antara ekonomi, masyarakat, dan tekhnologi yang menyatukan dunia secara bersama-sama dan mempengaruhi pasar modal, teknologi, dan pertukaran informasi. Pernyataan ini sangat terdengar ideal dan cenderung pro-globalisasi. Karena Daniel Pink mengharapkan bahwa pergerakan perekonomian, masyarakat, dan teknologi, dengan kata lain kesejahteraan rakyat, bisa berjalan saling beriringan. Globalisasi merupakan proses historis yang panjang. Sekiranya interkasi dan globalisasi telah ada sejak berabad-abad lalu. Pada tahun 1000 hingga 1500 M, pedagang dari Cina dan India telah melakukan perjalanan antara negeri dengan tujuan berdagang kain sutera yang jalur perdagangannya dikenal dengan jalur sutera. Setelah itu, aktivitas perdagangan dilanjutkan dengan perdagnagn kaum muslim di Asia dan Afrika. Selain melakukan perdangan, kaum muslim mengajarkan nilai-nilai agama Islam dan nilai-nilai sosial yang berasal dari Arab. Fase selanjutnya ditandai oleh dominasi bangsa Eropa, Portugis, dan Spanyol yang berhasil mengembangkan revolusi industri dan menemukan barang-barang yang kita kenal sekarang dengan nama computer dan internet.
4.      The term 'globalization' refers to the increasing interconnectedness of nations and peoples around the world through trade, investment, travel, popular culture, and other forms of interaction.
Lockard, Craig A., Seeds of Globalization, University of Wisconsin, Green Bay
Ungkapan ‘globalisasi’ mengacu kepada kedekatanhubungan antara bangsa dan negara di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, pariwisata, kebudayaan popular, dan bentuk interaksi lainnya. Contoh paling dekat dan yang paling gampang terealisasikan atas argumen Craig Lockhart adalah kerjasama kawasan-kawasan dunia,misalnya Asia Tenggara atau Uni Eropa.
5.      Professor Charles Doran: globalization is the interaction of information technology and the global economy. It is indexed in terms of the intensity, scope, volume, value of international transactions in the informational, financial, commercial, trade and administrative spheres world wide.
Brzezinski, Zbigniew, The Choice Global Domination or Global Leadership, hal 139, Basic books, NY: 2004
Globalisasi adalah interaksi teknologi informasi dan ekonomi global. Dimana disusun dari istilah intensitas, lingkup, volum, nilai dari transaksi internasional terhadap informasi, finansial, komersial, perdagangan, dan administatif dalam dunia secara luas. Memang kedekatan antara globalisasi dan kapitalis bagaikan kakak-adik. Hal ini membuat penjelasan globalisasi tidak akan lepas dari lingkupan ekonomi. Selain itu, akibat peran media dan pers, informasi atau berita dapat terkirim dan tersebar lebih cepat yang ikut membiaskan batas negara,

6.      Globalisasi adalah suatu proses yang multi-dimensi, meliputi ekonomi, politik, sosial, budaya dan ideologi. Fenomena globalisasi mewujud dalam bentuk penyempitan waktu dan ruang dalam hubungan sosial.
Sugianto, Globalisasi dan Tatanan Ekonomi Baru: Perspektif Ekonomi Islam: 2008

Artinya hubungan sosial antara individu dengan masyarakat maupun antar masyarakat dalam suatu negara bahkan antar negara telah menjadi begitu transparan, tidak lagi mengenal batas-batas politik. Hal ini membuat manusia di belahan bumi lain semakin dekat dengan manusia di belahan bumi lainnya.

7.      Noam Chomsky: the word globalization is also used in a doctrinal sense, to describe the neoliberal form of economic globalization.
ZNet, Corporate Globalization, Korea and International Affairs, Noam Chomsky interviewed by Sun Woo Lee, Monthly JoongAng, 22 February 2006

Globalisasi dunia bisa juga digunakan dalam ranah doktrin, untuk menjelaskan bentuk neoliberal globalisasi ekonomi. Dengan menonton televisi tiap hari, menyaksikan iklannua atau semacamnya, sebenarnya membuat kita terpengaruh untuk beradaptasi dengan kebiasaan asing yang berbeda tersebut. Kita akan cenderung konsumtif.

8.      Globalisasi memiliki definisi teknologinya tersendiri: komputerisasi, miniaturisasi, digitalisasi, komunikasi satelit, serat optik dan internet.

Thomas L. Friedman, Memahami Globalisasi: Lexus dan Pohon Zaitun, terj: Tim Penerbit ITB, Bandung: Penerbit ITB, 2002.

Perkembangan teknologi yang terjadi dalam suatu negara membuktikan negara tersebut telah ikut dalam arus globalisasi ini. Arus informasi yang semakin sulit untuk dikendalikan membuat informasi menjadi hal yang paling gampang menembus batas-batas suatu negara.

9.      Anthony Giddens: globalization can thus be defined as the intensification of world wide social relation which link distant localities in such a way that local happenings are shape by events occurring many miles away and vice versa.

Ankie Hoogvelt, Globalization and the Postcolonial World, MacMillan, London: 1997.

Globalisasi dapat didefinisikan sebagai intensifikasi relasi sosial global yang menghubungkan wilayah-wilayah berjauhan, sehingga yang terjadi di satu wilayah dapat diketahui di wilayah lainnya meski berjauhan, dan sebaliknya. Hal-hal yang mampu membuat suatu wilayah saling terhubung antara lain adalah sektor media atau ekonomi, misalnya IHSG.

Globalisasi adalah sebuah proses, cara, maupun tujuan menyamaratakan penduduk dunia atau memiliki suatu standar yang sama dalam suatu negara yang membuat mereka saling terkait dengan media penetrasinya dari berbagai bidang dan sektor dengan tujuan membiaskan suatu batas negara tidak hanya dari satu sisi saja. Globalisasi menjadi suatu hal yang tidak mungkin dihindari mengingat asas saling membutuhkan negara-negara dunia demi memenuhi kesejahteraan masyarakatnya yang semakin kuat. Satu-satunya yang bisa diupayakan adalah meminimalisasi pengaruh buruk dari globalisasi. Entah menyaringnya atau mengeluarkan tandingannya. Misalnya Al-Jazeera yang berusaha menangkal pandangan-pandangan merendahkan ataupun menyudutkan (propaganda) negara barat dengan CNN mereka.