tag:blogger.com,1999:blog-78615892498356383792023-12-29T11:32:54.048-08:00kopi hangattahu? dibagi, tidak? dicaricepatpulashttp://www.blogger.com/profile/06428026577547400045noreply@blogger.comBlogger18125tag:blogger.com,1999:blog-7861589249835638379.post-41684172714056375062011-09-18T22:04:00.000-07:002014-09-18T22:05:45.424-07:00(ilmu) Appeasement atau Penentraman<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Penentraman atau
diplomasi untuk memenuhi keinginan negara aggresor adalah diplomasi luar negeri
yang paling menyulitkan. Hal ini berdasarkan asumsi bahwa dengan mengabulkan
permintaan negara-negara agresor maka akan menghindari konflik dan mencegah
pecahnya perang. </span><span lang="FR-BE" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kelemahan
dari pendekatan ini ada pada fakta bahwa begara aggressor jarang merasa puas begitu
saja melalui jalur ini. Menyerah pada keinginan negara-negara ini hanya akan
memenuhi hasrat berkuasa mereka dan membuat mereka menjadi lebih kuat dan
ambisius. Dalam jangka panjang, kebijakan seperti ini hanya akan menambah
resiko perang bukannya menguranginya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="FR-BE" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Inggris dan Perancis
mengikuti kebijakan appeasement dengan Adolf Hitler sepanjang tahun 1930an. Hitler
bahkan tidak pernah merahasiakan tujuannya yang sangat ekspansionis dan rasis
di Eropa. Tujuannya bahkan sangat jelas dia utarakan dalam bukunya Mein Kampf.
Pada akhir 1930an dia menggerakkan propaganda melawan pemerintahan
Cekoslowakia, mengklaim bahwa mereka telah mengganggu Sudeten Germans (etnis
Jerman yang tinggal di wilayah Cekoslowakia). Ada sedikit kebenaran dalam klaim
ini. Sudeten Germans dikeluarkan dari posisinya di pemerintahan karena alasan
bahasa dan banyak Sudeten Germans yang tidak bahagia karena diskriminasi ini.
Hitler memanfaatkan situasi ini untuk mendorong kegelisahan di antara Sudeten
Germans. Konsekuensinya, dia meminta Sudetenland (wilayah Sudeten Germans)
diserahkan kepada Jerman. Tentu saja hal ini tidak diterima oleh orang-orang
Ceko. Tapi Hitler terus melanjutkan tekananannya kepada pemerintahan
Cekoslowakia. Wilayah barat Eropa berharap bisa menghindari Perang Eropa
lainnya, mendorong diadakannya konferensi internasional untuk menyelesaikan
masalah ini. Pada 30 September 1938 Kesepakatan Munich ditandatangani dan
kendali atas Sudetenland diserahkan kepada Jerman, dengan Inggris dan Perancis
yang akan menjamin keamanan batas baru wilayah ini. Hitler juga berjanji tidak
akan berperang melawan Inggris. Enam bulan kemudian Hitler menginvasi Cekoslowakia
dan menguasai seluruh negara ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sebagai konsekuensi
Kesepakatan Munich, Hitler mengumpulkan kekuatannya ke bagian timur Eropa dan
menginvasi Polandia di tahun berikutnya. Secara jelas, kebijakan appeasement
kepada Hitler telah gagal total. Bukannya mencegah perang di Eropa, Kesepakatan
Munich justru yang memungkinkannya dengan menggeser perimbangan kekuatan ke
arah Jerman. Seandainya wilayah Barat telah bersiap berperang untuk melindungi
Cekoslowakia melawan Jerman, perang skala besar kemungkinan dapat dihindari.
Meskipun ini hanya dugaan. Tapi tidak dapat dipungkiri pendudukan Sudetenland
membuat Hitler menjadi lawan yang lebih tangguh dari semestinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pesan yang dapat
ditarik oleh pembuat kebijakan dan para cendikiawan dari kejadian tidak
menyenangkan ini adalah komunitas internasional tidak boleh mengakomodasi
permintaan tidak masuk akal dan agresif. Melakukannya berarti membolehkan
bencana lain. Meskipun untuk kasus Nazi hal ini benar, penting juga untuk tidak
mengacuhkan proses mendamaikan atau menenteramkan ini begitu saja. Mungkin saja
akan ada kejadian yang membuat appeasement menjadi pilihan kebijakan yang
tepat. Mungkin saja akan ada kondisi suatu negara mengeluh secara sah sesuai
hukum dan harus didengar dan diakomodasi. Salah satu bahaya mengabaikan
kemungkinan pengakomodasian dan pendamaian adalah akan menambah kemungkinan
mispersepsi dan menghabiskan pilihan negara selain berperang. Lebih lanjut,
kini ada tendensi elit pemerintahan untuk menggunakan Kesepakatan Munich sebagai
contoh untuk melindungi kebijakan agresif mereka sendiri. Bukan hal yang
kebetulan ketika Amerika Serikat menggunakan Kesepakatan Munich untuk
memebenarkan turut campur tangannya di Irak dan Yugoslavia pada 1990an. Tapi penting juga untuk tidak terbuai retorika
yang membuat appeasement sebagai pilihan berbahaya. Suatu kebijakan digolongkan
sebagai appeasement tergantung konteksnya. Setiap kasus harus dievaluasi secara
terpisah.<o:p></o:p></span></div>
cepatpulashttp://www.blogger.com/profile/06428026577547400045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7861589249835638379.post-52133567624978389612011-08-02T22:47:00.000-07:002014-08-02T22:49:33.476-07:00(ilmu) Anarchy atau Anarki<div style="text-align: justify;">
Dalam penggunaan sehari-hari istilah ini menggambarkan kekacauan, kekerasan, dan tidak adanya hukum. Berasal dari bahasa Yunani anarkhos, yang artinya ‘tanpa penguasa’, kondisi anarki terjadi ketika tidak ada pemerintahan yang menjaga perdamaian. Anarki biasanya diasosiasikan dengan masa kekacauan dalam revolusi dan kondisi sosial dan politik yang ekstrim. Beberapa pembuat film fiksi senang menggunakan konsep ini untuk menggambarkan masa depan umat manusia. Dalam hal ini anarki diartikan menjadi lawan dari berbagai kehidupan berbudaya yang menggambarkan secara ekstrim pesimisme terhadap potensi di diri manusia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mahasiswa Politik Internasional menggunakan istilah ini lebih spesifik. Politik internasional disebut anarkis karena tidak adanya negara atau koalisi antar negara yang memiliki kendali penuh terhadap sistem. Tidak ada pemerintahan pusat, menjadikan hal yang unik dari aktor di dalam sistem internasional adalah mereka negara berdaulat yang otonom, yang bertanggung jawab atas nasib mereka masing-masing meskipun mereka tidak mengendalikannya. Mereka menggunakan kuasa dan kendali yang sah atas wilayah masing-masing dan tidak tunduk kepada siapapun. Mereka sendiri yang menentukan kapan berperang, berdamai, dan bergerak bersama negara lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Thomas Hobbes adalah filsuf politik modern pertama yang menjelaskan hubungan internasional itu anarkis. Meskipun filosofi politiknya sebenarnya fokus kepada aturan dalam pemerintahan, tapi deskripsinya atas sifat alamiah dunia internasional telah memberi dampak yang besar bagi perkembangan teori hubungan internasional. Hobbes menggunakan pemikiran (yang biasanya disebut ‘domestic analogy’) bahwa kondisi alami suatu negara untuk menunjukkan kepada individu yang berakal kenapa mereka harus hidup dibawah aturan dan kekuasaan tertinggi yang absolut daripada hidup dalam kondisi tanpa aturan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ditambahkan, kondisi alami negara penuh dengan perjuangan dan pengorbanan dimana individu-individunya berjuang hidup. Tidak peduli seberapa kuat dan berkuasa, mereka ridak mampu secara utuh melindungi diri mereka dari serangan. Dalam kondisi ini, tidak aka nada waktu bersantai, bersosialisasi, atau tindakan beradab lainnya. Hidup yang menurut Hobbes ‘kotor, kasar, dan singkat’ akan dihabiskan untuk mengungguli lawan hanya demi bertahan hidup. Hubungan ini sangat mengekang sehingga mendorong individu-individu secara rela untuk untuk melepaskan kebebasan dan hak mereka demi perlindungan dan keamanan dari individu lainnya. Kebebasan dan hak ini mereka berikan kepada ‘sang penguasa’ atau Leviathan yang sebagai gantinya menjaga individu-individu ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sangat mudah untuk melihat bagaimana pra-kondisi sosial ini diterapkan dalam hubungan internasional, khususnya bagi para realis. Mereka beranggapan ketidakhadiran penguasa tertinggi yang mampu mendorong aturan diatas sistem yang berlaku menjadikan negara yang dasarnya individual berada dalam kondisi tidak aman dan harus siap untuk melakukan apapun demi bertahan hidup dalam lingkungan berbahaya ini. ini menjadi salah satu alasan kenapa hubungan antara anarki dan perang sangat dekat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kini, realis menginterpretasikan konsekuensi anarki dalam hubungan internasional lebih bervariasi dan penuh pertentangan atau perdebatan dalam teori internasional. Beberapa liberal internasionalis setuju bahwa anarki itu penting, tapi menganggap realis melebih-lebihkan dampaknya dalam sikap suatu negara. Sama halnya dengan konstruktivis yang menerima anarkis sebagai kondisi karakteristik sistem internasional, tapi jika hanya sendiri maka tidak ada artinya. Sebagai contoh, anarki dari teman akan berbeda dengan anarki dari musuh, walaupun keduanya sama-sama bisa terjadi. Singkatnya, sifat dan dampak anarki antar negara tergantung pada tingkat analisa masing-masing yang saling berbeda satu dengan yang lain tergantung fokus teorinya, dan sejauh mana pembenaran karakter dan hubungan antara level yang berbeda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
cepatpulashttp://www.blogger.com/profile/06428026577547400045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7861589249835638379.post-63068291559634724972011-07-28T04:40:00.000-07:002014-08-02T22:49:47.947-07:00(ilmu) Alliance atau Aliansi<div style="text-align: justify;">
Ialah kesepakatan antara dua negara atau lebih untuk bekerja dalam isu keamanan yang saling menguntungkan. Negara masuk ke dalam salah satu bentuk kerjasama ini untuk melindungi diri mereka dari ancaman bersama (termasuk dugaan). Dengan menyelaraskan sumber daya mereka dan bergerak seiring jalan, negara-negara di dalamnya percaya mereka bisa meningkatkan posisi kekuatan mereka dalam sistem internasional dan dengan hubungan ke negara di luar aliansi mereka. Aliansi bisa berbentuk formal maupun informal. Aliansi formal diakui oleh publik melalui penandatanganan hitam di atas putih yang isinya biasanya menganggap serangan ke salah satu dari mereka artinya serangan untuk negara-negara anggota lainnya. Misalnya NATO. Aliansi informal lebih longgar dan tidak mengikat sehingga kurang stabil dan biasanya hanya mengacu kepada perkataan perwakilan negara masing-masing atau kerjasama yang sedang berjalan. Biasanya yang masuk dalam sini adalah latihan militer bersama, berbagi informasi strategis, atau janji membantu dalam kondisi krisis. Aliansi informal bisa juga dalam bentuk perjanjian rahasia antar pemimpin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aliansi memiliki banyak keuntungan. Pertama, dari segi ongkos pertahanan. Akan lebih murah untuk beraliansi dengan negara dengan kekuatan militer besar apalagi yang punya kekuatan nuklir, dibanding memiliki dan mengembangkan sendiri nuklir. Ini menyebabkan aliansi lebih menarik minat negara-negara kecil yang lemah. Kedua, aliansi bisa meningkatkan keuntungan ekonomi melalui arus perdagangan, bantuan, dan pinjaman antar negara anggota. Penempatan personel militer asing juga bisa meningkatkan ekonomi lokal, seperti di Okinawa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari sudut pandang negara besar, aliansi memberikan mereka keuntungan strategis pada musuh maupun yang baru sebagai potensi. Amerika Serikat misalnya yang sejak tahun 1945 masuk ke dalam berbagai aliansi untuk mendapatkan hak pendaratan pasukan, akses ke pelabuhan, dan penggunaan fasilitas militer di berbagai wilayah periperi pecahan Uni Soviet. Oleh karena itu aliansi membantu menutup pergerakan musuh dan mengendalikan wilayah dengan kepentingan-kepentingan tertentu. Aliansi juga dapat digunakan sebagai alat hegemoni kepada suatu negara, dan membuat mereka berpihak pada isu tertentu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Umur aliansi beragam. Ada yang bertahun-tahun, yang biasanya dipicu dengan pandangan akan suatu ancaman jangka panjang, kesamaan sistem politik anggotanya, atau keberadaan suatu negara besar. Aliansi lainnya biasanya berlangsung cepat. Aliansi Raksasa Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Soviet misalnya. Bertahan hanya selama Hitler masih menjadi ancaman. Segera setelah kekalahan Jerman pada Perang Dunia II, aliansi pun berakhir. Suatu negara juga bisa keluar dari aliansi jika dirasa tujuan sudah tidak sejalan atau anggota aliansi lainnya tidak mampu lagi menjalankan fungsinya. Pergantian kepemimpinan dan ideologi juga bisa menjadi faktor yang menghapus aliansi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Liberal Internasionalis, Immanuel Kant menyebutkan bahwa aliansi sebagai sumber konflik antar negara. Pasca Perang Dunia I, Presiden AS Woodrow Wilson menyatakan bahwa aliansi menarik negara ke dalam jaring tipu daya dan persaingan. Di sisi lain, realis cenderung menganggap aliansi dibentuk atas dasar kepentingan nasional masing-masing negara. Perubahan dalam kepentingan nasional dapat dan akan mendorong negara-negara berpikir ulang terhadap aliansi mereka. Aliansi harus dilihat sebagai kerjasama yang sangat fleksibel yang dapat memainkan peran penting dalam perimbangan kekuatan (balance of power).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penting untuk mengetahui aliansi tidak sekedar perjanjian keamanan yang menguntungkan bagi negara cinta damai saja. Aliansi bisa juga digunakan untuk mendorong agresi. Aliansi Jerman, Italia, Jepang pada Perang Dunia II misalnya. Lebih lanjut, aliansi bisa menjadi alat pendorong kebijakan luar negeri. Misalnya aliansi antar dua negara dipandang oleh negara ketiga sebagai ancaman, maka aliansi akan mendorong perlombaan senjata. Ini menjadi salah satu alasan negara seperti Swedia dan Swiss bertahan dengan kebijakan netral dan tidak berpihak di Eropa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
cepatpulashttp://www.blogger.com/profile/06428026577547400045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7861589249835638379.post-89352390432467616812010-07-31T09:23:00.000-07:002014-07-26T22:48:05.121-07:00(ilmu) Cosmopolitanism atau Kosmopolitanisme<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam
dunia Hubungan Internasional terdapat tiga <i>Grand
Theory</i> yang menjadi dasar pemahaman ilmu Hubungan Internasional, yaitu
Realisme, Liberalisme, dan Marxisme. </span><span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-BE;">Ketiga teori ini mencoba memahamkan dunia sebagai bagian dari diri
mereka. Misalnya, realisme yang menganggap bahwa dunia adalah sebuah sistem
internasional yang anarkis dan setiap negara harus kuat dan mampu bertahan dari
negara lainnya, liberalisme yang sangat menghargai hak-hak dan kebebasan setiap
manusia dalam mengurus hidup mereka dan negara mendapat porsi yang kecil untuk
mengurusnya, kemudian terakhir adalah marxisme dan sistem kelas masyarakat
internasionalnya .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-BE;">Pasca runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, dan akibat
perkembangan teknologi informasi serta demokrasi di seluruh dunia mendorong
kemunculan semangat pluralisme. Pluralisme menekankan pentingnya identitas,
politik, dan interaksi negara maupun aktor internasional lainnya. Kemudian, adanya
pergeseran dari pentingnya metode dan nilai-nilai yang dianut <i>positivist</i> menjadi pentingnya penekanan
sebuah interpretasi dan pengetahuan adalah awal perdebatan antara <i>post-positivist</i> dan <i>epistemological approach</i> (Lapid ,1989).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-BE;">Post-positivisme adalah sebuah penyebutan umum untuk
menandai teori maupun pendekatan yang mulai berkembang sejak akhir 1970an. Beberapa
teori atau pendekatan yang masuk dalam post-positivisme adalah <i>critical theory</i>, konstruktivisme,
feminisme, dan postmodernisme. Selain itu, dalam post-positivisme terdapat
sebuah perdebatan terori hubungan internasional yang bersifat normatif antara
kosmopolitanisme dan komunitarianisme (Wendt, 1999; Walker, 1993; Linklater,
1998; Sylvester, 1994). Kemudian, dalam karya tulis ini selanjutnya akan
dibahas lebih jauh mengenai apa itu kosmopolitanisme dan bagaimana
perkembangannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-BE;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"> </span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: .5in;">
<b><span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-BE;">KOSMOPOLITANISME (COSMOPOLITANISM)<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-BE;">Dasar pemahaman kosmopolitanisme adalah bersumber dari
peradaban Barat. Pemikiran utama <i>cosmopolis</i>
atau kota universal memiliki peranan penting dalam filosofi Stoic dan
kekristenan. Beberapa teori politik dan sosial telah mengakui konsep ini. ada
yang menganggapnya sebagai bagian dari politik kiri dan ada juga yang
menganggapnya sebagai sebuah alternatif bagi nasionalisme yang etnosentrik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-BE;">Menurut <i>Oxford
English Dictionary</i>, kosmopolitanisme berasal dari kata <i>cosmophil</i> yang berarti seseorang yang akrab dengan dunia dan
menghindari kekerasan. Sementara itu, menurut Colin Wight, kosmopolitanisme
merupakan sebuah doktrin yang percaya bahwa kesetiaan politik kedaerahan harus
dihilangkan demi identifikasi etik yang lebih tinggi dengan kemanusiaan, dan
masyarakat internasional harus dikorbankan dalam prosesnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-BE;">Terdapat banyak definisi para ahli Hubungan
Internasional dalam memahami kosmopolitanisme, namun sebuah titik awal mampu
menyatukan mereka. Titik awal tersebut adalah sebuah anggapan bahwa manusia
memiliki dua kewajiban, yaitu sebagai warga sebuah kota dan warga dari dunia.
Sehingga setiap manusia memiliki kewajiban untuk menyebarkan kebaikan dan
menghindari penggunaan kekerasan maupun dampak yang mampu merusak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-BE;">Salah satu alasan utama kemunculan kosmopolitanisme
dalam dunia internasional adalah akibat meningkatnya kesadaran antar negara
dalam berbagai isu atau masalah internasional yang tidak dapat mereka
selesaikan sendiri, meskipun itu adalah bagian dari agenda politik
internasional mereka. Misalnya saja masalah kemanusiaan, kejahatan
transnasional, dan lingkungan. Selain itu, munculnya individu-individu atau
tingkatan <i>non-state</i> yang memiliki
kelebihan daripada negara dalam menghadapi berbagai persoalan dunia
internasional ikut menguatkan kehadiran kelompok <i>cosmopolist</i>. Mengingat bahwa individu tidak perlu memiliki sikap
atau formalitas yang dimiliki oleh negara, membuat mereka bisa lebih cepat dan
reaksioner dalam sebuah isu atau wacana. Selain itu, adanya beberapa aktor yang
memang telah memiliki kedekatan dalam masalah tersebut, baik melalui orang atau
jaringan, tempat dan waktu, atau kebudayaan yang ikut mendukung kesiapan mereka
dibandingkan dengan negara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-BE;">Bagi beberapa ahli teori, kosmopolitanism mengacu
kepada kemungkinan-kemungkinan yang melingkupi demokrasi global dan masyarakat
dunia atau sebuah kerangka kerja bagi kerjasama antara gerakan sosial antar
bangsa. Dengan meningkatnya publikasi mengenai kosmopolitanisme, juga ikut
terbuka tiga cara untuk memahami dan mempelajari lebih jauh apa yang dimaksud
kosmopolitanisme. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tiga cara itu adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kosmopolitanisme
mengacu kepada kondisi sosiokultural sesuai dengan tujuan sebuah dunia
kosmopolitan. Seiring jalan, semakin banyak manusia yang akan melakukan
perjalanan jauh yang melintasi batas negara, politik dan budaya, yang berarti
mereka akan merasakan berbagai macam makanan, adat, busana, dll. Namun
demikian, paham ini hanya membatasi lingkupannya kepada kelompok <i>elite</i> yang memiliki kemampuan untuk
melakukannya, misalnya saja orang-orang kaya, akademisi, ilmuwan, atlet, dan
semua tipe manusia seperti ini yang tidak terikat dalam kepentingan politik
tertentu. Jadi kosmopolitanisme adalah masalah konsumerisme, bagaimana seorang <i>elite</i> memiliki kekayaan disbanding yang
lainnya dan menggunakannya untuk menuju berbagai tempat di dunia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kosmopolitanisme
mengacu kepada ideologi dan filosofi. Dalam hal ini, filsuf politik kontemporer
mencoba membagi dan memasukkan diri mereka sebagai komunitarian, yaitu mereka
yang percaya bahwa prinsip moral dan tanggungjawab harus ditempatkan terpisah
dan terkotak-terkotak dan juga secara konstektual, dan cosmopolitan, yaitu
mereka yang melihat diri mereka sebagai bagian dari masyarakat dunia, lalu
berusaha menciptakan sebuah lingkungan beradab dengan pengakuan segala hak
azasi manusia secara ideal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kosmopolitanisme
adalah sebuah proyek politik bagi aturan baru struktur politik transnasional
yang disebut juga sebagai <i>cosmopolitan
democracy</i>. Konsep ini berusaha menciptakan <i>global governance</i> yang memiliki kemampuan dalam membatasi
kedaulatan negara. Sehingga pada akhirnya kekuasaan sebuah negara dalam
beberapa sector akan dapat dicampuri oleh kehadiran para cosmopolitan ini. dua
wilayah yang telah menjadi lokasi potensial untuk menciptakan kondisi ini
adalah Amerika Serikat dan Uni Eropa.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hingga
saat ini dalam beberapa konsep, kosmopolitanisme masih menjadi sebuah hal yang
abstrak. Beberapa ahli yang meneliti dan mengkaji kosmopolitanisme antara lain
Martha Nussbaum yang sedang mengkaji visi yang lebih detail tentang pendidikan
kosmopolitan, kemudian David Held yang mempelajari demokrasi kosmopolitan. Ia
bahkan mampu membagi kosmopolitanisme menjadi tiga tipe, yaitu: politik, legal,
dan liberal. David Held bertujuan untuk mengkaji lebih dalam mengenai tugas,
prerogatif institusional, hak moral, dan faktor politik etis para kosmopolitan
yang bertujuan menciptakan tatanan konstitusional dunia baru.</span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><br /></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Sebagai Referensi:</span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 200%;"><span style="font-family: inherit;">Linklater, Andrew and Hidemi
Suganami. 2006. <i>The English School of International
Relations</i>, New York: Cambridge University Press.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 200%;"><span style="font-family: inherit;">Jahn, Beate. 2006. <i>Classical Theory in International Relations</i>,
New York: Cambridge University Press.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent3" style="line-height: 200%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 35.45pt; margin-right: -.45pt; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><span style="font-family: inherit;">Griffiths,
Martin, Terry O’Callaghan and Steven C. Roach. 2008. <i>International Relations: The Key Concepts Second Edition</i>, Oxon: Routledge.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent3" style="line-height: 200%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 35.45pt; margin-right: -.45pt; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><span style="font-family: inherit;">Burchill,
Scott, Andrew Linklater, Richard Devetak, Jack Donnelly, Matthew Paterson,
Christian Reus-Smit and Jacqui True. 2005. <i>Theories
of International Relations Third Edition</i>,
New York: Palgrave Macmillan.</span><o:p></o:p></span></div>
cepatpulashttp://www.blogger.com/profile/06428026577547400045noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7861589249835638379.post-66533243785621970192010-07-30T08:59:00.000-07:002014-07-26T22:48:37.278-07:00(artikel) Tembok Berlin, Monumen Perang Dingin<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Latar
Belakang Masalah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perang
Dunia II yang berkecamuk di Eropa sejak tahun 1941 mencapai akhirnya dengan
kekalahan Jerman oleh Tentara Merah. Soviet, sebagai salah satu bagian dari
pasukan sekutu, berhasil menguasai Jerman sebagai negara fasis terakhir setelah
Italia. Karena Rusia merupakan satu dari empat negara sekutu (Soviet, AS,
Prancis, Inggris), Jerman dibagi menjadi empat wilayah pendudukan. Termasuk
kota Berlin sebagai ibukota ikut dibagi kedalam empat sektor.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">AS,
Prancis dan Inggris berada di sisi barat Jerman yang nantinya disebut sebagai
Jerman Barat. Sedangkan Soviet berada di timur dengan Jerman Timur-nya. Berlin
sendiri berada di dalam wilayah Jerman Timur yang nantinya akan menjadi medan
pertama dan utama Perang Dingin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kondisi
ekonomi yang sangat parah akibat Perang Dunia ditambah lagi kerusakan berbagai
infrastruktur, membuat Jerman sempat mengalami krisis ekonomi,terutama Jerman
Timur. Ini disebabkan oleh Jerman Barat (AS, Prancis, Inggris), menandatangani
perjanjian kerjasama dan membentuk sistem pemerintahan federasi. Yang membuat
mereka bekerjasama dalam pembangunan Jerman Barat. Sementara Soviet yang ingin
memberikan otonomi untuk Jerman Timur agar menjadi mandiri dalam memerintah
wilayahnya tidak diberi izin. Ini karena 3 suara lawan 1. Krisis yang
berkepanjangan juga disebabkan oleh Barat yang tidak mau memperbaiki kawasan
industri yang hancur oleh perang di Jerman Timur karena mereka sibuk membenahi wilayah
mereka masing-masing.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ini
membuat Jerman Timur jauh tertinggal dibanding tetangganya. Hingga akhirnya
warga Jerman Timur memilih pindah ke Jerman Barat. Eksodus yang terjadi,
terutama di Berlin, menghasilkan Tembok Berlin sebagai pemisah Berlin Barat dan
Berlin Timur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sejarah
dan Bentuk Tembok Berlin<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pembicaraan
mengenai pembangunan tembok ini sebenarnya terjadi 1 April 1952, ketika
pemimpin Jerman Timur berkunjung ke Moskow dan bertemu dengan Stalin. Dalam
diskusi tersebut, Vyacheslav Molotov menteri luar negeri milik Stalin,
mengajukan saran agar Jerman Timur menggunakan sistem perlintasan untuk
berkunjung ke Berlin Timur yang tidak dapat dilewati begitu saja oleh agen-agen
Barat. Stalin setuju dengan menyebut situasi ini sebagai situasi yang tidak
dapat diterima. Stalin menyarankan agar Jerman Timur membangun pertahanan
perbatasannya. Dia berpendapat bahwa garis demarkasi ini tidak hanya sekedar sebuah
perbatasan, tapi perbatasan yang harus berbahaya dan Jerman menjaganya dengan nyawa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tembok
Berlin (bahasa Jerman : <i>Berliner Mauer</i>)
yang dibangun 13 Agustus 1961 memiliki posisi yang unik dalam membatasi kedua bagian
Berlin. Dibangun bukan tepat di garis perbatasan, tapi beberapa meter dari
garis batas Berlin Barat dan Berlin Timur. Yang kemudian dipisahkan beberapa
meter lagi dengan tembok lain, sehingga ada tanah kosong beberapa meter yang
diisi dengan pasir. Pasir di antara Tembok Berlin sendiri, memiliki kelemahan
dan keuntungan bagi para penyeberang ilegal. Memang, pasir mudah digali untuk
membuat terowongan melewati tembok, tapi pasir juga gampang membuat terperosok
ketika para penyeberang-penyeberang ini mencoba lari melewati Tembok Berlin. Tanah
kosong ini disebut juga <i>death strip</i>
atau tanah kematian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Tembok”
ini sebelumnya hanya berupa kawat berduri sepanjang 155 km lebih. Juni 1992, kawat
berduri dibangun lagi dengan jarak 91 meter mendekat ke pemukiman. Rumah-rumah
warga yang menghalangi pembangunan kawat berduri dirobohkan dan penghuninya
direlokasi. <i>Death strip</i> sebelum pasir
adalah hamparan kerikil. Dengan begini, akan ada daerah terbuka yang dapat digunakan
oleh penjaga perbatasan untuk menembak. Sebelum mencapai bentuk tembok yang
nantinya akan dikenal orang luas, Tembok Berlin melalui beberapa perbaikan dan
pengembangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Jadi,
generasi pertama tahun 1961 masih berbentuk kawat berduri biasa. Tahun 1962
hingga 1965 menjadi tembok beton. Tahun 1965 hingga runtuh, tembok ini mencapai
bentuk terbaiknya dengan penggunaan “elemen penguat dinding UL 12.11” yang
selesai pengerjaannya tahun 1980. Dibangun dengan 45.000 bagian beton yang terpisah
membentuk tembok yang utuh setiap panjang 3,6 meter dan lebar 1,2 meter dan
menghabiskan $ 3.638.000 juta. Penyempurnaan terus dilakukan dengan penambahan
pipa yang licin di atas tembok agar lebih sulit untuk dipanjat, kawat berbentuk
jala, penahan sinyal, parit anti-kendaraan, anjing penjaga sepanjang
perbatasan, paku yang tergantung di <i>death
strip</i>, ratusan menara pengawas, dan puluhan bunker.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dampak-dampak
yang Terjadi Selama Berdirinya Tembok Berlin<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam
pembangunannya, Tembok Berlin diawasi dan dijaga ketat oleh tentara-tentara
Soviet. Setelah selesai, Tembok Berlin menutupi Berlin Barat seutuhnya.
Meskipun demikian, godaan untuk mendapatkan hidup yang lebih baik membuat
beribu-ribu orang mencoba menyeberang ke Berlin Barat. Ribuan diantaranya terluka
atau berakhir pada kematian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perbedaan
sistem ekonomi dan pemerintahan antara kedua belah Blok membuat perbedaan yang
sangat kental begitu terasa dalam kehidupan dan kesejahteraan warga-warga
mereka. Barat yang menerapkan sistem ekonomi pasar sosial dan pemerintahan
parlementer demokrasi memberi kesempatan kepada warganya untuk terus berkembang
dengan menggunakan potensi yang mereka miliki secara maksimal dalam memenuhi
penghidupannya. Pemberian bantuan dana untuk pembangunan infrastruktur dan
pemulihan ekonomi Jerman Barat yang dilakukan secara terus-menerus, membuat
stabilitas terjadi dalam masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
selama 30 tahun mendapat julukan ‘keajaiban ekonomi’. Barat juga memberi
iming-iming kewarganegaraan kepada setiap warga Jerman Timur yang pindah ke
Jerman Barat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sementara
Soviet dengan Komunismenya yang sentralis membuat warga di negara-negara
satelitnya justru jatuh miskin termasuk Berlin. Warga Berlin Timur yang menyeberang
ke Berlin Barat terpaksa meninggalkan keluarga, teman, pekerjaan, dan tempat
tinggal mereka setelah Tembok Berlin dibangun dan larangan melintas secara
bebas diberlakukan. Jauhnya jarak masyarakat dengan pusat aktifitas ekonomi yang
berada di ‘seberang kota’ menjadi beban berat lainnya yang sangat sulit
ditanggung oleh rakyat Jerman Timur khusunya Berlin Timur. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Setiap
aksi turun ke jalan untuk berunjuk rasa yang dilakukan oleh warga Berlin Timur
dibalas dengan tindakan represif dari tentara. Sehingga tidak sedikit yang
terluka atau tewas. Cara-cara militer yang diterapkan oleh Soviet membuat angka
eksodus yang terjadi di Jerman mencapai 200.000 orang lebih. Dan ratusan
diantaranya melalui Tembok Berlin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Di
Berlin Barat, anak-anak muda membentuk Gerakan Pemuda Jerman dan menjadi ‘sayap
kiri’ yang radikal. Posisi Tembok Berlin memberikan cara ‘unik’ untuk
bersosialisasi. Tembok yang dibangun beberapa meter dari perbatasan Berlin Barat
dan Berlin Timur membuat Kepolisian Berlin Barat tidak memiliki otoritas dan
yurisdiksi untuk mengganggu orang-orang yang menggunakan jarak kosong di tembok
itu untuk melakukan tindakan huru-hara. Berlin Barat menjadi salah satu pusat
pemberontakan pelajar. Dan wilayah Kreuzberg menjadi pusat dari banyak
bentrokan yang terjadi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penyeberangan
dari dan menuju Berlin secara resmi hanya bisa dilakukan melalui delapan titik
perbatasan, itupun tidak semua orang bisa menyeberang. Hanya orang-orang
tertentu yang bisa menyeberang, yaitu warga Jerman Barat dan dari negara Barat
lainnya dengan menggunakan visa yang dikeluarkan oleh Jerman Timur, dengan
Jerman Timur memiliki hak tidak mengijinkan pemberian visa tanpa perlu memberi
alasan. Sementara warga Berlin Barat sempat diberi satu kesempatan melaui
perjanjian antara Jerman Barat dan Jerman Timur pada Natal 1963. Sementara bagi
warga Eropa Timur justru sebaliknya. Berbagai aturan menyulitkan dikeluarkan
untuk mencegah mereka. Khusus bagi tentara sekutu, urusan resmi, dan diplomat
boleh melewati perbatasan tanpa paspor dan juga sebaliknya bagi Soviet.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penyeberangan
illegal yang berhasil menuju Berlin Barat mencapai 5.000 orang, sementara
kegagalan yang berbuntut pada kematian mencapai ratusan orang. Penjaga
perbatasan memperoleh kebebasan menembak melalui otoritas Jerman Timur yang
mengatakan bahwa, “jangan ragu untuk menembak. Tidak peduli anak-anak atau
wanita. Itu hanya taktik yang sudah sering digunakan”. Jerman Timur menganggap
bahwa semua penyeberang illegal adalah criminal yang layak mati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sebelum
Tembok Berlin “sempurna”, orang-orang biasanya lompat melalui lantai tertinggi
apartemen. Hingga Jerman Timur memerintahkan semua apartemen di sekitar tembok
dikosongkan dan pemukiman sekitar tembok harus memalang jendela mereka.
Berbagai cara lain misalnya dengan langsung melompati pagar kawat, membuat
terowongan, menggunakan balon udara, atau dengan mobil yang langsung menerjang
perbatasan. Ketika hal ini terjadi, Jerman Timur memasang batangan logam
sebagai penahan agar tidak terulang lagi. Tapi dengan kreatifitas dan kemauan
untuk lepas dari Soviet, empat pemuda memodifikasi mobil mereka untuk lolos dari
batangan besi yang telah terpasang. Ada juga dengan menggunakan pesawat ukuran
kecil dan lain-lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penyeberang
yang gagal melewati <i>death strip </i>tidak
berani ditolong karena akan memicu penembakan oleh penjaga. Penjaga kadang
membiarkan orang yang terluka mati dengan sendirinya. Penyeberang terakhir
melalui tembok yang tewas tertembak adalah Chris Gueffroy tanggal 6 Februari
1989.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Peristiwa-peristiwa Penting Hingga Runtuhnya
Tembok Berlin<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Respon Awal<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Respon
pertama atas rencana pembangunan Tembok Berlin berasal dari warga Berlin Barat
yang dipimpin oleh walikota mereka. Mereka mengkritik AS sebagai sekutu Soviet
yang gagal menghentikan niat Soviet. Gelombang pengungsi yang terus masuk ke
Berlin Barat, meskipun telah diperkirakan oleh AS, tetap tidak terbendung.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> 25 Juli 1961, John F. Kennedy
memberikan pidatonya bahwa pembangunan tembok ini adalah pelanggaran terhadap
Perjanjian Postdam. Perjanjian ini memberikan Blok Barat kemampuan administrasi
pada seluruh daerah Berlin. Tapi, beberapa bulan setelahnya, pemerintahan AS
memberitahu pemerintahan Soviet bahwa mereka menyetujui pembangunan tembok ini.
Dan menganggap tembok ini sebagai “fakta kehidupan internasional” dan harus
diterima.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Untuk
berjaga-jaga, tanggal 20 Agustus di tahun yang sama pemerintahan Blok Barat
menempatkan pasukannya di Berlin Barat dan sekitarnya yang terus dirotasi
setiap tiga bulan selama tiga setengah tahun ke depan. Rotasi ini melalui jalan
resmi yang diizinkan oleh Soviet. Permintaan izin ini diperlukan karena pasukan
dari Barat melalui jalan-jalan di Jerman Timur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Blokade
Berlin<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aksi
patroli Blok Barat tidak berlangsung lama. Tanggal 24 Juni 1948, Soviet menutup
seluruh akses darat menuju Berlin Barat. Peristiwa yang merupakan salah satu
krisis terparah dalam Perang Dingin ini disebut Blokade Berlin. Peristiwa ini
bermula pada 12 Juni 1948 ketika jalan yang biasanya digunakan untuk
menyeberang menuju Berlin Barat oleh Soviet ditutup untuk perbaikan. Tiga hari
kemudian giliran lintasan antar wilayah Berlin ikut ditutup, dan 21 Juni
seluruh lalu-lintas perdagangan ditutup oleh Soviet. Akhirnya, pada tanggal 24
Juni Soviet mengumumkan karena “masalah teknis” tidak akan ada lagi perlintasan
menuju Berlin baik melalui jalan raya maupun rel kereta. Beberapa hari setelah
itu, Soviet kembali mengumumkan bahwa mereka tidak akan membantu suplai bagi daerah
milik Barat. Barat yang berusaha mengajukan negosiasi ditolak mentah-mentah
oleh Soviet.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Saat
blokade ini dimulai, Berlin hanya memiliki suplai makanan untuk 35 hari dan
arang untuk 45 hari dalam kondisi musim dingin. Warga Berlin Barat mencoba
bertahan hidup menggunakan apapun yang mereka bisa temukan. Mereka menebang
pohon-pohon di taman untuk membuat perapian tetap menyala dan menjatah porsi
makan mereka agar cukup selama mungkin. Seandainya Soviet memulai peperangan,
Berlin akan jatuh seutuhnya karena jumlah pasukan Barat di Berlin yang terbatas
karena penarikan pasukan yang dilakukan setelah PD II berakhir.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Berlin Airlift</span></i></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">30
November 1945 akhirnya solusi ditemukan untuk krisis di Berlin yaitu melalui
udara. Ruang luas yang kosong di udara memberikan akses langsung menuju Berlin
Barat. Tidak seperti tank, Soviet tidak dapat mengklaim pesawat kargo sebagai
ancaman militer. Soviet hanya memiliki dua pilihan, yaitu menembak atau
membiarkan saja. Bila mereka memilih menembak berarti mereka baru saja
melanggar perjanjian yang mereka buat sendiri dan menyulut peperangan terbuka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kerjasama
AS dan Inggris untuk mendaratkan pesawat di Bandara Tempelhof, Berlin berhasil.
Melalui perhitungan matang, dibutuhkan 1.534 ton bahan makanan dan 3.475 ton
arang dan bahan bakar setiap harinya untuk membuat 2 juta warga Berlin Barat
bertahan. Beberapa bandara sengaja dipersiapkan khusus untuk pesawat kargo yang
akan mengangkut suplai yang akan dikirimkan. AS menamakan misi ini <i>Operation Vittles</i>, Inggris menamakannya
dengan <i>Operation Plainfare</i>. Dalam
misi ini juga ada “misi tidak resmi” yang diberi nama <i>Operation Little Vittles</i>. “Misi” ini bermula ketika seorang pilot
AS menggunakan waktu luangnya mengunjungi Berlin sambil membawa kamera. Begitu
mendarat, ia menuju ke kerumunan anak-anak kemudian bertanya-tanya mengenai
pesawat dan penerbangan yang dilakukan oleh pasukan Barat di Berlin. Pilot itu
kemudian mengeluarkan dua permen </span><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Doublemint" title="Doublemint"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; text-decoration: none; text-underline: none;">Wrigley's Doublemint
Gum</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
dan berjanji akan membawa lebih banyak permen jika mereka tidak bertengkar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hari
berikutnya, pilot tersebut menjatuhkan beberapa coklat batangan yang terikat
pada parasut dari saputangan kepada anak-anak yang telah menanti di bawah.
Setiap hari kerumunan anak-anak yang terus bertambah “memaksa” si pilot
menambah jumlah coklatnya. Segera, tumpukan surat dari anak-anak yang ditujukan
kepada si pilot ditambah lagi berita di koran membuat komandannya jengkel dan
marah. Meskipun demikian, pilot-pilot lain akhirnya “latah” dan anak-anak di AS
yang mendengarnya ikut menyumbangkan coklat. </span><span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-BE;">“Misi” ini berhasil mengantarkan total 3 ton permen
dan menjadi propaganda yang sukses.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kesuksesan
misi ini memalukan bagi Soviet. Setelah dilakukan negosiasi yang serius,
persetujuan dicapai. 11 Mei 1949 tengah malam, Blokade Berlin berakhir.
2.326.406 ton suplai dikirimkan dan 278.228 penerbangan berhasil dilakukan
selama blokade.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Runtuhnya
Tembok Berlin<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tanggal
23 Agustus 1989, komunis Hungaria menghilangkan larangan menyeberang dengan
Austria, sehingga pada bulan September lebih dari 13.000 turis dari Hungaria
lari menuju Austria. Demonstrasi besar-besaran menentang pemerintahan Jerman
Timur dimulai Oktober 1989. Pemimpin jangka panjang Jerman Timur, Erich
Honecker, mundur 18 Oktober 1989 dan digantikan oleh Egon Krenz beberapa hari
kemudian. Honecker memperkirakan pada bulan Januari tahun itu bahwa Tembok
Berlin akan berdiri “seratus tahun lagi” jika kondisi yang menjadi alas an
tembok tersebut dibangun belum berubah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Protes menyebar di seluruh Jerman
Timur pada September 1989, yang intinya mereka ingin meninggalkan Jerman Timur.
Jerman Timur menyebut ini sebagai awal dari Revolusi Damai pada akhir 1989.
Pemrotes ingin menciptakan “sosialisme yang manusiawi” dan pada tanggal 4
November 1989, jutaan pemrotes yang terus bertambah berkumpul di Alexanderplatz
di Berlin Timur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Sementara itu, gelombang pengungsi
yang meninggalkan Jerman Timur menuju Jerman Barat terus bertambah dan
menemukan jalan melalui Cekoslowakia yang diperbolehkan berkat perjanjian
kerjasama Krenz dan komunis Cekoslowakia. Agar lebih mempermudah lagi,
politburo yang dipimpin oleh Krenz memperbolehkan penyeberangan melalui titik
persimpangan Jerman Barat dan Timur termasuk Berlin Barat pada tanggal 10
November. Di hari yang sama, menteri administrasi memperbaharui proposal
mengenai regulasi baru yang melingkupi perjalanan swasta meskipun penerapannya dilakukan
tanggal 10 November. </span><a href="file:///G:/wiki/G%C3%BCnter_Schabowski" title="Günter Schabowski"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; text-decoration: none; text-underline: none;">Günter Schabowski</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">, Menteri Propaganda
Jerman Timur, bertugas mengumumkannya. Padahal, Schabowski sedang berlibur dan
tidak mengetahui perkembangan yang sedang terjadi mengenai regulasi baru
bepergian yang baru saja disahkan. 9 November, sehari sebelum diumumkan, dia
menerima pesan bahwa warga Jerman Timur diperbolehkan menyeberang dengan izin
yang jelas, tapi tidak diberitahukan apa yang harus dia lakukan dengan
informasi tersebut. Regulasi ini baru selesai beberapa jam dan baru diterapakan
keesokan harinya, sehingga ada waktu untuk memberitahu penjaga perbatasan.
Tapi, tidak ada orang yang memberitahu Schabowski. Di akhir konferensi, dia
membacanya dengan sangat keras dan ketika ditanya kapan regulasi ini akan mulai
diterapkan, dia mengira adalah pada hari yang sama ketika ia membacakannya.
Jadi ia menjawab, “ Setahu saya secepat mungkin, tanpa penundaan”.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> 10.000 ribu orang yang mendengarnya
melalui televisi langsung memenuhi titik periksa Tembok Berlin berharap dapat
masuk ke Berlin Barat. Petugas yang terkejut dan kewalahan membuat mereka
menghubungi dengan segera atasan mereka, tapi tidak ada petinggi Jerman Timur
yang berani mengambil tanggungjawab untuk memutuskan mencegahnya dengan
kekerasan. Jadi, tidaklah mungkin para penjaga yang kalah jumlah bisa menahan
kerumunan penduduk Jerman Timur. Di hadapan kerumunan yang terus bertambah,
penjaga akhirnya berteriak agar segera membuka perbatasan dan membiarkan para
warga melintas. Kegembiraan yang meluap dari warga Jerman Timur dibalas dengan
sukacita dari warga Berlin Barat. 9 November menjadi hari keruntuhan Tembok
Berlin. Dan ini menjadi awal berakhirnya Perang Dingin.<o:p></o:p></span></div>
cepatpulashttp://www.blogger.com/profile/06428026577547400045noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7861589249835638379.post-5369172745873583352010-07-29T08:57:00.000-07:002014-07-26T22:48:05.117-07:00(ilmu) Definisi Organisasi dan Kerjasama Internasional<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">• Perpu No. 1/2002 tentang Pemberantasan Terorisme<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Organisasi internasional adalah organisasi yang
berada dalam lingkup struktur organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa atau
organisasi internasional lainnya di luar Perserikatan Bangsa-Bangsa atau yang
menjalankan tugas mewakili Perserikatan Bangsa-Bangsa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">• <b>UU RI No. 24 Thn. 2000 tentang Perjanjian
Internasional</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Organisasi Internasional adalah organisasi
antarpemerintah yang diakui sebagai subjek hukum internasional dan mempunyai
kapasitas untuk membuat perjanjian internasional.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">• <b>UU
No. 37 Thn. 1999 Tentang Hubungan Luar Negeri</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Organisasi
Internasional adalah organisasi antarpemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -9.0pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">• Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 64
Tahun 1999 Tentang Keanggotaan Indonesia dan Kontribusi Pemerintah Republik
Indonesia Pada Organsasi-Organisasi Internasional<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Organisasi internasional adalah organisasi/ badan/
lembaga/ asosiasi/ perhimpunan/ forum antar pemerintah atau non-pemerintah yang
bertujuan untuk meningkatkan kerjasama internasional dan dibentuk dengan aturan
tertentu atau kesepakatan bersama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">• <b>Dr. Boer Mauna</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Organisasi Internasional adalah suatu perhimpunan
negara-negara yang merdeka dan berdaulat yang bertujuan untuk mencapai
kepentingan bersama melalui organ-organ dari perhimpunan itu sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">• Sumaryo Suryokusumo<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Himpunan negara-negara yang terikat dalam suatu
perjanjian internasional yang dilengkapi anggaran dasar sebagai instrumen pokok
(constituent instrument) dan mempunyai personalitas yuridik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">• Leroy Bennet<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">A permanent organization to carry on a continuing
set of functions with voluntary membership of eligible parties which has basic
instrument stating goals, structure and methods of operation and broadly
representative consultative conference organ with permanent secretariat to
carry on continuous administrative, research, and information functions.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">• MSN Encarta<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">International Organization is membership group that
operates across national borders for specific purposes.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<em><span style="font-size: 12.0pt; font-style: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-style: italic;">• <b>Kamus Istilah Politik dan Kewarganegaraan</b>
</span></em><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Organisasi Internasional adalah asosiasi atau
perhimpunan negara-negara yang terikat oleh perjanjian untuk mengamankan tujuan
bersama<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">• <b>Wikipedia</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Organisasi
internasional adalah suatu bentuk dari gabungan beberapa negara atau bentuk
unit fungsi yang memiliki tujuan bersama mencapai persetujuan yg juga merupakan
isi dari perjanjian atau charter.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">• <b>D.W. Bowett</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">“…permanent association of governments, or
administration (i.e. postal or railway administration), based upon a treaty of
a multilateral rather than a bilateral type and with some definite criterion of
purpose.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">• Leonard<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Organisasi internasional mempunyai arti dan
ciri-ciri khusus yaitu : cara melakukan hubungan-hubungan internasional
dilakukan melalui badan-badan permanen yang telah diserahi dengan tanggung
jawab dan wewenang tertentu dan melalui badan ini setiap pemerintah negara
dapat melaksanakan kebijakan-kebijakannya dan hal-hal yang menyangkut
kepentingan nasionalnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">• J.G. Starke<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">“In the first place, just as the function of the
modern state and the rights, duties, and powers of its instrumentalities are
governed by a branch of munifical law called state constitutional law, so international
institutions are similarly conditioned by a body of rules may will be described
as international constitutional law”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">• <b>Keputusan Menteri Keuangan RI No.
574/KMK.04/2000</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Organisasi Internasional adalah
organisasi/badan/lembaga/asosiasi/ perhimpunan/forum antar pemerintah atau
nonpemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama internasional dan
dibentuk dengan aturan tertentu atau kesepakatan bersama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">• Wiki Answers<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">It is a group of persons representing or natural
from more than one country who having a common purpose have grouped under a
legally organized structure for achieving that common goal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">• Yahoo Answers<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Organisasi internasional adalah hubungan yang saling
membantu atau memberikan informasi antara satu negara dengan negara lain atau
hubungan yang lebih dari 2 negara yang saling berinteraksi secara aktif baik
secara langsung maupun tidak langsung.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">• <b>Rose Heart</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Organisasi internasional adalah suatu organisasi
yang awalnya dibentuk oleh negara-negara yang memiliki latar belakang
kepentingan yang sama. Lalu untuk menyelaraskannya dengan negara-negara yang
bukan pendiri, organisasi internasional ini membuka keanggotaan bagi
negara-negara yang juga memiliki latar belakang dan tujuan yang sama secara
internasional.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br clear="all" style="mso-special-character: line-break; page-break-before: always;" />
</span>
</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: center;">
<br /></div>
cepatpulashttp://www.blogger.com/profile/06428026577547400045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7861589249835638379.post-18604383650023522112010-07-28T08:53:00.000-07:002014-07-26T22:48:05.103-07:00(ilmu) BoP, SoP, DoP<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 200%;">Balance
of Power (BoP)<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Adalah keadaan dimana terjadi
kestabilan atau <i>equilibrium</i> dalam
bahasa ekonomi diantara kekuatan-kekuatan yang sedang bertikai. Penggunaan
sistem BoP sendiri bertujuan untuk mencegah adanya satu pihak yang terlalu kuat
yang nantinya menjadi <i>sok’</i> diatas
negara-negara lain. BoP sendiri adalah konsep utama dalam teori <i>neorealist</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Menurut David Hume, penggunaan BoP
telah ada sejak jaman dahulu kala sebagai teori politik maupun pernyataan
praktis. Intinya BoP timbul dari perasaan, dan lahir dari pengalaman dan
insting untuk bertahan hidup. L. Oppenheim memaparkan bahwa <i>equilibrium</i> antara berbagai kekuatan
antar bangsa-bangsa adalah hal yang sangat penting dalam hukum internasional.
Tanpa adanya pihak yang mampu menjadi penengah, hanya sanksi dari suatu
perjanjian atau aturan yang dapat diberikan bagi pihak pelanggar atau disebut
juga hukum internasional. Jika gagal, maka tidak ada yang mampu menghentikan
suatu negara atau bangsa meskipun melanggar hukum dalam mencapai kepentingan
nasionalnya. <b>Machiaveli</b>
berkata,”tidak ada alasan bagi seseorang yang bersenjata untuk takut kepada
yang tidak bersenjata”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Meskipun BoP telah ada sejak lama,
namun kembali ke permukaan pada abad pertengahan di Eropa. Italia abad ke-15, <b>Francesco Sforza</b>, bangsawan Milan,
adalah penguasa pertama yang menggunakannya. <i>Universalism</i> mendominasi hubungan internasional Eropa sejalan
dengan Perdamaian Westphalia yang membuka jalan bagi doktrin BoP. Kemudian
dijelaskan lagi secara signifikan dalam perjanjian Utrecht tahun 1713 yang
dengan pembahasan yang lebih mendalam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Barulah pada abad ke17, ketika ilmu
hukum internasional menjelaskan struktur disiplin BoP dibawah <b>Grotius</b> dan para penerusnya yang
mematangkan formula ini dari teori menjadi prinsip fundamental diplomasi. Eropa
kemudian membentuk semacam kelompok hukum yang mengawasi kondisi BoP Eropa,
yang bertujuan agar kedamaian tetap terjaga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Setelah dirumuskan, BoP menjadi
aksioma ilmu politik oleh <b>Fénelon</b>
yang menjelaskannya kepada Louis muda, <b>duc
de Bourgogne</b>. <b>Frederick the Great</b>,
dalam <u>Anti-Machiavel</u>, menjelaskan BoP kepada dunia dan tahun 1806, oleh <b>Friedrich von Gentz</b> dalam <u>Fragments
of The Balance of Power</u>. Prinsip ini menjadi dasar koalisi antara Louis XIV
dan Napoleon dalam kurun waktu setelah Perdamaian Westphalia (1648) dan Kongres
Vienna (1814). Pada abad ke-19, setelah Revolusi Perancis, prinsip ini kembali
diperkuat yang akhirnya berujung pada pembentukan berbagai aliansi politik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 200%;">Separation
of Power<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> <b>Baron
de Montesquieu</b> menjelaskan bahwa, <i>separation
of power</i> atau pemisahan kekuasaan adalah model atau contoh dari
pemerintahan negara yang demokratis, yang berasal dari ide kuno mengenai
pemerintahan campuran. Kita mengenalnya dengan sebutan <i>Trias Politica</i>. Menurut model ini, negara dibagi menjadi
cabang-cabang yang memiliki wilayah
kekuasaan dan tanggung jawab masing-masing. Normalnya pembagian ini adalah
eksekutif, legislatif, dan yudikatif.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Yunani
kuno adalah yang pertama menggunakannya kemudian menyebar
dan ikut digunakan oleh Republik Romawi, bagian dari Konstitusi Republik
Romawi. Pemerintahan Republik Romawi membaginya menjadi tiga, yaitu senat,
legislatif, dan eksekutif. Tugas senat adalah membuat kebijakan –kebijakan yang
berhubungan dengan militer, luar negeri, dan dalam negeri. Senat juga
mengeluarkan perintah kepada pihak eksekutif (yang biasanya dipatuhi). Senat
bukanlah badan legislatif dan tidak mampu melampaui hukum. Legislatif memiliki
dua fungsi. Pertama, memilih anggota eksekutif dari senat dan kedua adalah
mengesahkan hukum dalam negeri. Eksekutif sendiri memiliki fungsi dalam memberi
perintah terhadap pihak militer, menegakkan hukum, dan sebagai hakim agung.
Disnilah dikenal sistem <i>check &
balance</i> untuk mencegah adanya akumulasi kekuasaan dalam satu pihak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Pendukung sistem ini menganggap bahwa
<i>trias politica</i> melindungi kebebasan
dan demokrasi, dengan menghindari tirani. Sementara yang menolak mempertanyakan
apakah sistem ini benar-benar melindungi kebebasan. Mereka mengkhawatirkan
sistem ini justru memperlambat proses pemerintahan, memberikan kekuasaan yang
berlebihan dan tidak bertanggung jawab kepada eksekutif, hingga meminggirkan
(memarginalkan) legislatif<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Demokrasi parlementer tidak memiliki
pemisahan kekuasaan yang jelas. Eksekutif dan kabinet diambil dari parlemen.
Ini adalah prinsip pemerintahan yang bertanggung jawab. Tapi, meskipun
legislatif dan eksekutif saling berhubungan, dalam sistem parlementer biasanya
ada judikatif yang terpisah secara mandiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Tidak ada sistem demokrasi di dunia
ini yang memisahkan kekuasaan secara absolut ataupun yang tidak. Meskipun
demikian, beberapa sistem secara jelas menggunakan prinsip pemisahan kekuasaan,
sementara ada juga dengan menyatukannya atau <i>fusion of powers</i>. Jadi sistem <i>separation
of power</i> lebih condong kepada sistem presidensial, sedangkan untuk <i>fusion of power</i> adalah sistem
parlementer. Sementara sistem campuran yang berada di tengah-tengah kita bisa
ambil contoh pada Prancis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 200%;">Division
of power</span></i></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 200%;"><o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Memiliki makna yang mirip dengan <i>separation of power</i> karena juga terbagi
ke dalam tiga cabang <i>trias politica</i>,
legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Bedanya adalah kalau dalam sistem <i>separation of power</i> dilarang antar
cabang kekuasaan saling mengganggu, pada sistem <i>division of power</i> hal tersebut boleh saja terjadi. Negara kita
adalah contohnya. Presiden selaku pihak eksekutif memiliki kekuasaan dalam
memperkenalkan atau mengajukan undang-undang baru, tetapi DPR/MPR sebagai pihak
legislatif berhak untuk mengesahkan atau tidak undang-undang tersebut. Tentu
saja saat inilah peran partai menjadi penting dalam merebut ‘kursi’
sebanyak-banyaknya atau melalui konsolidasi dengan partai lain. MPR sendiri
setelah Orba tidak memiliki banyak fungsi. Hal ini dapat kita lihat dalam
peran-perannya yang telah diambil oleh DPR. Indonesia sendiri sepertinya
mempertahankannya sebagai tradisi saja.<o:p></o:p></span></div>
cepatpulashttp://www.blogger.com/profile/06428026577547400045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7861589249835638379.post-52089629197092321972010-07-28T08:51:00.000-07:002014-07-26T22:48:05.112-07:00(ilmu) Pengantar Globalisasi<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Sebagai
sebuah istilah yang semakin terkenal, globalisasi kini berjalan beriringan
dengan kehidupan manusia. Akibat tuntutan zaman dan perkembangan kehidupan,
hampir tidak ada lagi manusia yang tidak terseret globalisasi. Peran media
serta pencitraan terhadap globalisasi membuat manusia tanpa sadar semakin
tenggelam dengan keharusan menjalani globalisasi. Definisi globalisasi sendiri
hingga saat ini belum mencapai titik temu yang memuaskan. Akibat begitu banyak
dan luasnya aspek yang dilingkupi membuat globalisasi menjadi bias. </span><span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: FR-BE;">Para ahli sendiri sepakat bahwa tujuan dari
globalisasi adalah pluralitas kehidupan. Menyamakan standar atas hidup dan
berbagai nilai-nilai pada titik yang sama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: FR-BE;">Bagi sebagian orang, globalisasi adalah sebuah proses.
Namun ada juga yang menganggapnya sebagai tujuan, cara, atau alat. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Sebagian
besar para ahli mendefinisikan globalisasi sebagai proses transformasi hal-hal
dalam wilayah tertentu menjadi sesuatu yang mengglobal. Bisa juga diartikan
sebagai suatu proses menyatukan manusia dalam satu komunitas yang sama yang
saling berperan. Namun, banyak orang yang menyamakan antara globalisasi dan
westernisasi. Dalam memandang hal tersebut kehati-hatian sangat diperlukan,
agar pemahaman nantinya tidak dangkal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Penggunaan
kata globalisasi sendiri seolah-olah terkurung dalam persepsi bahwa globalisasi
berasal dari barat. Tanpa melihat istilah dari barat yang digunakan,
globalisasi telah ada jauh dan berkembang sebelum barat mengenal makna tersebut.
Kita bisa melihat di Asia. Pada zaman dahulu, ribuan tahun dari sekarang,
begitu banyak kerajaan-kerajaan di Asia dengan sistem pemerintahannya yang
kompleks ketika orang-orang di barat masih belum memikirkan tentang penyatuan
dan kerjasama antar suku-suku yang terpecah. Benturan atau perkawinan kebudayaan
terjadi ketika kerajaan-kerajaan ini melakukan berbagai bentuk hubungan luar
negeri, entah itu kerjasama atau perang. </span><span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: FR-BE;">Proses-proses inilah yang menjadi suatu globalisasi.
Contoh kongkrit globalisasi di Asia adalah Jalan Sutera.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: FR-BE;">Barat mulai mengenal globalisasi pada <i>renaissance</i>. Dengan kebebasan yang
diberikan kepada ilmu pengetahuan, mendorong berbagai ekspedisi untuk
mengeksplorasi dunia. Berkat teori bumi itu bundar, para penjelajah berani
mengarungi lautan. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pada abad ke-17, sebuah MNC yang disebut-sebut
sebagai MNC pertama, berdiri. British East India Company pada tahun 1600, yang
disusul Dutch East India Company pada tahun 1602, dan Portuguese East India
Company pada tahun1628. Adalah Charles Taze Russell, seorang pengusaha Amerika
yang menjadi menteri, yang mulai
menggunakan konsep teori globalisasi pada tahun 1897 melalui kata “perusahaan
raksasa”. Meskipun istilah globalisasi sendiri telah ada pada tahun 1960an
melalui ilmu sosial, namun mulai terkenal dan semakin sering digunakan pada
pertengahan 1980an dan 1990an. Setelah zaman pencerahan inilah, segala macam
hal, entah itu ilmu pengetahuan, teknologi, komoditas ekspor, dll. yang dibawa
ke luar negeri menjadi sebuah globalisasi. Oleh karenanya, globalisasi memiliki
kaitan yang sangat erat dengan westernisasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Jadi,
westernisasi adalah proses dimana masyarakat menjadi bagian atau mengadopsi
kebudayaan barat dalam hal industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, gaya
hidup, pola makan, bahasa dan huruf, agama, atau nilai kesusilaan. Hampir
seperti globalisasi, westernisasi sangatlah sulit untuk dihindari mengingat
negara-negara barat adalah pemimpin dunia saat ini. Westernisasi mulai marak
pada era kolonialisme. Bangsa Eropa yang melakukan penjelajahan, kemudian
berdagang, lalu menjajah memudahkan proses akulturasi dan enkulturasi
kebudayaan mereka dengan kebudayaan penduduk pribumi. Karena ketika Eropa
menjajah suatu wilayah, mereka akan mengubah kebiasaan ditempat tersebut yang
menurut mereka tidak sesuai dengan kebiasaan Eropa. Atau, mereka membawa
pribumi dari negara jajahan lain ke wilayah jajahan lainnya yang masih kosong
atau membutuhkan pembangunan. Wilayah jajahan atau koloni-koloni yang mereka
buat akan berlandaskan sesuai dengan hukum negara induk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Jepang
merupakan sebuah negara yang sangat terkena dampak westernisasi. Setelah
pendaratan Commodore Perry, kebudayaan jepang perlahan-lahan mulai berubah.
Para menteri, perdana menteri, bahkan kaisar mulai menggunakan pakaian ala
barat. Pola makan pun ikut berubah, dari pola sehat ke pola yang buruk. Dulunya
orang Asia senang makan makanan dari tanaman, kini pola mereka bergaya barat
dengan banyak mengkonsumsi daging. Bahkan ada istilah yang muncul setelah
kedatangan Perry, yaitu “Datsu-A Ron” atau “selamat tinggal Asia”. Menurut
Datsu-A Ron, westernisasi adalah hal yang tidak dapat dielakkan namun menguntungkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Alasan
kenapa westernisasi berkembang pesat adalah akibat anggapan masyarakat pribumi
terhadap orang Eropa. Menurut masyarakat pribumi, orang-orang Eropa jauh lebih
baik dibandingkan diri mereka dengan teknologi dan ilmu pengetahuan. Hal ini
akan terus teregenerasi dan membuat generas-generasi selanjutnya memiliki
anggapan yang sama. Inilah yang biasa disebut mental budak, karena masyarakat
pribumi meninggikan orang Eropa. Hal ini berbanding lurus dengan orang Eropa
yang menganggap orang pribumi tidak becus mengurus negara sendiri. Seperti yang
terjadi di Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Ekonomi
adalah kunci keeratan westernisasi dan globalisasi pada zaman modern ini.
Melaui istilah liberalisasi ekonomi, pasar bebas, demokrasi, individualisme,
dll. Apalagi semenjak keruntuhan USSR dan komunismenya memberikan jalan lapang
bagi westernisasi. Bahkan Rusia menggunakan kebijakan <i>glasnos</i>t dan <i>perestroika</i>
yang membuktikan mereka tidak mampu melawan sistem perekonomian barat. Hal ini
juga terjadi pada RRC.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Berikut
beberapa definisi untuk membantu dalam memahami globalisasi dari sudut pandang
berbeda:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-bottom: 6.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Globalization is all term for the
expansion of diverse form of economic, political, and cultural activity beyond
national borders. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Calhoun , Craig,
<i>Dictionary of The Social Sciences, </i>hal.
192, Oxford University press, USA: 2002. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Globalisasi
adalah penggunaan istilah atas berbagai bentuk ekspansi berbagai bentuk bidang
ekonomi, politik maupun aktivitas budaya yang melewati batas nasional. Dengan
kata lain, kata ‘globalisasi’ digunakan ketika sebuah bidang atau sektor dalam
suatu negara terserempet atau terasimilasi oleh negara lain yang kemudian
membuat bidang tersebut berubah menyesuaikan dirinya dengan unsur asing
lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-bottom: 6.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Globalization is the process by which
the experince of every day life, market by the consumption of commodities and
ideas, is becoming standardized around the world especially since the late 20<sup>th</sup>
century. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Dapus:
the new enyclopedia Britannica vol</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">, <i>5</i> hal, 304, Encyclopedia Britannica, Inc. Chicago: 2003. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Globalisasi
adalah proses yang dialami dalam kehidupan sehari-hari, dipasarkan melalui
konsumsi komoditas dan ide-ide, dan menjadi sebuah standar di seluruh dunia
terutama sejak akhir abad ke-20. Akhir abad ke-20 sendiri menjadi sebuah titik
awal globalisasi modern seiring meningkatnya hubungan antar negara dan sistem
politik multipolar. Akibatnya, kebudayaan atau kebiasaan suatu negara cenderung
sama dengan negara lainnya. </span><span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: FR-BE;">Seperti
yang kita ketahui, globalisasi dan kapitalisme seperti saudara. Kapitalisme
‘mengajarkan’ kita mengenai pola konsumtif.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-bottom: 6.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Globalization is the board movement
among economies, societies and technology that is knitting the world closer
together and effecting capital markets, technology and the exchange
information. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pink, Daniel,
Ejournal USA, <i>Global Issue :The
Challenges of Globalization</i>, hal. 20, US Departement of State, Bureau of
International Information Programs: Februari 2006.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Globalisasi
adalah papan pergerakan antara ekonomi, masyarakat, dan tekhnologi yang
menyatukan dunia secara bersama-sama dan mempengaruhi pasar modal, teknologi,
dan pertukaran informasi. Pernyataan ini sangat terdengar ideal dan cenderung
pro-globalisasi. Karena Daniel Pink mengharapkan bahwa pergerakan perekonomian,
masyarakat, dan teknologi, dengan kata lain kesejahteraan rakyat, bisa berjalan
saling beriringan. Globalisasi merupakan proses historis yang panjang.
Sekiranya interkasi dan globalisasi telah ada sejak berabad-abad lalu. Pada
tahun 1000 hingga 1500 M, pedagang dari Cina dan India telah melakukan
perjalanan antara negeri dengan tujuan berdagang kain sutera yang jalur
perdagangannya dikenal dengan jalur sutera. Setelah itu, aktivitas perdagangan
dilanjutkan dengan perdagnagn kaum muslim di Asia dan Afrika. Selain melakukan
perdangan, kaum muslim mengajarkan nilai-nilai agama Islam dan nilai-nilai
sosial yang berasal dari Arab. Fase selanjutnya ditandai oleh dominasi bangsa
Eropa, Portugis, dan Spanyol yang berhasil mengembangkan revolusi industri dan
menemukan barang-barang yang kita kenal sekarang dengan nama computer dan
internet.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">The term 'globalization' refers to the
increasing interconnectedness of nations and peoples around the world through
trade, investment, travel, popular culture, and other forms of interaction.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Lockard,
Craig A., <i>Seeds of Globalization</i>,
University of Wisconsin, Green Bay<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Ungkapan
‘globalisasi’ mengacu kepada kedekatanhubungan antara bangsa dan negara di
seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, pariwisata, kebudayaan popular,
dan bentuk interaksi lainnya. Contoh paling dekat dan yang paling gampang
terealisasikan atas argumen Craig Lockhart adalah kerjasama kawasan-kawasan
dunia,misalnya Asia Tenggara atau Uni Eropa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-bottom: 6.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Professor Charles Doran: globalization
is the interaction of information technology and the global economy. It is
indexed in terms of the intensity, scope, volume, value of international
transactions in the informational, financial, commercial, trade and
administrative spheres world wide. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Brzezinski, Zbigniew,
<i>The Choice Global Domination or Global
Leadership</i>, hal 139, Basic books, NY: 2004<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: FR-BE;">Globalisasi adalah interaksi teknologi informasi dan
ekonomi global. Dimana disusun dari istilah intensitas, lingkup, volum, nilai
dari transaksi internasional terhadap informasi, finansial, komersial,
perdagangan, dan administatif dalam dunia secara luas. Memang kedekatan antara
globalisasi dan kapitalis bagaikan kakak-adik. Hal ini membuat penjelasan
globalisasi tidak akan lepas dari lingkupan ekonomi. Selain itu, akibat peran
media dan pers, informasi atau berita dapat terkirim dan tersebar lebih cepat
yang ikut membiaskan batas negara,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: FR-BE;">Globalisasi
adalah suatu proses yang multi-dimensi, meliputi ekonomi, politik, sosial,
budaya dan ideologi. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Fenomena globalisasi mewujud dalam
bentuk penyempitan waktu dan ruang dalam hubungan sosial.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: FR-BE;">Sugianto, <i>Globalisasi
dan Tatanan Ekonomi Baru: Perspektif Ekonomi Islam</i>: 2008<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: FR-BE;">Artinya hubungan sosial antara individu dengan
masyarakat maupun antar masyarakat dalam suatu negara bahkan antar negara telah
menjadi begitu transparan, tidak lagi mengenal batas-batas politik. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Hal
ini membuat manusia di belahan bumi lain semakin dekat dengan manusia di
belahan bumi lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">7.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Noam Chomsky: the word globalization is
also used in a doctrinal sense, to describe the neoliberal form of economic
globalization.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">ZNet, Corporate
Globalization, Korea and International Affairs, Noam Chomsky interviewed by Sun
Woo Lee, <i>Monthly JoongAng</i>, 22
February 2006<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Globalisasi dunia bisa
juga digunakan dalam ranah doktrin, untuk menjelaskan bentuk neoliberal
globalisasi ekonomi. Dengan menonton televisi tiap hari, menyaksikan iklannua
atau semacamnya, sebenarnya membuat kita terpengaruh untuk beradaptasi dengan
kebiasaan asing yang berbeda tersebut. Kita akan cenderung konsumtif.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: FR-BE;">8.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: FR-BE;">Globalisasi memiliki definisi teknologinya tersendiri:
komputerisasi, miniaturisasi, digitalisasi, komunikasi satelit, serat optik dan
internet.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Thomas L. Friedman, <em>Memahami
Globalisasi: Lexus dan Pohon Zaitun,</em> terj: Tim Penerbit ITB, Bandung:
Penerbit ITB, 2002.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Perkembangan teknologi
yang terjadi dalam suatu negara membuktikan negara tersebut telah ikut dalam
arus globalisasi ini. Arus informasi yang semakin sulit untuk dikendalikan
membuat informasi menjadi hal yang paling gampang menembus batas-batas suatu
negara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><em><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">9.<span style="font-size: 7pt; font-style: normal; line-height: normal;"> </span></span></em><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Anthony
Giddens: <em>globalization can thus be defined as the intensification of world
wide social relation which link distant localities in such a way that local
happenings are shape by events occurring many miles away and vice versa.<o:p></o:p></em></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Ankie Hoogvelt,<em>
Globalization and the Postcolonial World, </em>MacMillan, London: 1997.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Globalisasi dapat
didefinisikan sebagai intensifikasi relasi sosial global yang menghubungkan
wilayah-wilayah berjauhan, sehingga yang terjadi di satu wilayah dapat diketahui
di wilayah lainnya meski berjauhan, dan sebaliknya. Hal-hal yang mampu membuat
suatu wilayah saling terhubung antara lain adalah sektor media atau ekonomi,
misalnya IHSG.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Globalisasi adalah sebuah proses, cara, maupun
tujuan menyamaratakan penduduk dunia atau memiliki suatu standar yang sama dalam
suatu negara yang membuat mereka saling terkait dengan media penetrasinya dari
berbagai bidang dan sektor dengan tujuan membiaskan suatu batas negara tidak
hanya dari satu sisi saja. Globalisasi menjadi suatu hal yang tidak mungkin
dihindari mengingat asas saling membutuhkan negara-negara dunia demi memenuhi
kesejahteraan masyarakatnya yang semakin kuat. Satu-satunya yang bisa
diupayakan adalah meminimalisasi pengaruh buruk dari globalisasi. Entah menyaringnya
atau mengeluarkan tandingannya. Misalnya Al-Jazeera yang berusaha menangkal
pandangan-pandangan merendahkan ataupun menyudutkan (propaganda) negara barat
dengan CNN mereka.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
cepatpulashttp://www.blogger.com/profile/06428026577547400045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7861589249835638379.post-18208776341536737182010-07-27T08:45:00.000-07:002014-07-26T22:49:02.762-07:00(tokoh) Ibnu Khaldun<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Sejarah
Singkat Ibnu Khaldun<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Adam Smith sering dianggap, khususnya oleh pemikiran
Barat, sebagai Bapak Ekonomi. Tapi 300 tahun sebelum tuan Smith lahir ke dunia,
telah ada seorang yang lebih pantas menyandang gelar tersebut menghembuskan
nafas terakhirnya. Dia adalah </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-style: italic;">Abu Zayd 'Abd al-Rahman ibn Muhammad ibn Khaldun al-Hadrami</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-style: italic;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">atau yang lebih dikenal dengan Ibnu Khaldun. Seorang
pemikir dan tokoh besar Islam yang tumbuh diambang degradasi dan perpecahan
dalam tubuh Islam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Lahir di Tunis pada 27 Mei 1332, Ibnu Khaldun adalah campuran Arab dan Spanyol. Dia
berasal dari keluarga Banu Khaldun, keluarga terpandang yang mengepalai
beberapa kantor penting di Andalusia. Pasca jatuhnya Seville ke tangan <i>reconquista</i> dari Spanyol yang sedang
giat mengambil alih wilayah muslim, keluarga Ibnu Khaldun pindah ke Maroko
kemudian menetap di Tunisia pada abad ke-13.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Sebagai keluarga terpandang di Tunis dan Tunisia, Ibnu
Khaldun memiliki akses untuk mendapat pendidikan terbaik. Guru yang dianggap
terbaik didatangkan langsung dari Afrika Selatan. Pendidikan-pendidikan yang
Ibnu Khaldun dapatkan antara lain, pendidikan agama Islam, ilmu Al-Quran,
sastra Arab, ilmu hadist, syariah dan fiqih, kemudian matematika, logika, dan
filsafat. Kemalangan menimpa Ibnu Khaldun yang berumur 17 tahun ketika “Black
Death” yang menyerang Eropa dan sebagian Asia turut merenggut kedua
orangtuanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Pada usia 20 tahun Ibnu Khaldun memulai karir
politiknya sebagai penulis kaligrafi untuk pembukaan persuratan. Pada era ini
peperangan menimpa Afrika Utara dan Andalusia dan kerajaan-kerajaan kecil
berusaha saling menjatuhkan. Sehingga wajar terus menerus terjadi ekspansi atau
penyerangan ke kerajaan lain. Pada tahun 1352, Sultan Konstantinopel Abu Ziad
menyerang dan menguasai Tunisia. Ibnu Khaldun terus bekerja namun tetap
menyimpan kebenciannya terhadap penjajahan Abu Ziad, hingga akhirnya
dipenjarakan selama 22 bulan. Kemudia ia dibebaskan pada tahun 1358, pasca
jatuhnya kekuasaan Abu Inan. Setelah dikembalikan jabatannya, ia diangkat dan
mendapatkan posisi kementerian dalam pemertintahan Abu Salem. Namun beberapa
teman Abu Salem tidak menyukai hal tersebut. Hingga akhirnya Ibnu Khaldun
pindah ke Granada.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Akibat bantuan Ibnu Khaldun pada Sultan Granada di
masa lalu, ia kemudian diterima dengan hangat. Namun setelah hubungan keduanya
retak, ia berpindah kembali ke Afrika. Abu Abdillah Muhammad, penguasa Bani
Hafs, kemudian mempercayainya menjadi perdana menteri sekaligus khatib dan guru
di Bijayah. Pasca jatuhnya Bani Hafs ke Sultan Abul Abbas Ahmad, penguasa
Qasanthinah, satu tahun kemudian ia kembali pindah ke Baskarah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span class="blocktext"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ia kemudian memberi dukungan kepada Abu
Hammu </span></span><span class="blocktext"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">melalui</span></span><span class="blocktext"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> surat. Abu Hammu adalah sultan Tilmisan
dari Bani Abdil Wad</span></span><span class="blocktext"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> yang mencoba menguasai Baskarah</span></span><span class="blocktext"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.
Tawaran itu disambut baik, ia kemudian diberikan jabatan penting. Namun ditolak
karena Ibnu Khaldun akan melanjutkan studinya secara otodidak. Meskipun
demikian, ia bersedia berkampanye untuk mendukung Abu Hammu. Sikap politiknya
berubah, tatkala Abu Hammu diusir Sultan Abdul Aziz.</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
</span><span class="blocktext"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Beliau </span></span><span class="blocktext"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">kemudian berpihak kepada Abdul Aziz dan
tinggal di Baskarah. Tak lama berselang, Tilmisan kembali direbut Abu Hammu. Ibnu
Khaldun kembali menyelamatkan diri ke Maroko pada 774. Ketika Maroko jatuh ke
tangan Sultan Abul Abbas Ahmad, ia kembali untuk kedua kalinya ke Granada.
Namun, penguasa Granada tak menerima kehadirannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span class="blocktext"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ibnu Khaldun kemudian kembali ke
Tilmisan. Meski telah dikhianati, Abu Hammu menerima kehadiran Ibnu Khaldun.
Sejak saat itulah, Ibnu Khaldun memutuskan tidak akan menerapkan politik
praktis lagi. Ibnu Khaldun yang menyepi di Qa'lat Ibnu Salamah kemudian menetap
di tempat itu sampai tahun 780 H. Pada masa menenangkan dirinya inilah Ibnu
Khaldun melahirkan karya-karyanya yang fenomenal. Salah satu diantaranya adalah
Al-Muqaddimah atau “pembukaan” yang sangat terkenal.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span class="blocktext"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Empat tahun kemudian, untuk menghindari
konflik politik Ibnu Khaldun berpindah
lagi ke Iskandaria atau yang lebih dikenal dengan Mesir. Kembali ke Kairo, ia mendapat
sambutan hangat dari masyarakat setempat dan kemudian diangkat menjadi dosen
oleh raja. Hingga akhirnya menjadi ketua pengadilan kerajaan. Kemudian sempat
berhenti dari pengadilan, menjadi dosen kemudian, naik haji, dikembalikan ke
posisinya di pengadilan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span class="blocktext"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Lima tahun sebelum tutup usia, ia
menemani Sultan Faraj Barquq ke Damaskus untuk mengusir penguasa Mogul saat
itu, Timur Lenk. </span></span><span class="blocktext"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Setelah diplomasinya, ia kemudian memiliki kesempatan bertatap muka
langsung dengan Timur Lenk. Ia melakukan banyak diskusi dengan Timur Lenk
sebelum akhirnya kembali ke Kairo dan jabatannya sebagai Ketua Pengadilan. 17
Maret 1406, setelah menyelesaikan biografinya, ia pun menghembuskan nafas
terakhirnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Pengaruh
Ibnu Khaldun Dalam Dunia Ekonomi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> Al-Muqaddimah
adalah sebuah karya fenomenal yang sangat mempengaruhi seluruh konsep dan teori
ekonomi para ekonom-ekonom dunia, setelah wafatnya Ibnu Khaldun hingga
sekarang. Bahkan Karl Marx dan John Maynard Keynes menjadikan
pemikiran-pemikiran Ibnu Khaldun sebagai pedoman dalam teori dan konsep mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> Ibnu
Khaldun menemukan konsep pentingnya peran tenaga kerja sebelum Karl Marx. Ia
menganggap bahwa dibutuhkan peran negara untuk membantu masyarakat dalam
mengembangkan perekonomian sebelum John Maynard Keynes. Ia juga mengetahui
bahwa dibutuhkan pembagian kerja atau spesialisasi sebelum Adam Smith, dan tentang
prinsip nilai dan etos kerja sebelum David Ricardo. Juga soal teori
kependudukan dan kaitannya dengan kebutuhan sebelum Thomas Malthus. Dan salah
satu hal yang menarik, penasihat ekonomi Ronald Reagen, Arthur Laffer mengakui
bahwa Ibnu Khaldun menginspirasinya menemukan teori Laffer Curve.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Salah teori Ibnu Khaldun menyebutkan bahwa “Generasi
pertama yang membentuk negara akan memiliki semangat dan idealisme yang sangat
tinggi. Kemudian generasi kedua akan berusaha memakmurkan negara yang baru saja
terbentuk. Namun generasi ketiga dan seterusnya akan terlena oleh kemakmuran
dan kehebatan negaranya, hingga akhirnya negara akan melemah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Untuk menghadapi dan terhindar agar negara tidak
menjadi lemah, dibutuhkan kesadaran rakyat dalam membangun negara. Rakyat harus
memahami bahwa mereka adalah bagian dari negara dan akan saling mempengaruhi
dengan negara. Hal inilah yang membuat konsep ekonomi Ibnu Khaldun umumnya
menganggap bahwa tenaga kerja adalah sumber utama dan terpenting perekonomian
negara. Sehingga kesejahteraan perekonomian negara akan terjamin ketika tenaga
kerja memiliki kemampuan yang dibutuhkan dan dijamin oleh negara, atau
diberikan kemudahan-kemudahan yang diperlukan. Karena, hal ini sekali lagi
terkait dengan lingkungan yang mendukung tenaga kerja. Inilah yang mendorong
pemikiran-pemikiran Ibnu Khaldun sangat terkait dengan spesialisasi kerja, makro
ekonomi pajak, prinsip kerja, pasar terbuka, jumlah penduduk, serta peran
negara sebagai pengawas dan regulator ekonomi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Sangat terasa betapa Ibnu Khaldun mengutamakan sumber
daya manusia dalam konsep perekonomiannya, terlepas dari kajiannya yang memang
cenderung membahas aspek sosiologi. Beberapa hal penting dalam
pemikiran-pemikiran Ibnu Khaldun terkait dengan tenaga kerja antara lain:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Spesialisasi
kerja dibutuhkan agar kemampuan yang dimiliki tenaga kerja tersalurkan pada
tempat yang terbaik. Dengan penyaluran yang benar, maka akan tercipta efisiensi
dan efektifitas kerja. Dan juga, dengan spesialisasi akan tercipta tenaga kerja
yang ahli di bidangnya. Hal ini tentu saja akan turut mengembangkan
perekonomian negara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Dalam
makroekonomi, Ibnu Khaldun meletakkan dasar yang Keynes sebut dengan </span><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">aggregate effective
demand</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">, <i>multiplier
effect</i> dan <i>equality of income and
expenditure</i>.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> Intinya, k</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">etika
total permintaan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> lebih banyak</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
karena ada peningkatan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> jumlah</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
populasi, maka akan ada lebih banyak produksi, laba, dan pajak</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">. H</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">asil pajak meningkat
karena kemakmuran bisnis dengan pajak yang tidak berlebihan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> Contoh penerapannya adalah Kurva Laffer.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Dengan prinsip
kerja yang menganggap bahwa tenaga kerja adalah bagian penting yang tidak
terlepaskan dari perekonomian, maka sebaiknya tenaga kerja lebih dihormati. Dan
bila mampu, diberi kemudahan lebih dan kebebasan dalam menggerakkan pasar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Meskipun Ibnu Khaldun mengutamakan kebebasan rakyat
dalam menjalankan roda ekonomi dan pentingnya spesialisasi kerja, namun negara
tetap dibutuhkan. Konsep-konsep tentang semestinya peran negara dalam
perekonomian antara lain:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Meskipun tenaga
kerja adalah hal yang penting dan diberikan kebebasan dalam menjalankan
perekonomian, peran negara adalah hal yang tidak boleh ditinggalkan. Negara
harus menjamin bahwa setiap masyarakat menjalankan kegiatan ekonominya demi
terciptanya siklus ekonomi yang sehat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Dengan </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">mengecilkan pajak dan
meningkatkan pengeluaran </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">atau ek</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">spor
pemerintah</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> maka resesi dapat dihindari</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.
Pemerintah adalah pasar terbesar dari semua pasar</span><span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-BE;">jika dilihat dari</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
besarnya pendapatan dan penerimaan. Jadi, jika pasar pemerintah turun, maka
pasar yang lainpun akan terpengaruh dan ikut turun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-BE; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Ekspor adalah
hal yang akan sangat menguntungkan negara. </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Melalui
perdagangan luar negeri laba pedagang dan kekayaan negara </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">dapat</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> men</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">i</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">ngkat. </span><span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-BE;">Hal ini dapat dilihat dari penerapan bea cukai dan
kenaikan harga di luar negeri. Namun, hal tersebut dapat menguntungkan jika</span><span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
</span><span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-BE;">memang </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">lebih
murah </span><span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-BE;">d</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">ibanding
</span><span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-BE;">diproduksi negeri sendiri</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">, </span><span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-BE;">memiliki </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">mutu yang lebih baik,</span><span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-BE;"> dan dapat bersaing, atau merupakan sebuah produk yang
baru, inovatif, kreatif, atau revolusioner.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-BE;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-BE;">Dari hasil-hasil pemikiran Ibnu Khaldun yang
mengaitkan pentingnya rakyat sebagai pelaku ekonomi dan negara sebagai
pengawasnya, dapat dibuat beberapa kesimpulan terkait hubungan negara dan
rakyat dalam perekonomian, diantaranya adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-BE;">Berhasil
tidaknya suatu negara ditentukan oleh kesadaran rakyat. Rakyat harus sadar
bahwa mereka adalah bagian dari negara dan mereka ikut menentukan tingkat
perekonomian negara. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Sehingga dalam
menjalankan perekonomian rakyat tidak melepaskan diri sebagai warga negara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Dibutuhkan
kebebasan dalam perekonomian demi terciptanya persaingan yang sehat, sehingga
keberlangsungan ide kreatif individu tetap terjaga. Hal ini dibutuhkan demi
barang produksi yang inovatif. Namun demikian, tetap dibutuhkan peran negara
dalam mengawasi dan regulasi serta melindungi. Mengawasi persaingan ekonomi
yang sehat, regulasi demi keteraturan ekonomi, dan melindungi hak-hak rakyat
agar tidak tertinggal dalam arus perdagangan dan ekonomi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Perlunya menjaga
dan meningkatkan hubungan antar negara demi keberlangsungan ekonomi luar
negeri. Hubungan ekonomi dengan negara lain jauh lebih menguntungkan dibanding
hanya dalam negeri. Namun dibutuhkan hal-hal yang dianggap perlu dalam bersaing
dan memenuhi standar asing.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
cepatpulashttp://www.blogger.com/profile/06428026577547400045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7861589249835638379.post-86355718724911397842010-07-26T08:37:00.000-07:002014-07-26T22:48:37.283-07:00(artikel) Asia Tenggara ke ASEAN<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Asia Tenggara adalah sebuah kawasan yang menjadi
rebutan terutama sejak Perang Dunia II. Selain karena sumber daya alamnya yang
sangat melimpah, kawasan ini juga memiliki fungsi geostrategis yang sangat
penting. Hal ini dapat dibuktikan dengan terjadinya beberapa konflik
kepentingan dan ideologi di kawasan ini. Akibatnya, banyak pangkalan militer
negara-negara besar berdiri di kawasan ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Dimulai sekitar abad ke-2 M, Asia Tenggara menjadi
kawasan yang sangat kaya akan budaya. Asia Tenggara menjadi salah satu jalur
perdagangan yang sangat ramai. Ditambah dengan banyaknya kerajaan yang
berkembang dan kedatangan berbagai misionaris dan pedagang membuat Asia
Tenggara memegang peranan penting dalam politik dan ekonomi. Satu persatu
kerajaan besar tumbuh dan runtuh di wilayah ini. Mulai dari Kerajaan Champa,
Kerajaan Khmer, Kerajaan Ayutthaya, Sriwijaya, hingga Majapahit. </span><span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-BE;">Ekspansi dari bangsa Eropa di Asia Tenggara dimulai
oleh Spanyol. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Kemudian AS di Filipina,
Inggris di Myanmar, Singapura dan sebagian Kalimantan, Belanda di Indonesia,
Portugis di Timor Timur, dan Perancis dengan Laos, Kamboja, dan Vietnam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Salah satu titik yang paling parah pada Perang Dingin
juga terjadi di kawasan Asia Tenggara. Perang Dingin membawa peperangan pada
tingkatan ideologi, dan hal inilah yang “ditularkan” kepada seluruh dunia. Pada
saat inilah istilah <i>proxy war</i>
dikenal. <i>Proxy war</i> terjadi ketika negara-negara yang sedang berperang mendapat
bantuan dari blok barat atau blok timur. Pada kasus di Asia Tenggara, <i>proxy war</i>
menimpa Vietnam, Laos, dan Kamboja. Konflik yang kemudian disebut Perang
Vietnam ini memakan korban hingga 5 juta jiwa. Selain dengan campur tangan dari
negara lain, beberapa konflik juga terjadi karena perang kepentingan di Asia
Tenggara. Hal ini bisa dilihat pada konfrontasi Indonesia terhadap Malaysia,
klaim Sabah antara Malaysia dan Filipina, atau berpisahnya Singapura dari
Federasi Malaysia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Disaat-saat konflik
kepentingan inilah timbul rasa saling curiga dan tidak percaya antara
negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Kawasan yang mulai terpecah ini
kemudian menyadari bahwa perlunya sebuah bentuk kerjasama yang mampu mengurangi
ketegangan ini. Sebuah perkumpulan yang mampu mengurangi rasa curiga dan
meningkatkan kerjasama kawasan demi perkembangan negara-negara masing-masing.
Beberapa organisasi kemudian terbentuk sebelum berdirinya ASEAN yang dikenal
sekarang ini. Mulai dari </span><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Association of
Southeast Asia </span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">(ASA),</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Malaya, Philipina,
Indonesia </span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">(MAPHILINDO<i>)</i>, <i>South East Asian</i></span><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> </span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ministers of Education
Organization </span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">(SEAMEO), <i>South East Asia</i></span><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> </span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Treaty Organization </span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">(SEATO<i>)
</i>dan <i>Asia and Pacific Council </i>(ASPAC<i>)</i>.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> Setelah terbentuknya organisasi-organisasi awal
tersebut, keadaan saling curiga dan konflik mulai berkurang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Dampak dari kondisi yang
semakin kondusif mendorong Menteri luar negeri Indonesia, Malaysia, Filipina,
Singapura, dan Thailand menjalankan pertemuan-pertemuan konsultatif.
Terciptalah sebuah <i>joint declaration</i>
dari negara-negara ini yang kemudian ditindaklanjuti hingga munculnya sebuah
deklarasi yang dikenal dengan Deklarasi Bangkok. Deklarasi Bangkok atau
Deklarasi ASEAN ditandatangani pada tanggal 8 Agustus 1967 oleh kelima negara
tersebut. Sesuai dengan harapan awal penandatanganan perjanjian ini, tujuan dan
prinsip ASEAN tercantum dalam tujuh poin. Yang intinya adalah <i>equality</i>, <i>sovereignty</i>, <i>consensus</i> <i>and</i> <i>consultation</i>,
<i>common</i> <i>interest</i>, dan <i>solidarity</i>.
Maknanya kurang lebih adalah setiap anggota memiliki kedudukan yang sama dengan
menghargai kedaulatan masing-masing negara. Musyawarah menjadi cara menentukan
kebijakan demi kepentingan bersama atas dasar kerjasama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Sesuai dengan motivasi
ASEAN, demi lingkungan kawasan yang stabil agar masing-masing negara fokus
dengan pembentukan <i>nation building</i>,
terbentuklah beberapa bentuk kerjasama dibawah ASEAN untuk membantu tercapainya
tujuan tersebut. <i>ASEAN</i> <i>Community</i> adalah satu diantaranya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Beberapa organisasi telah
terbentuk sebelum ASEAN dengan tujuan yang hampir sama. Namun kesemuanya tidak
dapat memberi kepuasan negara-negara anggotanya hingga akhirnya gugur
satu-persatu. Akan tetapi, ASEAN yang telah berumur lebih dari 40 tahun mampu
bertahan dan terus berusaha mengembangkan tujuan dan prinsipnya. Salah satu
faktor penting yang turut menjaga keberadaan organisasi ini adalah kesamaan
rumpun budaya para negara anggota. Melihat hal ini, dianggap perlu untuk
menciptakan sebuah komunitas yang mampu mengintegrasikan masyarakat di Asia
Tenggara dalam sebuah visi dan misi yang sama. Komunitas inilah yang disebut <i>ASEAN</i> <i>Community</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Pembentukan Komunitas ASEAN
sebenarnya telah disinggung pada visi ASEAN 2020, di Kuala Lumpur pada tahun
1997. Yang intinya adalah harapan atas pembentukan suatu komunitas
negara-negara Asia Tenggara</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> yang terbuka, damai,
stabil</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">dan
sejahtera, saling peduli, diikat bersama dalam kemitraan yang</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">dinamis di tahun 2020</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> nanti</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Selain itu,
komunitas ini bertujuan untuk membahas masalah lokal sebelum mempengaruhi
seluruh kawasan. Kesepakatan pembentukan ASEAN Community sendiri terjadi pada
KTT ke-9 melalui <i>Bali Concord II</i> pada
tahun 2003 di Bali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Sebenarnya banyak hal yang
menjadi momentum kemudian mendorong lebih cepat hingga tercapainya kesepakatan
pendirian Komunitas ASEAN. Misalnya saja, berakhirnya Perang Dingin,
globalisasi yang terus menjadi wacana hangat, kebangkitan pengaruh ekonomi dan
politik China dan India hingga akhirnya masalah krisis ekonomi yang melanda
Asia. Hal ini dapat dirasakan dari perubahan sikap diplomasi ASEAN yang dulunya
bersifat preventif dengan hanya menjaga hubungan masing-masing negara, kini
menjadi diplomasi yang condong ke arah membangun sebuah komunitas demi
menghadapi globalisasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Komunitas ASEAN terdiri atas
3 pilar, yaitu</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Komunitas Keamanan ASEAN, Komunitas
Ekonomi ASEAN dan Komunitas Sosial-Budaya ASEAN.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> Berdirinya </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Komunitas ASEAN tersebut diharapkan
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">mampu membuat </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">masyarakat Asia
Tenggara tidak gagap dalam menghadapi pasar barang, jasa, dan tenaga kerja
global yang begitu bebas</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> nantinya</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> Namun, rencana semula ASEAN dalam menerapkan
komunitas ini dipercepat menjadi tahun 2015 melalui KTT di Cebu, Filipina pada
tahun 2007.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Percepatan penerapan
Komunitas ASEAN dilakukan mengingat kondisi dunia yang terus berubah semakin
cepat. Globalisasi produk dan jasa terus masuk ke kawasan Asia Tenggara. Entah
itu dari Amerika, Eropa, terutama China dan India. Hal ini mengingat China dan
India kini menjadi negara yang paling pesat perkembangannya dan siap menjadi
pusat industri dunia, sehingga pembentukan komunitas ini makin dianggap perlu.
Karena, dengan berdirinya Komunitas ASEAN akan lebih memperkuat resistensi
kawasan Asia Tenggara agar lebih bersiap dalam pasar bebas dunia sehingga tidak
tertinggal atau terseret arus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Dan penerapan tiga pilar
Komunitas ASEAN akan menjadi cara dalam menyatukan kawasan Asia Tenggara. Pilar
pertama yaitu Komunitas Keamanan ASEAN. Melalui pilar ini diharapkan sesama
negara anggota ASEAN akan menjaga kondisi keamanan dan politik di masing-masing
negaranya agar tidak perlu meluas menjadi masalah kawasan apalagi menjadi masalah
internasional. Dengan kondisi kawasan yang terjamin akan menimbulkan
kepercayaan dari negara-negara lain diluar kawasan. Sehingga arus investasi ke
Asia Tenggara tidak akan menimbulkan keraguan negara-negara modal. Selain itu,
dengan terciptanya kondisi stabil kawasan maka konflik lebih mudah dihindari,
atau tersedianya solusi atas konflik yang sedang terjadi. Entah konflik
tersebut terjadi antar etnis atau negara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Kemudian pilar berikutnya,
Komunitas Ekonomi ASEAN. Tujuan akhir dari pembentukan komunitas ekonomi ini
adalah menciptakan sebuah masyarakat dengan perekonomian yang terintegras,
dimana arus barang, jasa, dan investasi akan lebih mudah masuk. Pentingnya
sebuah perekonomian yang bersatu agar terciptanya sebuah pasar tunggal. Dengan
pasar tunggal, maka arah perekonomian akan lebih jelas sehingga lebih mudah
dijalankan negara-negara anggotanya. Pasar tunggal juga dapat menentukan arus
barang dan jasa di dalam kawasan sehingga tidak terjadi perebutan pasar tapi
pembagian komoditas ekonomi yang jelas dan merata. Tidak perlu lagi ada rebutan
pasar CPO antara Indonesia dan Malaysia, atau pasar beras antara Indonesia dan
Vietnam, dan sebagainya. Terbentuknya </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">ASEAN Free Trade
Area (AFTA), ASEAN Framework Agreement on</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Services (AFAS) </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">dan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> ASEAN Investment Area
(AIA)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> menjadi bukti adanya sebuah mekanisme implementasi
yang kuat ke arah pasar tunggal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Komunitas Ekonomi ASEAN juga
bertujuan untuk mempersiapkan negara-negara anggota ASEAN agar bersiap dalam
menghadapi persaingan pasar bebas. Hal ini diwujudkan dengan memberikan atau
memperkokoh fasilitas ekonomi atau bisnis peorangan, khususnya dalam sektor
ril, kemudian membentuk mental dan kemampuan masyarakatnya dalam menghadapi
pasar. Dalam hal ini adalah menciptakan pengusaha dan buruh agar memiliki
kemampuan dan bakat yang dibutuhkan. Hal lain yang dibutuhkan selain kesiapan
SDM adalah kesiapan teknologi dan infrastruktur ekonomi dalam kawasan umumnya,
dan negara khususnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Pilar terakhir adalah </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Komunitas
Sosial-Budaya ASEAN</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">. Tidak dapat
dipungkiri, kondisi sosial-budaya adalah salah satu hal yang membuat ASEAN
masih ada hingga sekarang. Kondisi masyarakat dan lingkungan budaya yang sama
pula yang menjadi motivasi utama pembentukan Komunitas ASEAN akan tercapai.
Inti dari pilar terakhir ini dapat dipecah menjadi tiga, yaitu <i>partnership</i> sebagai sebuah komunitas,
peningkatan standar hidup, dan warisan kebudayaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Kedepannya warga
negara-negara kawasan Asia Tenggara tidak memandang negara tetangganya sebagai
rival atau lawannya, melainkan “teman seperjuangan”. Masyarakat akan menyadari
bahwa mereka harus bekerja sama demi mencapai tujuan bersama. Karena tanpa
adanya rasa saling menghormati, kekompakan dan harmonisasi kehidupan
bermasyarakat, akan menjadi sangat sulit ketika Asia Tenggara dihadapkan pada
globaliasi dan kroninya. Dibutuhkan <i>partnership</i>
sebagai sebuah komunitas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Kemudian sesuai dengan
tujuan awal terbentuknya suatu organisasi adalah peningkatan kehidupan
masyarakat anggotanya. Dalam konteks pilar ketiga ini diharapkan masyarakat
ASEAN tidak hanya dalam ekonomi namun akan mengalami peningkatan dalam berbagai
bidang. Misalnya saja masalah pendidikan, kemudian pelatihan serta pemberian
kemampuan kerja lainnya. Selain itu masalah perkembangan teknologi, dan masalah
perlindungan sosial dan jaminan kesehatan. Karena seperti yang diketahui
bersama, beberapa negara dalam kawasan Asia Tenggara masih belum siap menghadapi
dunia yang lebih luas dengan segala kekurangan yang terjadi di negara
masing-masing.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Salah satu langkah kongkrit
dalam menghadapi masalah <i>skill</i> dan
pendidikan di Asia Tenggara adalah dengan penawaran beasiswa oleh Singapura
kepada 9 negara ASEAN lainnya, mulai dari SD, SMP, hingga SMA, yang mencakup
biaya akomodasi, makanan, masalah kesehatan dan asuransi, biaya sekolah dan
ujian. Beasiswa ini disebut juga beasiswa ASEAN. Kemudian didirikannya ASEAN
University Network pada November 1995. Universitas ini didirikan oleh ke-11
negara anggota.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Mengingat keuntungan yang
bisa didapatkan dari kawasan Asia Tenggara, akhirnya begitu banyak kepentingan
yang bermain didalamnya. Salah satu negara yang cukup menjadi “ancaman” adalah
China. Negara yang cukup dekat dari Asia Tenggara ini terus menancapkan
pengaruhnya dalam bidang ekonomi bahkan militer. Dalam bidang ekonomi, dengan
terus menanamkan investasinya dan melakukan kerjasama-kerjasama regional.
Kemudian, dalam bidang militer dengan penjualan senjata yang memiliki harga
yang lebih murah dibanding Eropa dan AS membuat China memiliki <i>bargaining point</i> yang kuat di Asia. Hal
inilah yang mendorong wilayah Asia Pasifik, khususnya Asia Tenggara menjadi
konflik kepentingan antara AS dan China. Hal inilah yang membuat dirasa
perlunya mempererat hubungan antar sesama negara Asia Tenggara. Diperlukan
sikap kolektif dalam menyatukan kekuatan untuk menghadapi tantangan ini. Demi
mengurangi konflik kepentingan negara asing di kawasan Asia Tenggara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Kemudian masalah perairan
yang sering menimpa negara-negara maritim. Mulai dari masalah penangkapan ikan
di wilayah negara lain, penyelundupan senjata dan narkoba, hingga
imigran-imigran gelap. Banyak kasus di wilayah perairan yang terjadi akibat
lalainya keamanan negara tersebut, kondisi dan suasana negara saat itu, atau
ketertinggalan teknologi transportasi laut. Ketika Komunitas ASEAN telah
terbentuk diharapkan semua masalah-masalah seperti ini tidak ada lagi. Karena
salah satu pilarnya yang menganggap bahwa negara lain adalah teman, maka
negara-negara akan saling bahu-membahu menyelesaikannya. Meskipun hingga saat
ini belum ada wacana yang diangkat terkait menjadikan ASEAN sebagai sebuah blok
atau pakta pertahanan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Pendirian Komunitas ASEAN
bukannya tidak menemui halangan dan hambatan. Banyak hal yang ikut menahan laju
pembentukan komunitas ini. Misalnya saja masalah kedaulatan. Hal ini akibat
masalah politik-keamanan adalah hal yang masih sangat sensitif di negara-negara
Asia Tenggara. ASEAN menerapkan hak tidak diintervensi oleh negara lain sangat
kaku sehingga sangat sulit untuk suatu negara mencoba mempengaruhi kebijakan
suatu negara. Namun hal ini sangat sulit bahkan tidak mungkin dihilangkan,
mengingat kondisi konstelasi politik di Asia Tenggara yang berbeda antar negara.
Kekakuan ini juga menjadi salah satu alasan hingga beberapa negara yang
cenderung totaliter, diktator, atau menerapkan militer akhirnya mau bergabung
dengan ASEAN hingga genap 10 negara. </span><span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-BE;">Jadi kekakuan non-intervensi ini mungkin akan berlangsung cukup lama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Masalah lain adalah masih
adanya sedikit perasaan belum nyaman antar negara. Hal ini dapat dilihat dari
konflik antar negara yang cenderung terjadi hingga saat ini. Mulai dari perang
klaim warisan budaya, sikap militerisme yang opresif yang dalam suatu negara,
perebutan kuil di perbatasan dua negara, dll. Sikap antar negara yang memang
susah untuk mengalah membuat konflik antar negara sangat rentan terjadi dan
sulit untuk terselesaikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Ketidaksiapan beberapa
negara, entah dari segi teknologi, kualitas sumber daya manusia, atau kondisi
politik dalam negeri, akan mempersulit langkah menuju Komunitas ASEAN.
Dikhawatirkan persaingan bebas yang akan terjadi dapat menenggelamkan
negara-negara yang belum siap. Contoh mudah, di Indonesia misalnya. Masalah
pendidikan adalah sebuah isu yang belum terselesaikan hingga sekarang.
Perbedaan kondisi pemdidikan di ibukota dan wilayah-wilayah pinggiran atau
pedalaman sangat terasa. Mendiknas yang kemudian menerapkan penyamaan standar
kelulusan membuat kondisi menjadi jauh lebih parah. Akibatnya banyak yang tidak
lulus atau terancam tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Ketidaksiapan
dari segi kualitas ini akan menciptakan kekalahan dalam persaingan nantinya,
walaupun hanya sesama negara Asia Tenggara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Hambatan berikutnya dan
masih ada hingga sekarang dalam pembentukan Komunitas ASEAN adalah kepentingan
pembentukan komunitas ini apakah justru menjadi tunggangan negara besar seperti
AS. Dapat diperhatikan pada awalnya negara-negara di Asia Tenggara sebelum
membentuk ASEAN terbagi atas ideologi negara masing-masing. Berdirinya ASEAN
bertepatan dengan normalisasi hubungan Indonesia dan Malaysia oleh Presiden
Soeharto. Sementara diketahui bersama bahwa naiknya Jenderal tersebut menjadi
Presiden sangat sarat dengan peran Amerika Serikat. Dengan Supersemar yang
kontroversial, Indonesia kemudian mulai membuka hubungan dengan negara-negara
berasaskan liberalisme yang pernah ditinggalkan. Kemudian berbalik meninggalkan
negara-negara komunis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Pada awal pendirian ASEAN
sendiri hanya ditandatangani oleh lima negara yang “kebetulan” tidak menganut
komunisme. Kemudian setelah Perang Dingin berakhir satu-persatu negara-negara
lain menyusul masuk menjadi anggota ASEAN. Brunei Darussalam masuk menjadi
anggota ASEAN pada tanggal 8 Januari 1984, segera setelah merdeka pada 1
Januari 1984. Kemudian Kamboja menyusul setelah kondisi politik dalam negeri
mulai stabil pada 30 April 1999. Namun, bisa diperhatikan bahwa dua negara yang
mengadopsi komunisme menjadi bagian ASEAN setelah berakhirnya Perang Dingin
sangat kental isu ideologi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Vietnam menjadi anggota
ASEAN setelah mereka mulai membuka negaranya sebagai tempat investasi asing.
Tepatnya setelah menjalankan kebijakan Doi Moi yang lebih membuka pasar.
Kemudian disusul yang AS membuka embargonya atas Vietnam pada 1994. Masuknya
Vietnam ke ASEAN juga ditandai dengan penandatanganan yang dilakukan oleh
Vietnam untuk memberi ruang birokrasi kepada non-komunis di Paris .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Berakhirnya Uni Sovyet
sebagai sekutu penting Laos menyebabkan kepemimpinan partai komunis di Laos
terancam. Hal ini diperparah dengan Vietnam yang menarik pasukannya dari Laos.
Gonjang-ganjing dalam tubuh pemerintahan Laos memaksa diadakannya pemilu.
Setelah Nouhak Poumsavan, presiden terpilih Laos menjabat, ia mulai melakukan
normalisasi hubungan dengan Amerika Serikat setelah sebelumnya merubah susunan
konstitusi yang sangat komunis.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Politik, ekonomi, dan
sejarah dalam dunia internasional adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Mereka saling terkait dan menjadi satu paket yang sama. Dalam membahas politik
akan diperlukan penjalasan ekonomi, dan begitu pula sebaliknya ketiganya saling
berhubungan. Komunitas ASEAN memikul harapan besar banyak orang mengingat
prinsip dan tujuan kolektifnya. Diharapkan komunitas ini akan mampu memperbaiki
citra ASEAN khusunya di mata masyarakatnya sendiri yang mulai luntur dan
dianggap tumpul. Tidak terhanyut penggalan-penggalan sejarah ASEAN sebagai
sebuah kebanggan masa lalu. Kemudian kawasan Asia Tenggara jika telah menjadi
sebuah komunitas maka negara-negara didalamnya akan memiliki <i>bargaining position</i> yang kuat di mata
dunia internasional. Selain itu kawasan ini adalah sebuah pangsa pasar yang
sangat luas, dengan sumber daya alamnya yang masih melimpah, dan jumlah tenaga
kerja yang luar biasa membuat ASEAN dalam segi ekonomis sangat menarik minat
negara-negara produsen dunia. Kondisi ekonomi kawasan Asia Tenggara akan
mempengaruhi pengaruh politiknya di dunia. </span><span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-BE;">Sementara kestabilan kondisi politik kawasan ini akan
menjamin keberlangsungan ekonominya. Tanpa terlepas dari sejarah dan kondisi
negara-negara Asia Tenggara hingga saat ini. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Karena semuanya akan saling mempengaruhi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Referensi utama:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">ASEAN MENATAP MASA DEPAN; 40 TAHUN ASEAN, Direktorat Jederal Kerjasama
ASEAN Departemen Luar Negeri RI, Jakarta: 2007<o:p></o:p></span></div>
cepatpulashttp://www.blogger.com/profile/06428026577547400045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7861589249835638379.post-5040838264610749542010-06-26T09:40:00.000-07:002014-07-26T22:48:37.259-07:00(artikel) Prospek Militer Indonesia-Afrika<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 14pt; line-height: 200%;">PENDAHULUAN</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Pasca pernyataan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus
1945, Mesir langsung menindaklanjuti hal ini dengan mengadakan rapat para
menteri Luar Negeri negara-negara anggota Liga Arab. Hal ini berbuntut dengan
dikeluarkannya resolusi pengakuan kemerdekaan RI sebagai negara yang merdeka
dan berdaulat penuh pada tanggal 18 November 1946. </span><span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: FR-BE;">Hal ini menjadi salah satu pengakuan <i>de jure</i> pertama Indonesia di mata dunia
Internasional.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: FR-BE;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Namun, untuk memberitahukan hasil resolusi ini
bukanlah hal yang mudah. Sekjen Liga Arab saat itu mengutus Konsul Jenderal
Mesir di India menuju Indonesia. Akhirnya pada tanggal 15 Maret 1947, setelah
melewati berbagai rintangan dan perjalanan panjang dari Belanda, ia berhasil
masuk dan diterima secara kenegaraan di ibu kota RI saat itu, Yogyakarta.
Tindakan yang dilakukan LIga Arab, khususnya Mesir ini terus dilanjutkan hingga meja Dewan
Keamanan PBB. Hal ini kemudian ditanggapi oleh Indonesia dengan membuka
Perwakilan RI di Mesir.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"> Tahun
1956, setelah aneksisasi oleh Inggris, Perancis, dan Israel di Mesir, akhirnya
Majelis Umum PBB meminta penarikan pasukan asing tersebut dari Mesir. Indonesia
yang ikut mendukung hal ini kemudian untuk pertama kalinya mengirim Pasukan
Pemelihara Perdamaian PBB ke Mesir, selain sebagai salah satu bentuk balas
budi. Pasukan ini kemudian diberi nama Kontingen Garuda I atau KONGA I.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"> Melalui
salah satu bentuk kepercayaan yang diberikan oleh PBB ini terus berlanjut
dengan pemgiriman pasukan KONGA II ke Kongo pada tahun 1960 hingga 1961. Khusus
untuk pengiriman pasukan kedua ini, merupakan sebuah awal dari peluang
kerjasama militer yang nantinya akan terjalin antara Indonesia dan beberapa
negara di kawasan Afrika. Apalagi dengan beberapa operasi susulan yang kembali
menempatkan pasukan Indonesia di berbagai negara di Afrika. Misalnya, KONGA X
ke Namibia pada tahun 1989, KONGA XIII ke Somalia pada tahun 1992, KONGA XVI ke
Mozambik pada tahun1994, KONGA XIX ke Sierra Leone pada tahun 1992, KONGA XX ke
Kongo dimulai dari tahun 2003, KONGA XXI di Liberia dimulai dari tahun 2003,
dan terakhir adalah KONGA XXII di Sudan pada tahun 2008.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"> Pada
masa jaya militer Indonesia, pemgiriman pasukan sebagai Kontingen garuda bisa
mencapai ribuan personel. Baik dari prajurit, perwira, maupun medis. Misalnya
saja KONGA II yang dikirim ke Kongo mencapai 1.074 personel. Hal ini
dimungkinkan selain karena jumlah pasukan militer Indonesia saat itu yang
terbilang cukup banyak, juga karena Indonesia yang saat itu tengah gencar
mencari perhatian dunia internasional.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"> Melalui
sektor pertahanan dan keamanan inilah Indonesia pertama kali memiliki nama yang
disegani oleh negara-negara lain. Selain itu, sektor ini turut mendukung
hubungan bilateral dengan negara-negara lain, khususnya negara-negara
berkembang dan negara yang baru saja merdeka saat itu. Indonesia dianggap
sebagai negara yang mampu dijadikan sebagai sahabat baik dengan kemampuan
Indonesia menjamin keamanan di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik, apalagi di
dalam negeri sendiri. Berkat rasa hormat dan segan yang dimiliki oleh
Indonesia, menimbulkan kepercayaan diri Indonesia untuk mengusahakan dan
mendorong terbentuknya berbagai organisasi dan konferensi regional dan dunia,
seperti GNB, KAA, Asean, dll. Pembentukan organisasi-organisasi ini semakin
memperkuat sekaligus memperluas jaringan diplomasi Indonesia ke berbagai
negara. Khususnya negara-negara Asia-Afrika.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Kondisi
Keamanan di Afrika<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Ketika mengasosiasikan sebuah benua yang penuh dengan
konflik, Afrika adalah hal pertama yang akan terbayang. Hal ini tidaklah salah
mengingat konflik yang terjadi dunia sebagian besar adalah milik Afrika. Mulai
dari masalah perbatasan, ekonomi, kesenjangan sosial, kekuasaan dan politik,
etnis dan agama, hingga masalah ideologi. Dan jumlah korban yang ditelan tidak
tanggung-tanggung. Misalnya saja, untuk perang etnis di Rwanda memakan korban
hingga 1 juta lebih korban jiwa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Perang yang telah ada semenjak ribuan tahun ini telah
terjadi atau masih terjadi di seluruh Afrika. Pelakunya pun terus berubah,
bertambah atau berkurang. Di mulai dari zaman kerajaan yang melibatkan
kerajaan-kerajaan masa lampau, masa kolonialisme melawan bangsa Eropa, hingga
kini menjadi perang sipil antara orang-orang Afrika atau antar negara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">PBB sebagai organisasi dunia yang berperan sebagai
polisi dunia melakukan berbagai upaya dalam membantu pemulihan keamanan dan
stabilitas dalam negeri di berbagai belahan Afrika. Ratusan ribu bahkan jutaan
pasukan penjaga perdamaian telah diturunkan untuk membantu menciptakan kondisi
tersebut. Diantara beberapa negara-negara yang diminta berperan sebagai pasukan
penjaga perdamaian di Afrika adalah Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Kekuatan Militer
Indonesia Era Soekarno<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Salah satu informasi yang cukup sulit dikumpulkan pada
era perjuangan menjaga kemerdekaan adalah jumlah pasukan Indonesia saat itu.
Selain karena memang saat itu Indonesia belum memiliki pasukan resmi, juga
dikhawatirkan jika nantinya akan terjadi kesalahpahaman dengan pihak Belanda
saat itu. Karena jika sampai pasukan nasional mulai dibentuk akan timbul
kekhawatiran orang Belanda yang masih berada di Indonesia dengan adanya kesan
bahwa Indonesia menyiapkan diri untuk memulai serangan kepada pihak sekutu.
Hasilnya adalah </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">BKR baik di pusat maupun di daerah berada
di bawah wewenang KNIP dan KNI Daerah dan tidak berada di bawah perintah
presiden sebagai panglima tertinggi angkatan perang. </span><span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: FR-BE;">Selain itu, </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">BKR juga tidak
berada di bawah koordinasi Menteri Pertahanan. BKR hanya disiapkan untuk
memelihara keamanan daerah setempat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Namun
jumlah pasukan yang nantinya akan menjadi pasukan resmi Republik Indonesia
dapat sedikit diketahui dengan membandingkannya dengan berbagai jenis pasukan
yang dibentuk Jepang dan Belanda. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Hal
ini terlihat dari jumlah pasukan Heiho, PETA, dan KNIL. Pada awalnya, Heiho
merupakan pasukan yang dibentuk oleh Jepang sebagai tenaga kasar untuk membantu
Jepang menghadapi pasukan sekutu. Namun seiring terdesaknya Jepang di daerah
sekitar Indonesia, akhirnya Heiho mulai dilatih menggunakan senjata. Bahkan,
Heiho sempat diturunkan di Burma dan Morotai. Pasca kekalahan Jepang, Heiho
yang berjumlah sekitar 42.000 orang saat itu ikut dibubarkan. Sebagian besar
pasukan Heiho saat itu terkonsentrasi di Pulau Jawa. Hingga akhirnya mantan
anggota-anggota Heiho ini diserap oleh BKR.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">PETA merupakan salah satu pasukan yang memiliki latar
belakang pembentukan yang sangat kental dengan nuansa politik. Hal ini dapat
dilihat dengan cara Jepang yang membuat seolah-olah pembentukan pasukan ini
bertujuan untuk melindungi Indonesia, bukan Jepang. Padahal, diketahui bersama
bahwa pembentukan PETA pada tahun 1943 memiliki tujuan utama untuk melindungi
kepentingan Jepang di Indonesia. PETA pasca jatuhnya Jepang ikut dibubarkan
yang kemudian dan sempat tidak dimasukkan kedalam pasukan nasional. Hal ini
terkait dengan ketakutan Sokearno jika tentara PETA akan dijadikan perpanjangan
tangan Jepang. PETA menjadi bagian dari pasukan nasional setelah BKR berganti
menjadi TKR.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-weight: bold;">Koninklijk Nederlands-Indisch Leger</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;"> atau KNIL adalah pasukan yang dibentuk pasca Perang
Diponegoro oleh Belanda, tepatnya pada tahun 1826 hingga 1827. 4 Desember 1830,
pasukan ini kemudian menjadi salah satu kesatuan pasukan di Hindia Belanda.
Yang kemudian disahkan secara resmi oleh Raja Belanda saat itu, Willem I pada
tahun 1836. Diperkirakan, pada tahun 1936 jumlah KNIL meningkat melebihi 50.000
orang, dengan sebanyak 33.000 orang atau sekitar 71% adalah warga pribumi.
Setelah kedaulatan Indonesia diakui oleh Belanda pada tahun 1950, jumlah KNIL
saat itu mencapai 60.000 orang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">Setelah seluruh elemen ini
berhasil disatukan dan membentuk pasukan nasional Indonesia, kini Indonesia
memiliki kekuatan militer yang tidak dapat diremehkan. Selama masa kepemimpinan
Soekarno, militer Indonesia termasuk unggul di kawasan Asia. Pembuktian yang
paling terlihat adalah pada Operasi Mandala. Dengan beberapa peralatan yang
dipinjam maupun berhasil dibeli, Indonesia bahkan sempat dianggap sebagai
negara <i>aggressor</i>. Misalnya saja KRI Irian
yang menjadi momok menakutkan bahkan bagi Belanda. Atau kapal <i>carrier</i> milik Uni Soviet yang dipinjam
selama masa pembebasan Irian Barat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Kekuatan Militer
Indonesia Era Soeharto<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Agak berbeda dengan pandangan Soekarno yang memperkuat
militer di cabang udara dan laut, Soeharto justru memperkuat pasukan angkatan
darat dengan memberi latihan gabungan dengan pihak asing sesering mungkin atau
terus memperbaharui persenjataan. Tentu saja hal ini tidak lepas dari asal
Soeharto sebagai pasukan darat. Namun, hal yang substansial terkait masalah ini
adalah kondisi dalam negeri saat itu yang memaksa Soeharto. Diketahui bersama
bahwa saat itu, ketika penyerahan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto terkait
dengan PKI. Langkah-langkah revolusi yang dilakukan PKI membuat pasukan darat
harus bekerja ekstra keras dan membutuhkan kemampuan tempur serta peralatan
yang jauh lebih baik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Kemudian pada era Soeharto pasukan nasional Indonesia
menjadi ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) dan di masa inilah
segudang prestasi pasukan darat berhasil dicapai, dalam maupun luar negeri.
Kemudian bermunculanlah pasukan-pasukan khusus seperti KOPASSUS, Baret Hijau, Paskhas,
dll. Di masa ini Indonesia menjadi “Macan Asia” melalui kemampuan militernya. Jumlah
pasukan saat ini bahkan mencapai lebih dari 500.000 personel dengan
persenjataan yang senantiasa diperbaharui khususnya angkatan darat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Kekuatan
Militer Indonesia Era Reformasi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Berakhirnya orde baru membuat kekuasaan Soeharto
turun, yang berarti pasukan darat harus bersiap tidak menjadi kesayangan negara
lagi. Terbukti pada era reformasi pendanaan militer Indonesia turun dari
sekitar US$ 3,3 miliar menjadi US$ 2,5 miliar. Dengan personil di tahun 2009
mencapai 400.000 orang. Selain itu terjadi beberapa kemunduran-kemunduran
kemampuan militer Indonesia. Mulai dari kendaraan tempur yang tidak terawat,
pasukan yang semakin “lemah” jika dibandingkan dengan negara tetangga lain.
Entah dari segi perlengkapannya maupun kemampuan perangnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Meskipun terjadi berbagai hal negatif bagi kondisi
militer Indonesia selama masa reformasi, pemerintah terus berusaha meningkatkan
kinerjanya. Melalui janji-janji yang dikeluarkan selama kampanye, para penguasa
berusaha menarik suara rakyat. Walaupun setelah terpilih belum terlihat
perubahan yang signifikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Peluang dan
Tantangan Hubungan Indonesia dan Afrika dalam Sektor Militer<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"> Tercatat telah
delapan kali Indonesia ikut menyumbangkan bantuan pasukannya sebagai bagian
dari pasukan penjaga perdamaian di Afrika. </span><span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: FR-BE;">Mulai dari Kongo, Namibia, Mozambik, Somalia, Sierra
Leone, dan yang terbaru Sudan. Pada masa Soekarno dan Soeharto, KONGA menjadi
kebanggaan dalam negeri yang mampu mendongkrak kepercayaan diri bangsa
Indonesia. jika dilihat dari sudut pandang yang cukup berbeda, Indonesia
menggunakan momen ini untuk memamerkan kekuatan tempur Indonesia di mata dunia
internasional. Hal ini dapat dilihat dengan pengiriman KONGA I yang sangat
beresiko dengan kondisi dalam negeri. Masalahnya, saat itu sedang marak
pemberontakan dan gerakan-gerakan sporadis di Indonesia, mulai dari menuntut
keadilan di pusat hingga kemerdekaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: FR-BE;">Kedatangan KONGA di Afrika mendapat sambutan yang
baik, dari negara-negara Eropa maupun Afrika. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Secara psikologis, bagi Eropa hal ini akan membuat mereka mampu
“beristirahat” pasca Perang Dunia dan meringankan beban mereka selama Perang
Dingin. Sementara bagi orang-orang Afrika, Indonesia l;ebih mampu diterima
sebagai pasukan penjaga perdamaian karena latar belakang negara mereka yang
sama dan perilaku Indonesia di Afrika yang dinilai cukup baik. Tidak heran disetiap
peran sebagai penjaga perdamaian, Indonesia selalu mendapat penghargaan dari
PBB. Bukti lain, hampir tidak pernah terjadi konflik antara Indonesia dengan
negara yang sedang dijaga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Di era pemerintahan Soeharto, kondisi pasukan yang
dikirim sebagai KONGA jauh lebih baik. Mengingat kondisi militer saat itu
“menganak-emaskan” pasukan darat. Hal ini membuat keterlibatan Indonesia
sebagai pasukan penjaga perdamaian terus meningkat. Bahkan hingga saat ini
Indonesia telah mengirimkan lebih dari 50 kontingen.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Mengingat peran Indonesia telah sangat baik di Afrika,
hal ini membuat popularitas Indonesia di Afrika ikut tinggi. Selain itu, sikap
menerima negara-negara Afrika atas kehadiran Indonesia tidak pernah menimbulkan
konflik menjadi alasan lain keakraban Indonesia dan Afrika. Berdirinya berbagai
organisasi-organisasi internasional yang mempertemukan beberapa negara Afrika
dan Indonesia memberikan peluang tersendiri akan kerjasama di bidang
pertahanan. Apalagi potensi produksi persenjataan Indonesia sangat menggiurkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">PT PINDAD selaku industri yang lebih dikenal dengan
penjualan peralatan militernya adalah perusahaan dalam negeri yang menjadi
sumber utama persenjataan Indonesia bahkan beberapa negara. Diantara
negara-negara ini tersebutlah Zimbabwe, Mozambik, dan Nigeria yang notabenenya
adalah negara-negara di Afrika. Salah satu kehebatan PT PINDAD adalah mampu
memproduksi senjata yang mirip dengan milik Israel. Dan tentu saja dengan harga
yang lebih murah. Senapan mesin serbu tipe SS2 merupakan salah satu produk yang
diekspor ke negara-negara di Afrika tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Meskipun demikian, terdapat beberapa hal yang membuat
hubungan bilateral Indonesia dengan beberapa negara-negara di Afrika tersendat.
Apalagi negara yang sedang berkonflik, baik internal maupun dengan negara lain.
Jangan sampai Indonesia terjebak dengan kondisi untuk berpihak ke negara
tertentu, sementara Indonesia menerapkan kebijakan luar negeri bebas dan aktif.
Apalagi kalau sampai dikaitkan dengan konflik yang sedang terjadi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Hal lain yang menjadi pemikiran adalah persaingan
dengan negara-negara Timur Tengah dan Eropa. Jika dalam masalah teknologi dan
kemampuan militer Indonesia mungkin akan kalah. Satu-satunya kesempatan
Indonesia adalah harga yang bersaing dan alasan tradisional dengan mengandalkan
kedekatan antar negara yang berjalan tanpa konflik. Walaupun hubungan Indonesia
dan negara-negara Afrika baik-baik saja, namun tidak memiliki hubungan yang
dekat. Apalagi belum banyak perwakilan Indonesia yang berada di Afrika. Rata-rata
masih berperan ganda di lebih dari satu negara. Misalnya saja KBRI di Nigeria
juga menjadi perwakilan di Ghana, atau belum berdirinya KBRI Malawi dan
Indonesia harus diwakili oleh Tanzania.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> </span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">PENUTUP<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Prospek kerjasama Indonesia dan negara-negara di
Afrika memiliki masa depan yang cerah. Hal ini mengingat dari hubungan yang
telah cukup lama terjalin ditambah beberapa negara-negara di Afrika memasuki
beberapa-beberapa organisasi yang Indonesia ikut berada didalamnya. Selain
masalah latar belakang negara pada era kolonialisme yang hampir sama,
negara-negara di Afrika juga menjadi pangsa pasar Indonesia, khususnya
peralatan militer yang cukup terjangkau tapi berkualitas.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Namun demikian, kondisi kerjasama antar negara,
apalagi dalam aspek militer patut berhati-hati. Jangan sampai terjadi penilaian
dunia internasional sebagai negara yang memanfaatkan kondisi penuh konflik di
Afrika. Yang akhirnya merepotkan hubungan dengan negara lain, khususnya negara
maju. Apalagi jika sampai dikaitkan dengan konflik yang telah terjadi, sedang
terjadi, atau yang akan terjadi.<o:p></o:p></span></div>
cepatpulashttp://www.blogger.com/profile/06428026577547400045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7861589249835638379.post-57617123047964858632010-04-11T00:30:00.001-07:002014-07-26T22:48:37.273-07:00(artikel) Tentara Bayaran di Sierra Leone<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CIndah%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CIndah%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CIndah%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"\0022"; panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-alt:"Times New Roman"; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:auto; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:36.0pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} p.MsoListParagraphCxSpFirst, li.MsoListParagraphCxSpFirst, div.MsoListParagraphCxSpFirst {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} p.MsoListParagraphCxSpMiddle, li.MsoListParagraphCxSpMiddle, div.MsoListParagraphCxSpMiddle {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} p.MsoListParagraphCxSpLast, li.MsoListParagraphCxSpLast, div.MsoListParagraphCxSpLast {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:36.0pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-hansi-font-family:Calibri;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif";} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt; line-height: 200%;"><span style="">Penggunaan tentara bayaran seolah-olah menjadi suatu kewajaran ketika sebuah negara tidak mampu memenuhi kebutuhan militernya atau dalam bidang keamanan. Tentara bayaran bersifat lebih mahal diawal namun tidak perlu diurusi biaya-biaya kebelakangnya. Jadi, perumpamaannya adalah ‘tentara bayaran, mahal perdananya gratis vouchernya’. Hal inilah yang sangat menarik untuk dibahas mengingat penggunaan tentara bayaran yang sangat luas di kalangan MNC, pemerintahan, hingga perorangan. Layaknya barang dagangan, tentara bayaran ada karena permintaan. Permintaan-permintaan itu seperti membunuh seseorang, menjaga suatu wilayah atau orang, hingga sebagai eksekutor ‘siluman’ suatu negara. Negara-negara konflik, MNC atau perusahaan tambang, penguasa atau pengusaha dengan banyak musuh merupakan langganan tetap perusahaan-perusahaan ini.</span></p> <u4:p></u4:p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt; line-height: 200%;"><span style="">Sierra Leone adalah salah satu negara penghasil barang tambang, terutama berlian, terbesar di dunia dengan keuntungan mencapai 250-300 juta dollar AS per tahun. Hasil tambang dari negara dengan ibukota bernama Freetown ini, selain berlian konflik <i>(blood diamond</i>) yang sangat terkenal, juga rutile (sejenis bijih uranium), emas dan bauksit. Semua kekayaan tambang ini menjadi sebuah dilema bagi Sierra Leone, karena di satu sisi sangat menguntungkan dan menggiurkan dengan keuntungan yang sangat tinggi. Namun di sisi lain menjadi rebutan berbagai pihak mulai dari para negara maju, MNC-MNC pertambangan, hingga penduduk dalam negeri sendiri yang menjadi pemberontak.</span></p> <u4:p></u4:p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt; line-height: 200%;"><span style="">Penyewaan tentara bayaran di Sierra Leone menjadi pemandangan umum mengingat negara ini terus-menerus diterpa konflik yang membuat pembangunan infrastruktur tertatih-tatih, korupsi merajalela dan pemberontak-pemberontak RUF yang terus-menerus mengancam pemerintahan. Di Sierra Leone tentara bayaran digunakan selain oleh pemerintah juga perusahaan barang tambang asal Amerika dan Eropa yang menambang di sana. Executive Outcome adalah salah satu Privat Military Corporation (PMC) yang aktif cukup lama di Sierra Leone.</span><o:p></o:p></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; line-height: 200%;"> <meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"> <b><span style=""><!--[if gte mso 9]><xml> <u5:worddocument> <u5:view>Normal<u5:zoom>0<u5:trackmoves/> <u5:trackformatting/> <u5:punctuationkerning/> <u5:validateagainstschemas/> <u5:saveifxmlinvalid>false<u5:ignoremixedcontent>false<u5:alwaysshowplaceholdertext>false<u5:donotpromoteqf/> <u5:lidthemeother>EN-US<u5:lidthemeasian>X-NONE<u5:lidthemecomplexscript>X-NONE<u5:compatibility> <u5:breakwrappedtables/> <u5:snaptogridincell/> <u5:wraptextwithpunct/> <u5:useasianbreakrules/> <u5:dontgrowautofit/> <u5:splitpgbreakandparamark/> <u5:dontvertaligncellwithsp/> <u5:dontbreakconstrainedforcedtables/> <u5:dontvertalignintxbx/> <u5:word11kerningpairs/> <u5:cachedcolbalance/> <u6:mathpr> <u6:mathfont val="Cambria Math"> <u6:brkbin val="before"> <u6:brkbinsub val="--"> <u6:smallfrac val="off"> <u6:dispdef/> <u6:lmargin val="0"> <u6:rmargin val="0"> <u6:defjc val="centerGroup"> <u6:wrapindent val="1440"> <u6:intlim val="subSup"> <u6:narylim val="undOvr"> </u6:narylim> </u6:intlim> </u6:wrapindent> </u6:defjc> </u6:rmargin> </u6:lmargin> </u6:smallfrac> </u6:brkbinsub> </u6:brkbin> </u6:mathfont> </u6:mathpr> </u5:compatibility> </u5:lidthemecomplexscript> </u5:lidthemeasian> </u5:lidthemeother> </u5:alwaysshowplaceholdertext> </u5:ignoremixedcontent> </u5:saveifxmlinvalid> </u5:zoom> </u5:view> </u5:worddocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <u7:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <u7:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <u7:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <u7:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <u7:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <u7:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <u7:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <u7:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <u7:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <u7:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <u7:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <u7:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <u7:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <u7:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <u7:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <u7:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <u7:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <u7:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <u7:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <u7:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <u7:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <u7:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <u7:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <u7:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <u7:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <u7:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <u7:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <u7:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <u7:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <u7:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <u7:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <u7:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <u7:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <u7:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <u7:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <u7:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <u7:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <u7:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <u7:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <u7:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <u7:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <u7:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <u7:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <u7:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <u7:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <u7:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <u7:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <u7:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <u7:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <u7:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <u7:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <u7:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <u7:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <u7:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <u7:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <u7:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <u7:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <u7:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <u7:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <u7:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <u7:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <u7:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <u7:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <u7:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <u7:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <u7:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <u7:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <u7:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <u7:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <u7:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <u7:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <u7:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <u7:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <u7:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <u7:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <u7:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <u7:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <u7:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <u7:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <u7:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <u7:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <u7:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <u7:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <u7:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <u7:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <u7:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <u7:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <u7:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <u7:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <u7:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <u7:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <u7:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <u7:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <u7:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <u7:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <u7:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <u7:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <u7:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <u7:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <u7:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <u7:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <u7:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <u7:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <u7:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <u7:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <u7:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <u7:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <u7:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <u7:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <u7:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <u7:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <u7:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <u7:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <u7:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <u7:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <u7:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <u7:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <u7:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <u7:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <u7:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <u7:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <u7:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <u7:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <u7:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <u7:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <u7:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <u7:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <u7:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <u7:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <u7:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <u7:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <u7:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <u7:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <u7:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <u7:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <u7:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <u7:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <u7:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:lsdexception> </u7:latentstyles> </xml><![endif]-->Sejarah Lahirnya Tentara Bayaran</span></b></p> <u4:p></u4:p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt; line-height: 200%;"><span style="">Tentara bayaran pertama kali di Afrika digunakan di Mesir Kuno oleh Firaun Ramsis II yang menggunakan 11 ribu tentara bayaran yang disebut <i>Medjay</i> pada abad tahun 1200 SM. Selain <i>Medjay</i>, Mesir juga sering menggunakan tentara Libya , Syria, dan Kananit sebagai pengawal pribadi firaun. Untuk Asia sendiri, tentara bayaran pertama kali berada di Jepang. Mereka adalah kelompok <i>Saiika</i> dari provinsi Kii. Adalah Oda Nobunaga, seorang jenderal yang berusaha mendapatkan kekuasaan di Jepang, yang menggunakannya pada peperangan Ishiyama Hongan-ji.</span></p> <u4:p></u4:p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt; line-height: 200%;"><span style="">Di Eropa, penggunaan tentara bayaran pertama kali pada era klasik dan saat itu Yunani memiliki prajurit terbanyak dan menjadi favorit kerajaan-kerajaan lain. Kerajaan Persia menjadi kerajaan langganan tentara bayaran ini. Pada abad pertengahan di kerajaan Roman, tentara bayaran menjadi suatu kebutuhan entah karena kurangnya sumber daya manusia, tidak cukup waktu untuk melatih sendiri, tidak memiliki bahan baku untuk membuat senjata, atau hanya karena masalah politik. Salah satu tentara bayaran favorit lainnya pada masa lalu adalah Varangian Guard atau orang-orang Viking yang dikenal karena kebrutalannya dalam menguasai suatu wilayah.</span></p> <u4:p></u4:p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt; line-height: 200%;"><span style="">Wilayah Arab juga dikenal tentara bayaran. Suku <i>Assyura</i> menjadi cikal-bakal penggunaan kata <i>assassin</i>. Menurut literatur yang ada, mereka mampu masuk ke dalam tenda pemimpin musuh tanpa diketahui. Saladin sendiri pernah diancam ketika dia tertidur di tendanya. Saat itu, Saladin bangun dan mendapati di sampingnya telah ada roti beracun dan secarik kertas ancaman.</span></p> <u4:p></u4:p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt; line-height: 200%;"><span style="">Tentara bayaran berbeda dengan Perusahaan Militer Swasta (PMC). Semua PMC pastilah tentara bayaran, tapi tentara bayaran belum tentu tergabung dalam PMC. Sebagai contoh, ada pasukan Air Tiger di Cina sebagai tentara bayaran tanpa tergabung dalam perusahaan tertentu. namun, tentara bayaran dalam PMC lebih mudah direkrut dibanding yang bekerja sendiri.</span></p> <u4:p></u4:p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt; line-height: 200%;"><b><span style="">Konflik di Sierra Leone dan Masuknya Tentara Bayaran</span></b></p> <u4:p></u4:p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt; line-height: 200%;"><span style="">Sierra Leone terletak di Afrika Barat dan berbatasan dengan Guinea, Liberia, dan Samudera Atlantik. Dengan luas 71,740 km<sup>2</sup>, Sierra Leone memiliki penduduk sebanyak 6.294.774 jiwa menurut data CIA pada tahun 2008. Dengan iklim tropisnya, wilayah Sierra Leone terdiri dari savannah hingga hutan hujan. Namun, lebih dari dua dekade perang sipil merusak dan menggoyahkan pemerintahan. Salah satu sumber perang sipil di Sierra Leone adalah konflik di Liberia.</span></p> <u4:p></u4:p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt; line-height: 200%;"><span style="">Perang sipil pecah di Sierra Leone umumnya karena tiga hal, yaitu korupsi yang terjadi dalam tubuh pemerintahan, kepengurusan sumber daya alam, terutama berlian, yang buruk, dan faktor eksternal karena sedang terjadi perang sipil di Liberia yang notabenenya tetangga Sierra Leone. Pemimpin National Patriotic Front of Liberia dikabarkan membantu Revolutionaty United Front (RUF) pimpinan Foday Sankoh, seorang mantan tentara Sierra Leone. Sebagai gantinya, Taylor mendapatkan berlian dari hasil jarahan RUF. Serangan pertama RUF terjadi di Distrik Kailahun, timur Sierra Leone. Serangan dari Liberia ini terjadi tanggal 23 Maret 1991. Pemerintahan yang sedang lemah akibat masalah ekonomi dan korupsi tidak mampu membendungnya. Dalam sebulan RUF berhasil menguasai hampir seluruh daerah di Provinsi Timur. Disinilah mulai dikenal strategi untuk menggunakan anak-anak sebagai tentara.</span></p> <u4:p></u4:p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt; line-height: 200%;"><span style="">Belum selesai dengan RUF, terjadi percobaan kudeta di tubuh pemerintahan. 22 April 1992, enam tentara Sierra Leone mengasingkan Presiden Sierra Leone, Joseph Momoh, ke Guinea. Hal ini terjadi diduga karena keenam tentara tersebut frustasi akibat kegagalan pemerintah dalam mengahadapi RUF. Khusunya bagi Momoh yang dianggap tidak serius dan partai oposisi All People’s Congress (APC) yang terus meningkat kekuatannya. Keenam tentara tersebut berhasil mengasingkan presiden dengan bantuan pangkat tinggi mereka di militer. Mulai dari Letnan Kolonel, Kolonel, Kapten, hingga Brigadir Jenderal. Mereka kemudian membentuk pemerintahan baru, National Provisional Ruling Council (NPRC) dengan Kolonel Yahya Kanu sebagai pemimpinnya. Namun diduga akan bernegosiasi dengan APC, Kanu dibunuh oleh seorang anggota NPRC.</span></p> <u4:p></u4:p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt; line-height: 200%;"><span style="">4 Mei 1992, Valentine Strasser, seorang kapten berumur 25 tahun yang ikut mengkudeta Momoh, menjadi pengganti Kanu dan juga sebagai kepala negara. Rakyat yang Sierra Leone yang gembira atas kemenangan NPRC, yang berhasil menjatuhkan kediktatoran APC yang dianggap korup, turun ke jalan. Junta NPRC, segera setelah menguasai negara, membekukan konstitusi dengan menerapkan negara dalam kondisi darurat. Selain itu larangan berbicara dan pemberitaan juga diterapkan. Yang palih parah adalah tentara dan polisi diberi wewenang tidak terbatas untuk menegakkan hukum tanpa perlu takut untuk dihukum atau dibawa ke pengadilan.</span></p> <u4:p></u4:p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt; line-height: 200%;"><span style="">NPRC ternyata tidak lebih baik dari Momoh dalam mencegah RUF. Semakin banyak wilayah yang jatuh ke tanngan RUF, termasuk sebagian besar daerah tambang berlian di timur. NPRC membalasnya dengan menyewa ratusan tentara bayaran dari Executive Outcome. Dalam sebulan para tentara bayaran berhasil memukul mundur para pemberontak kembali ke perbatasan Sierra Leone. Namun, di pemerintahan korupsi terus meningkat diantara para anggota NPRC. Strasser menurunkan wakil presidennya kemudian menjadikan Julius Maada Bio, yang turut mengkudeta Momoh, menjadi menjadi perwakilannya. Anggota NPCR lain yang tidak puas, termasuk Bio, kembali melakukan kudeta.</span></p> <u4:p></u4:p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt; line-height: 200%;"><span style="">Maada Bio kemudian mengaktifkan Konstitusi dan mengadakan pemilihan umum. Setelah pemilihan, Bio mengembalikan tampuk kepemimpinan kepada pemerintahan sipil. Namun, tahun 1996 Mayor Jenderal Johny Paul Koroma melakukan kudeta. Dia kemudian ditangkap dan dipenjara. Beberapa petinggi militer yang tidak senang dengan hal ini membentuk Armed Forces Revolutionary Concil (AFRC) dan menjungkalkan pemerintahan. AFRC kemudian membebaskan Koroma dan mengangkatnya sebagai presiden dan kepala negara. Koroma membekukan konstitusi, melarang demonstrasi, dan menutup semua kantor radio swasta. Parahnya, dia mengajak RUF untuk bersama-sama memerintah. 10 bulan kemudian Koroma dijatuhkan tentara PBB, ECOMOG dibawah Nigeria, yang kemudian mengembalikan posisi pemerintahan. Orang-orang yang terbukti bekerjasama dengan AFRC dihukum oleh pemerintah karena AFRC diduga berusaha membelot.</span></p> <u4:p></u4:p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt; line-height: 200%;"><span style="">PBB yang berusaha membantu Sierra Leone mengirimkan pasukan penjaga perdamaian. Ribuan pasukanpun ditempatkan di Sierra Leone. Namun, segera setelah Nigeria mulai meninggalkan Sierra Leone, pasukan PBB yang bermaksud mengamankan senjata-senjata RUF, terlibat bentrok. Sekitar 500 tentara PBB dijadikan sandera. Hal ini kemudian kembali memicu perang antara pemerintah dan RUF.</span></p> <u4:p></u4:p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt; line-height: 200%;"><span style="">Tahun 2001, PBB kembali terlibat dan mulai mengamankan Sierra Leone. Perang berakhir Januari 2002 yang dilanjutkan dengan mengadakan pengadilan pelanggaran HAM oleh PBB. Pasukan PBB ditarik sepenuhnya tahun Desember 2005.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt; line-height: 200%;"><b><span style="">Informasi Tambahan Dibalik Konflik Sierra Leone</span><o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt; line-height: 200%;"><span style="">Executive Outcome (EO) adalah perusahaan militer swasta Afrika Selatan. Pendirinya adalah Letnan Kolonel Eeben Barlow dari Pasukan Keamanan Afrika Selatan. PMC yang berdiri pada tahun 1981 ini kemudian bergabung dibawah Strategic Resource Corporation. EO menyediakan pasukan, pelatihan, dan bantuan logistik, hanya kepada pemerintahan yang diakui secara resmi. Meskipun demikian EO lebih sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk mengendalikan sumber daya alam dalam negara konflik atau wilayah-wilayah dalam suasana kacau. Namun, EO mengaku bahwa dalam aksinya mereka mendapat persetujuan dari pemerintah setempat, bukannya perusahaan-perusahaan di negara tersebut.</span></p> <u4:p></u4:p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt; line-height: 200%;"><span style="">Sebelum EO ditempatkan di Sierra Leone, sebenarnya telah ada pasukan Gurkha Security Guard (GSG). Pasukan yang ditarik dari India dan dilatih oleh Inggris ini ditempatkan di Sierra Leone untuk membantu pemulihan keamanan selama perang sipil. Namun, Gurkha kemudian meninggalkan Sierra Leone karena Komandan mereka, Robert Mackenzie yang berasal dari Kanada, serta beberapa prajurit Gurkha lainnya dibunuh oleh RUF pada Februari 1995.</span></p> <u4:p></u4:p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt; line-height: 200%;"><span style="">Sebelum tahun 1997, EO adalah bagian dari Sandline International, sebuah PMC. Namun EO melepaskan diri setelah kegagalan Sandline dalam menempatkan EO di Papua New Guinea (PNG). Saat itu terbukti bahwa Perdana Menteri PNG Julius Chan menyewa tentara bayaran untuk melindunginya. Selain itu, setelah EO selesai di Sierra Leone, Sandline yang menggantikannya. Kuat dugaan bahwa hal ini terkait dengan hubungan masa lalu mereka.</span></p> <u4:p></u4:p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt; line-height: 200%;"><span style="">Pada tahun 1995, EO diminta oleh pemerintah Sierra Leone untuk mengamankan RUF, mengambil alih tambang berlian, dan menciptakan perdamaian. EO kemudian memulai misinya dengan mengamankan wilayah sekitar ibukota, kemudian melakukan pelatihan-pelatihan dan penyediaan alat kepada tentara pemerintahan. Selain itu, EO juga menyediakan pengamanan dan penjagaan kepada para petinggi negara. Perlengkapan-perlengkapan yang EO berikan kepada Sierra Leone misalnya sebuah pesawat Mi-24 Hind, dua helikopter Mi-8, dan kendaraan tempur BMP-2. Untuk penanganan kepada prajurit yang terluka, EO juga menyediakan pesawat Boeing 707 agar mereka bisa segera dibawa keluar dari wilayah perang.</span></p> <u4:p></u4:p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt; line-height: 200%;"><span style="">Meskipun sejarah militer EO sangat baik, ketika terdengar pemberitaan bahwa EO ikut dalam bisnis berlian konflik, PBB mengusir mereka dari Sierra Leone. Setelah kepergian EO, Sierra Leone kembali bergolak. Pada Juli 1997, Eeben Barlow meninggalkan EO akibat tekanan pers dan publisitas buruk dunia internasional. Namun tetap menjalin kontak dengan Sierra Leone, Sandline International (PMC), dan DiamondWorks (perusahaan pertambangan berlian). Jadi kecurigaan PBB terhadap EO memang beralasan, karena Eeben Barlow sebenarnya salah seorang pemegang saham DiamondWorks. Ini terkait dengan adanya perjanjian antara Sierra Leone dan EO.</span></p> <u4:p></u4:p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt; line-height: 200%;"><span style="">Ketika menyewa EO, Sierra Leone seolah-olah ditinggalkan oleh dunia. PBB dan organisasi kawasan Afrika, Organization of African Unity, tidak mampu berbuat apa-apa walau hanya sekedar memihak. Dalam kondisi terjepit itulah Prsiden Sierra Leone memutuskan menyewa tentara bayaran. Namun, kondisi ekonomi yang sangat buruk membuat negara tidak mampu memberi EO cukup bayaran. Akhirnya, sebagai gantinya pemerintah menjanjikan akan memberikan konsesi khusus atas penambangan berlian-berlian kepada Barlow.</span></p> <u4:p></u4:p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt; line-height: 200%;"><span style="">Akhir tahun 1995, setelah pengamanan ibukota, EO mulai memasuki daerah pertambangan. Setelah berhasil mengamankan wilayah pertambangan akhir tahun 1995, EO mulai bekerjasama dengan milisi lokal The Kamajors. Kerjasama ini dimaksudkan untuk menjaga aktivitas penambangan sepeninggal EO nantinya. Sebagai catatan, tambang-tambang yang EO utamakan untuk diambil alih adalah tambang-tambang yang Sierra Leone berikan konsensinya. Pemimpin The Kamajors nantinya, setelah mendapat pelatihan oleh EO, diangkat menjadi Wakil Menteri Pertahanan Sierra Leone pada Maret 1996. Hingga tahun 1996 masih terdapat beberapa PMC yang dipekerjakan di Sierra Leone. Selain EO antara lain, Britain’s Defence System Limited, Lifeguard (juga milik Eeben), dan Teleservice. Lifeguard dan Teleservice adalah PMC local Sierra Leone.</span></p> <u4:p></u4:p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt; line-height: 200%;"><span style="">EO mulai direncanakan pemutusan kontraknya setelah RUF akan berdamai dengan pemerintah. RUF menginginkan perdamaian namun setelah EO keluar dari Sierra Leone. Selain itu, EO juga dirasa pemerintah bekerja secara tidak profesional. Sebenarnya, karena PMC merupakan sebuah bisnis, EO sengaja memperpanjang konflik sehingga biaya pembayaran kerja para tentara bayaran akan bertambah. Pada tahun 1997 EO mulai meninggalkan Sierra Leone. Namun, Lifeguard memperbarui kontrak kerjanya dengan Sierra Leone agar seolah-olah tidak terkait dengan EO. Setelah diperbaharui, Lifeguard menggantikan posisi EO dalam menjaga tambang-tambang berlian dan rutil. Kasus lain dalam tubuh EO adalah mereka dikirim ke Sierra Leone atas permintaan Nelson Mandela yang mengusahakan perdamaian di sana.</span> <meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"> <!--[if gte mso 9]><xml> <u8:worddocument> <u8:view>Normal<u8:zoom>0<u8:trackmoves/> <u8:trackformatting/> <u8:punctuationkerning/> <u8:validateagainstschemas/> <u8:saveifxmlinvalid>false<u8:ignoremixedcontent>false<u8:alwaysshowplaceholdertext>false<u8:donotpromoteqf/> <u8:lidthemeother>EN-US<u8:lidthemeasian>X-NONE<u8:lidthemecomplexscript>X-NONE<u8:compatibility> <u8:breakwrappedtables/> <u8:snaptogridincell/> <u8:wraptextwithpunct/> <u8:useasianbreakrules/> <u8:dontgrowautofit/> <u8:splitpgbreakandparamark/> <u8:dontvertaligncellwithsp/> <u8:dontbreakconstrainedforcedtables/> <u8:dontvertalignintxbx/> <u8:word11kerningpairs/> <u8:cachedcolbalance/> <u9:mathpr> <u9:mathfont val="Cambria Math"> <u9:brkbin val="before"> <u9:brkbinsub val="--"> <u9:smallfrac val="off"> <u9:dispdef/> <u9:lmargin val="0"> <u9:rmargin val="0"> <u9:defjc val="centerGroup"> <u9:wrapindent val="1440"> <u9:intlim val="subSup"> <u9:narylim val="undOvr"> </u9:narylim> </u9:intlim> </u9:wrapindent> </u9:defjc> </u9:rmargin> </u9:lmargin> </u9:smallfrac> </u9:brkbinsub> </u9:brkbin> </u9:mathfont> </u9:mathpr> </u8:compatibility> </u8:lidthemecomplexscript> </u8:lidthemeasian> </u8:lidthemeother> </u8:alwaysshowplaceholdertext> </u8:ignoremixedcontent> </u8:saveifxmlinvalid> </u8:zoom> </u8:view> </u8:worddocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <u10:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <u10:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <u10:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <u10:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <u10:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <u10:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <u10:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <u10:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <u10:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <u10:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <u10:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <u10:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <u10:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <u10:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <u10:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <u10:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <u10:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <u10:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <u10:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <u10:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <u10:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <u10:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <u10:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <u10:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <u10:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <u10:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <u10:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <u10:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <u10:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <u10:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <u10:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <u10:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <u10:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <u10:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <u10:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <u10:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <u10:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <u10:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <u10:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <u10:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <u10:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <u10:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <u10:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <u10:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <u10:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <u10:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <u10:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <u10:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <u10:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <u10:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <u10:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <u10:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <u10:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <u10:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <u10:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <u10:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <u10:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <u10:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <u10:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <u10:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <u10:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <u10:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <u10:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <u10:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <u10:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <u10:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <u10:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <u10:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <u10:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <u10:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <u10:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <u10:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <u10:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <u10:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <u10:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <u10:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <u10:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <u10:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <u10:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <u10:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <u10:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <u10:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <u10:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <u10:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <u10:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <u10:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <u10:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <u10:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <u10:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <u10:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <u10:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <u10:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <u10:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <u10:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <u10:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <u10:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <u10:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <u10:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <u10:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <u10:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <u10:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <u10:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <u10:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <u10:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <u10:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <u10:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <u10:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <u10:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <u10:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <u10:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <u10:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <u10:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <u10:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <u10:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <u10:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <u10:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <u10:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <u10:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <u10:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <u10:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <u10:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <u10:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <u10:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <u10:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <u10:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <u10:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <u10:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <u10:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <u10:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <u10:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <u10:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <u10:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <u10:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <u10:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <u10:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <u10:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <u10:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <u10:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:lsdexception> </u10:latentstyles> </xml><![endif]--><span style=""> </span><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt; line-height: 200%;"><span style=""><u4:p></u4:p>Kontak Sierra Leone-Sandline dimulai tanggal 3 Juli 1997. Namun keberadaanya selama di Sierra Leone menciptakan sedikit konflik dengan pemerintahan Inggris. Sandline dituduh melakukan pengiriman senjata ke Sierra Leone. Jadi, selama Sandline bekerja di Sierra Leone pada tahun 1997, selama itu juga Sandline mengalami kasus di Inggris.</span><o:p></o:p></p> <u4:p></u4:p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt; line-height: 200%;"><b><span style=""><u4:p>Dari Penulis</u4:p></span></b><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt; line-height: 200%;"> <meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"> <span style=""><!--[if gte mso 9]><xml> <u11:worddocument> <u11:view>Normal<u11:zoom>0<u11:trackmoves/> <u11:trackformatting/> <u11:punctuationkerning/> <u11:validateagainstschemas/> <u11:saveifxmlinvalid>false<u11:ignoremixedcontent>false<u11:alwaysshowplaceholdertext>false<u11:donotpromoteqf/> <u11:lidthemeother>EN-US<u11:lidthemeasian>X-NONE<u11:lidthemecomplexscript>X-NONE<u11:compatibility> <u11:breakwrappedtables/> <u11:snaptogridincell/> <u11:wraptextwithpunct/> <u11:useasianbreakrules/> <u11:dontgrowautofit/> <u11:splitpgbreakandparamark/> <u11:dontvertaligncellwithsp/> <u11:dontbreakconstrainedforcedtables/> <u11:dontvertalignintxbx/> <u11:word11kerningpairs/> <u11:cachedcolbalance/> <u12:mathpr> <u12:mathfont val="Cambria Math"> <u12:brkbin val="before"> <u12:brkbinsub val="--"> <u12:smallfrac val="off"> <u12:dispdef/> <u12:lmargin val="0"> <u12:rmargin val="0"> <u12:defjc val="centerGroup"> <u12:wrapindent val="1440"> <u12:intlim val="subSup"> <u12:narylim val="undOvr"> </u12:narylim> </u12:intlim> </u12:wrapindent> </u12:defjc> </u12:rmargin> </u12:lmargin> </u12:smallfrac> </u12:brkbinsub> </u12:brkbin> </u12:mathfont> </u12:mathpr> </u11:compatibility> </u11:lidthemecomplexscript> </u11:lidthemeasian> </u11:lidthemeother> </u11:alwaysshowplaceholdertext> </u11:ignoremixedcontent> </u11:saveifxmlinvalid> </u11:zoom> </u11:view> </u11:worddocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <u13:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <u13:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <u13:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <u13:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <u13:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <u13:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <u13:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <u13:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <u13:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <u13:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <u13:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <u13:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <u13:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <u13:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <u13:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <u13:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <u13:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <u13:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <u13:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <u13:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <u13:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <u13:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <u13:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <u13:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <u13:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <u13:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <u13:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <u13:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <u13:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <u13:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <u13:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <u13:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <u13:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <u13:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <u13:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <u13:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <u13:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <u13:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <u13:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <u13:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <u13:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <u13:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <u13:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <u13:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <u13:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <u13:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <u13:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <u13:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <u13:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <u13:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <u13:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <u13:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <u13:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <u13:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <u13:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <u13:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <u13:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <u13:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <u13:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <u13:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <u13:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <u13:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <u13:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <u13:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <u13:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <u13:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <u13:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <u13:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <u13:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <u13:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <u13:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <u13:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <u13:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <u13:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <u13:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <u13:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <u13:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <u13:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <u13:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <u13:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <u13:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <u13:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <u13:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <u13:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <u13:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <u13:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <u13:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <u13:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <u13:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <u13:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <u13:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <u13:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <u13:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <u13:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <u13:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <u13:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <u13:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <u13:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <u13:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <u13:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <u13:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <u13:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <u13:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <u13:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <u13:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <u13:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <u13:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <u13:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <u13:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <u13:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <u13:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <u13:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <u13:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <u13:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <u13:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <u13:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <u13:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <u13:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <u13:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <u13:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <u13:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <u13:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <u13:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <u13:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <u13:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <u13:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <u13:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <u13:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <u13:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <u13:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <u13:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <u13:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <u13:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <u13:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <u13:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <u13:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <u13:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <u13:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:lsdexception> </u13:latentstyles> </xml><![endif]-->Penggunaan tentara bayaran yang kontroversial tidak terlepas dari fungsi dan hukum yang menyertainya. Terkadang tentara bayaran memang dibutuhkan ketika dunia internasional tidak mampu berpihak apalagi ikut campur. Atau misalnya ketika suatu hal butuh penanganan cepat dengan memutus rantai birokrasi. Pada kasus Sierra Leone, keberadaan tentara bayaran sebagai akibat ketidakmampuan dunia internasional dalam membantu pengamanan di sana. Seperti halnya dengan bisnis yang lain, tentara bayaran berusaha menjaga agar ‘pasar’ terus berjalan. Makanya mereka kadang bersikap berlebihan dalam menangani sesuatu. Jadi, ketika mereka berulah kemudian orang tidak suka, akan tercipta konflik yang bisa berbuntut pada lahirnya perang atau bertambahnya durasi perang. Karena tentara bayaran merupakan sebuah pekerjaan.</span></p> <u4:p></u4:p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt; line-height: 200%;"><span style="">Memang, terkadang penggunaan tentara bayaran tidak berjalan seperti yang diinginkan. Karena, tentara bayaran adalah milik penawar tertinggi. Ketika penawar tertinggi adalah pihak musuh dari pihak yang awalnya kita bela, maka tentara bayaran akan berpihak kepada yang menawar lebih tinggi. Tentara bayaran tidak akan habis selama masih ada orang, negara, atau perusahaan yang ingin mengamankan, membunuh, atau sekedar mendapatkan pelatihan khusus. Sesuai dengan konsep permintaan barang dalam rumus ekonomi sederhana.</span><o:p></o:p></p> <u4:p></u4:p><u4:p></u4:p>cepatpulashttp://www.blogger.com/profile/06428026577547400045noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-7861589249835638379.post-53334564251197126862010-04-11T00:28:00.001-07:002014-07-26T22:49:02.766-07:00(tokoh) Momofuku Ando<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CIndah%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CIndah%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:officedocumentsettings> <o:relyonvml/> <o:allowpng/> </o:OfficeDocumentSettings> </xml><![endif]--><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CIndah%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CIndah%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves>false</w:TrackMoves> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 200%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%; font-family: "Times New Roman","serif";">Lahir dengan nama Wun Pai-Fu pada 5 Maret 1910 dan memiliki darah campuran Taiwan dan Jepang, Momofuku Ando adalah nama yang fenomenal di kalangan industri makanan. Mungkin tidak banyak orang awam yang mengenal namanya, tapi dikalangan pengusaha makanan dunia, khususnya mie instan, Ando dijuluki sebagai Bapaknya Mie atau Raja Ramen. Keberhasilannya menemukan mie instan yang kini tersebar hampir di seluruh dunia, membuat mie instan tanpa disadari adalah makanan Jepang yang paling mendunia. Untuk mengetahui alasan mengapa mie instan menjadi salah satu kesuksesan makanan Jepang di dunia internasional, harus diketahui terlebih dahulu sedikit sejarah dan asal-usul mie instan itu sendiri.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 200%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%; font-family: "Times New Roman","serif";">Mie instan sebenarnya telah ada sejak zaman Dinasti Qing di Cina. Mie ini sama konsepnya dengan pengalengan, di goreng hingga kering agar lebih tahan lama. Hingga akhirnya Momofuku Ando menemukan mie instan yang dikenal seperti sekarang ini. Berdasarkan artikel tahun 2007 pada <i style="">Japan Times,</i> ”Ando was king of instant ramen”, dituliskan bahwa Ando berusaha menemukan mie instan ketika melihat rakyat Jepang yang disusahkan untuk mengkonsumsi roti pasca Perang Dunia II dan penjatuhan bom atom.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 200%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%; font-family: "Times New Roman","serif";">Amerika Serikat, setelah peristiwa Hiroshima dan Nagasaki, mengambil alih Jepang kemudian memberi bantuan tepung terigu kepada rakyat Jepang yang saat itu dilanda krisis. Ando kemudian merasa aneh kenapa tepung-tepung tersebut harus menjadi roti bukannya mie yang jauh lebih akrab dengan rakyat Jepang. Kementerian Jepang berdalih bahwa perusahaan mie sangat sedikit jumlahnya untuk mampu memenuhi kebutuhan makanan masyarakat Jepang saat itu. Disinilah Ando melihat ada celah bisnis. Akhirnya, pada tanggal 25 Agustus 1958, setelah berbagai percobaan dan kegagalan, Ando berhasil mengembangkan mie instan pertama. Mie yang berangkat dari penyajian mie ramen ini diberi nama <i style="">Chikin Ramen</i>. Ramen sendiri adalah nama untuk jenis makanan sup.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 200%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%; font-family: "Times New Roman","serif";">Chikin Ramen menemukan kendala saat itu karena harganya yang cukup mahal, sekitar 35 yen. Apalagi mengingat krisis sedang melanda dan negara sedang berusaha membangun kembali. Hal ini kemudian ditaktisi dengan meyederhanakan tempat mienya sehingga harga per bungkus akhirnya bisa dijangkau rakyat Jepang. Hingga saat ini Chikin Ramen masih bertahan di beberapa negara termasuk Jepang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 200%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%; font-family: "Times New Roman","serif";">Kemudian penemuan Ando berlanjut dengan <i style="">Cup Noodles</i> pada tahun 18 September 1971. <i style="">Cup Noodles</i> adalah mie yang memiliki wadah sendiri untuk diseduh. Mie jenis inilah yang paling terkenal hingga ke Amerika Serikat. Hal ini setelah Ando menyadari bahwa orang Amerika senang dengan makanan <i style="">fast food</i>. Mie instan yang cara penyajiannya sangat mudah dan cepat menjadikannya begitu efisien ketika ingin dikonsumsi. Cukup dibuka, diseduh, dan ditunggu 3 menit. Atas keberhasilan Ando dan mie instannya, Pemerintahan Jepang dan Kaisar memberikan bintang jasa tertinggi untuk rakyat sipil, The Order of the Rising Sun, Gold, and Silver Star.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 200%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%; font-family: "Times New Roman","serif";">Salah satu alasan lain mengapa mie instan begitu cepat ‘merajalela’ terutama pada masa setelah Perang Dunia II berkecamuk adalah kurangnya jumlah makanan di dunia. Dan negara yang paling parah terkena dampaknya adalah mereka yang kalah perang atau yang mengeluarkan ongkos perang terbanyak. Misalnya saja Jepang dan Amerika. Dengan harga yang begitu murah dan mudah dijangkau membuat mie instan menjadi salah satu makanan pokok di dunia. Bahkan, menurut Wikipedia, mie instan telah menjadi makanan ringan nasional di Jepang. Jika diingat-ingat kembali, Indonesia pun sempat dilanda “demam mie instant” ketika Nissin masuk dengan mienya dan perkenalan Supermi dengan rasa Ayam Bawang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 200%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%; font-family: "Times New Roman","serif";">Perusahaan mie yang didirikan Ando akhirnya semakin terkenal ke mancanegara. Apalagi Ando juga membentuk Asosiasi Industri Makanan pada tahun 1964 sebagai sebuah badan untuk mengawasi standar mutu makanan, terutama makanan ekspor. Perusahaan mie yang sudah tidak asing di telinga beberapa negara ini adalah <i style=""><span style="">Nissin Food Products Co., Ltd. of Japan</span></i>. Dengan jaringan penjualannya yang mencapai seluruh belahan dunia, <i style="">Nissin Foods</i> menjadi salah satu perusahaan raksasa produsen makanan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 200%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%; font-family: "Times New Roman","serif";">Menurut situs Wikipedia, negara-negara yang telah berhasil diekspansi<i style=""> Nissin Foods </i>misalnya Argentina, Australia, Brazil, Kanada, China, beberapa negara di Uni Eropa, Hongkong, India, Pakistan, Bangladesh, Indonesia, Malaysia, Singapura, Mauritius, Mexico, Korea Utara, Peru, Filipina, Arab Saudi, Korea Selatan, Rusia, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, Vietnam, Ethiophia, dan Nigeria. Kemudian, <i style="">Nissin Foods</i> telah memiliki jaringan perusahaan di Brazil, Hong Kong, Jerman, India, Thailand, Mexico.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 200%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%; font-family: "Times New Roman","serif";">Melalui situs resminya, <i style="">Nissin Foods</i> kini mempekerjakan 21.900 karyawan, menghasilkan keuntungan pertahunnya sekitar $3,2 milyar, dan memiliki 29 pabrik pengolahan di 11 negara. Pada awalnya, sebelum mendirikan <i style="">Nissin Foods</i>, Ando mendirikan toko tekstil di Taipei pada umur 22 tahun. Setelah pindah ke Jepang, barulah Ando mendirikan Nissin, di Ikeda, Osaka, Jepang. Perusahaan yang didirikan kembali pada tahun 1948 ini sebelumnya adalah perusahaan garam hingga akhirnya Ando membawanya menjadi sebuah MNC di masa kini.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 200%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%; font-family: "Times New Roman","serif";">Mie instan menjadi makanan yang sangat populer berkat cara penyajiannya yang begitu praktis. Selain itu, harganya juga murah dan bisa dibawa kemana saja. Bahkan, mie instan menjadi pelepas rindu astronot-astronot Jepang akan kampung halaman mereka. Sebagai salah satu dampak popularitas, perusahaan-perusahaan produsen mie instan kemudian mendirikan sebuah asosiasi dengan nama IRMA atau International Ramen Manufacturers Association. Dengan anggota-anggotanya adalah Jepang, Malaysia, Brazil, Korea, Taiwan, Indonesia, China, Filipina dan Thailand.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 200%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%; font-family: "Times New Roman","serif";">Pada artikel The Jakarta Post, “Instant noodles go global” tanggal 9 Maret 2009 yang disadur dari IRMA, mengatakan bahwa pada tahun 1997 produksi mie instan mencapai 43 milyar per tahun. Kemudian diperkirakan akan melampaui 100 milyar bungkus per tahun pada 2010. Sebagai salah satu bukti globalisasi mie instan, IRMA juga mengeluarkan daftar negara penikmat mie instan tertinggi dunia. Urutan pertama diduki oleh China dengan 16 milyar bungkus per tahun. Kemudian disusul Indonesia pada 8,6 milyar bungkus per tahun dan Jepang dengan 5,3 milyar bungkus per tahun.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 200%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%; font-family: "Times New Roman","serif";">Mie instan semakin menjadi sebuah prospek masa depan yang menggiurkan setelah wacana resesi global. Mengingat pasar pejualan mie instan yang sangat besar pada masyarakat kelas bawah. Di Indonesia misalnya, mie instan telah menjadi makanan yang hampir dikonsumsi setiap hari. Hal ini turut mendongkrak produksi perusahaan makanan mie instan terbesar di dunia PT Indofood Sukses Makmur Tbk. dan pabrik pengolahan tepung terbesar di dunia PT Bogasari Flour Mills. Atas apresiasi masyarakat dunia yang tinggi, Indonesia menjadi produsen mie instan terbesar di dunia dan China menjadi konsumen mie terbesar di dunia.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 200%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%; font-family: "Times New Roman","serif";">Sedikit contoh tentang keberhasilan mie instan Indofood di dunia adalah di Arab Saudi dan Nigeria. Sebagai akibat dari gelombang orang-orang yang ingin naik haji, Indofood mengembangkan pasarnya hingga Arab Saudi. Indofood menganggap bahwa mie instan akan mengobati kerinduan para calon haji di Arab Saudi, dan memang benar. Sebagai akibatnya, 96% pasar mie instan Arab Saudi adalah milik Indofood. Sementara di Nigeria, menurut sunnewsonline.com, pengenalan Indomie pada tahun1988 membuat hampir seluruh rumah di Nigeria mengkonsumsi Indomie. Dengan harga yang murah dan rasa yang kuat, Indomie berhasil menembus hampir seluruh pasar negara ketiga di dunia. Bahkan Ethiopia yang menyebut Indomie sebagai “Lehulum Tesmami” dalam bahasa Amharic yang artinya “Cocok Untuk Semua”.<o:p></o:p></span></p> cepatpulashttp://www.blogger.com/profile/06428026577547400045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7861589249835638379.post-19493223181945689632010-04-11T00:21:00.001-07:002014-07-26T22:48:05.108-07:00(ilmu) Definisi Hubungan Internasional<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CIndah%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><o:smarttagtype name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="City" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CIndah%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CIndah%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="//img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" /> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only;} @page Section1 {size:595.45pt 841.7pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:1491364031; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1314547384 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} </style> <br />
--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} </style> <![endif]--><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><b>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><!--[endif]--><b>J.C. Johari<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional merupakan sebuah studi tentang interaksi yang berlansung diantara negara-negara berdaulat disamping itu juga studi tentang pelaku-pelaku non negara (non states actors) yang prilakunya memiliki dampak terhadap tugas-tugas Negara</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>2.</b> <b>Couloumbis dan Wolfe<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional adalah studi yang sistematis mengenai fenomena-fenomena yang bisa diamati dan mencoba menemukan variabel-variabel dasar untuk menjelaskan prilaku serta mengungkapkan karakteristik-Karakteristik atau tipe-tipe hubungan antar unit-unit social</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;">
<b>3. Mochtar Mas’oed<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
Hubungan internasional merupakan hubungan yang sangat kompleksitas karena didalamnya terdapat atau terlibat bangsa-bangsa yang masing-masing berdaulat sehingga memerlukan mekanisme yang lebih rumit dari pada hubungan antar kelompok.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;">
<b>4. Tulus Warsito<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
Hubungan internasional adalah studi tentang interaksi dari politik luar negeri dari beberapa negara.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;">
<b>5. Drs.R.Soeprapto<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
Hubungan internasional adalah sebagai spesialisasi yang mengintegritaskan cabang-cabang pengetahuan lain yang mempelajari segi-segi internasional kehidupan sosial umat manusia.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;">
<b>6.</b> <b>Anonymous<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
Hubungan internasional adalah studi hubungan tentang unit-unit sebagai bentuk inter-relasi bagian-bagian biasanya mengacu pada sistem intern negara-negara. Dalam hal ini diakui adanya adanya peranan-peranan aktor-aktor non states seperti PBB, MNC, kelompok teroris namun tidaklah sepenting state atau negara.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;">
<b>7.</b> <b>Para Tradisionalis</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
Hubungan internasional serupa dengan diplomasi dan strategi serta kerjasama dan konflik atau secara lebih sederhana hubungan internasional merupakan studi tentang perang dan damai.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;">
<b>8. Drs.R Soeprapto<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
Hubungan internasional studi yang orientasinya bersifat efektif (orientasi pasca perilaku ) yang sering mengkombinasikan unsur-unsur pendekatan ilmiah dengan tujuan yang jelasnilainya seperti mensubtitusikan perang dengan metode-metode perdamaian untuk menyelesaikan pertikaian, pengendalian penduduk, perlindungan terhadap lingkungan, pemberantasan penyakit, kemelaratan manusia.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;">
<b>9. Trygive Mathisen<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
Hubungan internasional merupakan semua aspek internasional dari kehidupan sosial umat manusia, dalam arti semua tingkah laku manusia yang terjadi atau berasal dari suatu negara dapat mempengaruhi tingkah laku manusia di negara lain.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;">
<b>10. Kenneth W.Thompson<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
Hubungan internasional adalah studi tentang rivalitas amtar bangsa beserta kondisi-kondisi dan institusi-institusi yang memperbaiki atau memperburuk rivalitas tersebut.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;">
<b>11.</b> <b>Anonymous<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
Hubungan internasional adalah studi tentang interaksi antar jenis-jenis kesatuan-kesatuan politik sosial tertentu, termasuk studi tentang keadaan-keadaan revelan yang mengelilingi interaksi.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;">
<b>12. Teuku May Rudi<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
Hubungan internasional mencakup berbagai macam hubungan atau interaksi yang melintasi batas-batas wilayah negara dan melibatkan pelaku-pelaku yang berbeda kewarganegaraan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;">
<b>13. Nicholas J.Spykman<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
International relations are relations between individuals belonging to diferrent states which can create the international behavior.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;">
<b>14. Steve Chan<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
International relation as interaction of those actors whose action or conditions have an important consecquens for outside the effective jurisdiction of their political units.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;">
<b>15. Loosely<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
The term international relations could encompass many different activities international communication business transactions, athletic contest, tourism, scientific conferences, educational exchange programs and religious missionary.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;">
<b>16. Suwardi Wiraatmaja<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
Hubungan internasional mencakup segala hubungan antar bangsa dan kelompok bangsa dalam masyarakat dunia, dan kekuatan-kekuatan, tekanan-tekanan, proses-proses yang menentukan cara hidup, cara bertindak dan cara berfikir manusia.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;">
<b>17. Jeremy Bentham<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
Hubungan internasional adalh ilmu yang merupakan suatu kesatuan disiplin dan memiliki ruang lingkup serta konsep-konsep dasar.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;">
<b>18. John Lewis Gaddis<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
Hubungan internasional adalah bidang kajian yang bermanfaat bagi negarawan dalam usaha untuk membangun dunia yang lebih baik.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;">
<b>19. Raymond Aron<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
Hubungan internasional adlah hubungan antar unit politik yang masing-masing mengklaim diri berhak menentukan keadilan dan menjadi penergah bagi keputusan untuk berperang atau tidak.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;">
<b>20. Ishaq Rahman <o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
Hubungan internasional adalah ilmu yang diidentikkan dengan hubungan antar negara.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 18pt;">
<b>21. John Lierz<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
Hubungan internasional adlah suatu pemikiran yang memasukkan pertimbangan-pertimbangan implikasi kehidupan politik terutama perubahab unit unit politik termasuk didalamnya faktor keamanan dan kekuasaan yang inheren dalam kehidupan sosial manusia. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b> 22. G. Kausolas<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
International relation is branch of social sciences dealing with those politicians, development, and interactions the effect of which.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>23</b>. <b>Quicy Wright<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
International relation as a comprehensive, comprehensible, coherent and self correcting body of knowledge contributing to the understanding, the prediction, the evaluation, and the control of relation among states and of the condition of the world.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b> 24. Charles McClelland<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional sebagai sebuah studi mengenai semua bemtuk pertukaran, transaksi, hubungan, arus informasi, serta berbagai respon prilaku yang muncul diantara dan antar masyarakat yang terorganisir secara terpisah, termaksud komponen-komponennya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b> 25. Couloumbis dan Wolfe<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional adalah studi yang sistematis mengenai fenomena-fenomena yang bisa diamati dan mencoba menemukan variabel-variabel dasar untuk menjelaskan prilaku serta mengungkapkan karakteristik-Karakteristik atau tipe-tipe hubungan antar unit-unit social.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b> 26. Couloumbis<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional adalah ilmu yang mempelajari pola-pola aksi dan reaksi diantara negara-negara berdaulat dimana prilaku elit pemerintah merupakan indikatornya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b> 27. Tulus Warsito<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional adalah studi mengenai hubungan atau interaksi antar anggota masyarakat antar negara atau bangsa, baik yang govermental maupun yang non govermental.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b> 28. Drs. R. Soeprapto<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional adalah studi mengenai interaksi antar aktor-aktor atau kesatuan sosial tertentu termaksud segala sesuatu diseputar interaksi tersebut. Interaksi tersebut berlansung di dalam sistem internasional dimana negara merupakan aktor utama.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b> 29. Couloumbis dan Wolfe<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional adalah bagian dari ilmu yang lebih luas yaitu ilmu yang menitikberatkan pentingnya studi fenomena politik pada tingkat global yang bersifat indisipliner.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b> 30 Suwardi Wiraatmaja<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional sebagai ilmu sintesa yang menyatukan, menggabungkan dan memadukan berbagai disiplin yang memiliki perhatian terhadap masalah internasional.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b> 31. Trygive Mathisen<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional merupakan suatu bidang spesialisasi yang meliputi aspek-aspek internasional dari beberapa cabang ilmu dan merupakan sejarah baru dari politik internasional .</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b> 32. Schawarzeneger<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional adalah sebagai bagian dari ilmu sosilogi yang khu8sus mempelajari masyarakat internasional.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b> 33. Umar Surya Bakri<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional adalah hubungan yang mengintegrasikan berbagai macam ilmu yang concern terhadap ilmu sosial.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b> 34. Drs. R. Soeprapto<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional adalah studi mengenai aksi dan reaksi antar negara berdaulat yang dalam hal ini diwakili oleh para elit pemerintahannya masing-masing.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b> 35. Trygive Mathisen<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri (distinc discipline), atau dengan kata lain merupakan sub-cabang dari ilmu pengetahuan tertentu</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b> 36. Freddy B.L. Tobing<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional adalah studi antar negara yang cakupannya lebih dari itu, unit-unit realisnya adalah organisasi-organisasi internasional.MNC, bahkan kelompok teroris dikatakan sebagai aktor hubungan internasional. Lebih dari itu, focus bahasanya dapat pula diarahkan pada factor-faktor internal negara.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b> 37. J.H. Wolfe<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional studi dari pola-pola tindakan (aksi) dan reaksi, diantara negara-negara berdaulat yang diwakili oleh elit-elit yang memerintah mereka.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b> 38 <st1:place st="on"><st1:city st="on">Stanley</st1:city></st1:place> Hofman</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional adalah berbagai subjek akademis terutama memperhatikan hubungan politik antar bangsa.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>39. Trygive Mathisen</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional merupakan suatu bidang spesialisasi yang meliputi aspek- aspek internasional dari berbagai cabang ilmu dan merupakan sejarah baru dari politik internasional.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>40. K.J. Hoksti</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional adalah suatu stu studi mengenai sistem internasional, suatu kumpulan satuan-satuan politik yang merdeka (seperti suku bangsa, negara-negara bangsa, negara-negara <st1:city st="on"><st1:place st="on">kota</st1:place></st1:city> atau imperium) yang berinteraksi dengan frekuensi yang teratur.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b> 41. John Houston<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional adalah suatu studi yang membahas interaksi diantara anggota-anggota dalam komunitas internasional atau mengenai tingkah laku aktor-aktor yang beroperasi dalam sistem politik internasional</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;">
<b> 42. Anonymous<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;">
<b> </b>Hubungan Internasional adalah fenomena sosial maupun sebagai disiplin ilmu atau bidang studi.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b> 43. Umar Suryadi Bakri<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional adalah bidang studiyang bersifat multidisiplinan yang mengintegrasikan cabang-cabang ilmu pengetahuan lain yang mempelajari segi-segi internasionaldari kehidupan sosial umat manusia.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>44.Dr. Hilman Adil Cleland<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional adlah sebagai subjek akademi terutama memperhatikan hubungan politik antar bangsa.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>45. Freddy L. Tobing<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan iternasional adalah suatu studi tentang hubungan yang ada diantara entitas politik yang berdaulat yang anarkis sifatnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b> 46. Umar Suryadi Bakri<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional adalah kumpulan dari cabang-cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai perhatian terhadap masalah-masalah internasional</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b> 47. Spengler<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional adalah menjalankan suatu politik untuk menaklukkan dunia dengan senjata dalam bentuk-bentuk kebudayaan baru dan vital.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b> <o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b> 48. Sprout dan Sprout<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional membahas mengenai actor-aktor (Negara, pemerintah, pemimpin, diplomat, masyarakat) yang bertujuan untuk maksud-maksud tertentu (sasaran, tujuan, harapan) dengan menggunakan sarana-sarana (seperti diplomasi, pemaksaan dan persuasi) yang dikaitkan dengan power atau kapabilitasnya</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>49. Edward Hallet Card <o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional adalah suatu hubungan yang dinamis dan dialektis yang membahas tentang menciptakan perdamaian dunia.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>50. Robert Gilpin<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional ialah suatu ilmu yang mempelajari tentang ilmu-ilmu ekonomi politik internasional yang lebih menghadap pada politik keamanan militer yang seimbang.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>51. John Herz <o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional adalah mengidentifikasikan hubungan internasional sebagai konsep yang membahas tentang kebijakan luar negeri yang lebih mementingkan keamanan yang menjadi pusat perhatian semua rakyatnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>52. George Kennan<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional lebih membahas pada prinsip dan tingkah laku dalam masyarakat sosial.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>53. Henry Kissinger<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
Membahas pada kepentingan nasional dalam suatu negara internasional.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>54. Stephen Krasner<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional yaitu studi hubungan internasional yang membahas tentang lingkup dan sifat dasar dari bidangstudi hubungan internasional dalam masyarakat intern.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>55. Susan Strange<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Lebih membahas pada konsep-konsep “ teoritis “ untuk memecahkan sebuah persoalan dalam lingkup internasional.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>56. Kenneth waltz<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Membahas tentang interaksi kekuatan “ politik “ dunia dalam bidang ideologi, sosial budaya, dan ekonomi dalam lingkup internasional.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>57. Norman Angell<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Lebih membahas pada struktur politik, internasional mengenai penimbangan kekuasaan dalam lingkup internasional.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>58. Charles Baitz<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Lebih membahas pada prinsip-prinsip keadilan dan kebebasan dalam politik intern.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>59. Michael Doyle<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Studi hubungan internasional yang mempelajari tentang studi sejarah mengenai rekonstruksi ide-ide “dan praktek “ dalam suatu tatanan masyarakat. Internasional.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>60. David Held<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Lebih mengfokuskan dan membahas padasuatu era globalisasi dalam hubungan internasional.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>61. Richard Rosecrance<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Lebih membahas pada kekuatan-kekuatan militer atau ekspansi teritonal sebagai kunci suatu prestise internasional.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b><o:p> </o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>62. Woodrow Wilson<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Membahas tentang demokrasi dalam tatanan masyarakat internasional.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>63. Alfred Zimmern<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
Lebih membahas tentang hukum internasional dan keamanan internasional.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>64. John Burton<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional dapat diklasifikasikan sebagaikedalam struktur analisa konuensional dalam studi hubungan internasional.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>65. Robert Cox<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Membahas tentang fenomena “ globalisasi “ dalm hubungan nya dengan hubungan internasional.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>66.Richard A. Falk<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Mengidentifikasikan hubungan internasional sebagai pola-pola hubungan antar negara dengan prinsip-prinsip “legal “ dan konstitusional dalam hubungannya dengan hubungan internasional.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>67. Andre Gunder Frank<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Membahas tentang kebijaksanaan konversional dan pembangunan yang dilaksanakan dalam suatu masyarakat intern.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>68. Johan Galtung<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Lebih menfokuskan pada struktural dalam politik global atas dasar metode “ilmu sosial dalam tatanan dunia internasional “.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>69. Vladimir I. Lenin<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional sebagai organisasi internasional yang membahas tentang hukum-hukum internasional dan kepentingan internasional.<b><o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>70</b> .<b>Andrew Linklater<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Membahas tentang kajian hubungan internasional dan disiplin “ilmu internasional dalam suatu tatanan dunia”.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>71. Hedley Bull<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Konsep yang membahas tentang tatanan secara umum sebagai pola aktivitas yang untuk tujuan si\osial dasar masyarakat internasional.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>72. Terry Nardin<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Lebih membahas pada prinsip-prinsip bahwa individu harus bertindak jujur dalam situasi tertentu khususnya dalam lingkup internasional.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>73. Johnuin cent<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional membahas pada hubungan antar negara mengenai politik internasional dan perjuangan kekuasaan masyarakat internasional.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>74. Michael Walzer<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional menggambarkan upaya ambisius mengenai batasan etnis oleh setiap negara.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>75. Martin Wight<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Membahas tentang teori internasional dalam masyarakat internasional.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>76. Karl W. Deutsch<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Mempelajari tentang dinamika sosial dan integrasi dalam regional dalam lingkup internasional.<b><o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>77. Ernst Haas<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Konsep yang membahas tentang kedaulatan suatu negara yang masing-masing wilayahnya berbeda dalam kerja sama internasional.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>78. Robert Keohane<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Membahas tentang tingkah laku negara yang mempengaruhi organisasi internasional setiap negara.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b><o:p> </o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>79. John Ruggie<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Membahas tentang studi di hubungan internasional mencakup bidang organisasi internasional kedalam orientasi ideologis maupun politik setiap bangsa.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>80. Alexander Wendt <o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Membahas tentang pemahaman politik dunia yang secara tidak langsung memfokuskan pada isu internasional setiap bangsa.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>81. Richard Ashley<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Mempelajari tentang struktur dan dinamika sistem internasional dan cara-cara tertentu dalam tatanan internasional.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>82. Robert B.J. Walker<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Membahas tentang kondisi dinamis suatu negara baik dalam bidang ideologi, sosbud, maupun ekonomi, apa, dimana dan siapa yang bersifat konseptual politik.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>83. Jean Bethke Elshtain<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Membahas tantang teori baik domestic maupun internasional dalam suatu negara.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>84. Cynthia Enloe<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Lebih membahas pada aturan sosial dalam masyarakat internasional.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>85. J. Ann Tikner<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Membahas tentang pengetahuan perspektif dalam dinemsi internasional yang dilakukan oleh dua negara yang berkerjasama.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>86. Anthony Giddens<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Studi hubungan internasional yang membahas tentang pemahamansifat dari suatu negara dalam dunia internasional.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>87. Michael Mann<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Mengidetifikasikan hubungan internasional sebagaihistorical sociology dalam kaitannya dengan teori kekuatan hubungan antara masyarakat manusia.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>88. Charles Tilly<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Membahas tentang perilaku negara dan kekuasaan politik internasional.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>89. Immanuel Walertein<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Membahas tentang ekonomi internasional yang memungkinkan setiap negara melakukan perdagangan intern.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>90. Benedict Anderson<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Membahas tentang kekuatan politik, kepentingan nasional, dan pengakuan internasional dalam batas-batas negara yang ditentukan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>91. Ernest Gellner<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Membahas tentang ilmu sosial yang objektif yang merupakan konteks dalam masyarakat internasional.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>92. Anthony P. Smith<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Membahas tentang karakteristik nasional dan internasional setiap negara.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>93. Anonymous<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Studi hubungan internasional merupakan studi yang mempelajari aktivitas “</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
( baik negara, kelompok masyarakat, atau individu ) yang melewati batas</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
negara suatu negara dalam berbagai aspek kehidupan ( sosial budaya,</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
ekonomi, plitik. )</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>94. Anonymous</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Studi hubungan internasional adalah studi yang mengkaji hubungan-hubungan </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
antar baik negara maupun non negara dalam ruang lingkup hubungan internasional.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>95. Anonymous<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Studi hubungan internasional adalah studi implementasi globalisasi</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
secara akademik dengan mengenal negara-negara dunia.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b>96. Anonymous<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan internasional interaksi antara unit-unit state yang melewati batas </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
negaranya guna melengkapi kebutuhan serta kepentingannya.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>97. Raymond Aron<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;">
Hubungan internasional adalah suatu hubungan yang membahas tentang hubungan domestik dan hubungan internasional antar negara yang satu dengan yang lain.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>98. Hans Margenthau<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan Internasional adalah study hubungan internasional yang membahas lingkup dan sifat dasar dari bidang studi HI dalam masyarakat sosial tertentu.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>99. Francis Fukuyama<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan Internasional adalah lebih membahas pada konflik interprestasi dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan hankam.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>100. John Hobson<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan Internasional adalah lebih membahas tentang sistem poliltik dalam hal ini ekonomi manifestasi dalam masyarakat internasional.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<b>101. Arga Probowisesa<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Hubungan Internasional adalah hubungan yang melingkupi segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara dengan setiap individu dan kelompok dalam suatu negara atau wilayah sebagai aktornya yang mempengaruhi dinamika internasional kini dan nanti.</div>
cepatpulashttp://www.blogger.com/profile/06428026577547400045noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-7861589249835638379.post-54471692667699030722010-04-11T00:16:00.000-07:002014-09-18T22:07:34.989-07:00(artikel) Syariah: Datang Dari Masa Lalu, Menghantui Masa Depan Inggris Raya<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CIndah%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CIndah%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CIndah%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoFooter, li.MsoFooter, div.MsoFooter {mso-style-priority:99; mso-style-link:"Footer Char"; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; tab-stops:center 234.0pt right 468.0pt; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p {mso-style-priority:99; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} span.FooterChar {mso-style-name:"Footer Char"; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:Footer;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} </style> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Krisis global yang melanda dunia masih hangat di telinga. Pemicunya adalah sistem perkreditan rumah di Amerika Serikat yang gagal dalam menyeimbangkan pembayaran angsuran rumah dan bunga yang terus meningkat. Inggris sebagai salah satu negara dengan kedekatan ekonomi yang cukup intim dengan AS ikut merasakan imbasnya. Bahkan tidak hanya Inggris tapi seluruh Eropa dan dunia. Disinilah sistem perbankan syariah keluar dengan berhasil bertahan bahkan berkembang pasca krisis yang baru saja terjadi. Pengakuan kemudian datang dari berbagai pihak. Beberapa sektor perbankan di Inggris sebenarnya telah menggunakan sistem ini, namun belum serius mengelolanya hingga krisis global menimpa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Minyak, Edgware Road, dan Syariah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Jika ditarik jauh ke belakang, kehadiran sistem perbankan syariah di Eropa dimulai ketika Arab Saudi menemukan minyak pada tahun 1933. Selama puluhan tahun, pompa-pompa minyak pengusaha Arab mengalirkan minyak dengan jumlah yang terus meningkat. Makin meningkatnya angka kebutuhan minyak seiring berkembangnya zaman ikut mengangkat nama beberapa pengusaha Arab menjadi konglomerat dunia baru, khususnya dari keluarga kerajaan dan bangsawan. Apalagi ketika harga minyak melonjak pada tahun 2000. Disinilah perbankan Inggris melihat sebuah peluang bisnis milyaran dolar. Sistem syariah kemudian digunakan sebagai produk utama untuk menarik minat para pengusaha Arab untuk menyimpan keuntungan penjualan minyak mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Selain faktor eksternal dari penjualan minyak pengusaha arab, ada satu lagi alasan utama mengapa Inggris menjadi negara yang berani menganut sistem perbankan syariah. Karena inggris memang memiliki pasar yang sangat potensial di dalam negeri. Tercatat tahun 2005 Inggris memiliki penduduk beragama Islam sekitar 1,8 juta jiwa. Dan <i>Edgware Road</i>, sebuah jalan utama di wilayah London Utara, adalah bukti terbaik. Wilayah ini sejak abad ke-19 mengalami peningkatan jumlah masyarakat muslim. Akibat hubungan dagang yang terus meningkat antara Inggris dan Kerajaan Ottoman yang kemudian disusul dengan migrasi warga mesir tahun 1950an, kehadiran masyarakat muslim terus bertambah di wilayah ini. Dan migrasi masyarakat muslim mencapai puncaknya pada tahun 1970an setelah pecahnya Perang Sipil Lebanon, jatuhnya Shah di Iran, dan konflik berkepanjangan Aljazair. Tidak heran jika wilayah ini menjadi wilayah pertama yang memiliki bank syariah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Jalan Menuju Pusat Keuangan Syariah Dunia<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Bukti keseriusan Inggris dengan sistem perbankan syariah dicerminkan oleh Menteri Keuangan Inggris Alistair Darling. Dalam pidato yang disampaikan di hadapan parlemen Inggris tanggal 12 Maret 2008 ia menegaskan bahwa pemerintah Inggris memiliki komitmen yang sangat kuat untuk mengkaji penerbitan sukuk negara. Buktinya adalah dengan memfasilitasinya melalui perencanaan penerbitan sukuk dalam APBN Inggris pada tahun 2008. Sejumlah langkah persiapan telah dilakukan sejak April 2007, termasuk meneliti dampak dari penerbitan sukuk ini terhadap pasar keuangan London dan sistem hukum di negara tersebut. Tujuannya adalah menjadikan London sebagai pusat keuangan syariah di dunia. Alistair Darling juga telah mendirikan lembaga keuangan terkait sistem perbankan syariah, yaitu <i>HM Treasury Islamic Experts Group</i> dan <i>HM Revenue and Customs (HMRC) Islamic Finance Group</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pada tahun 2007, <i>Financial Services Authority (FSA)</i> atau otoritas keuangan Inggris mengeluarkan laporan keuangan yang didalamnya ikut membahas langkah-langkah yang telah ditempuh Inggris terkait pengembangan sistem perbankan ini. Di dalam laporan tersebut juga terdapat beberapa rekomendasi yang mengisyaratkan pentingnya menyiapkan sumber daya manusia dengan kemampuan di bidang perbankan syariah untuk ditempatkan dalam Dewan Pengawas Syariah di Inggris.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Dalam <i>Kompas.com</i> Sultan Choudhury, Direktur Komersial <i>Islamic Bank of Britain</i> mengatakan bahwa alasan mengapa sistem syariah lebih tahan saat krisis global karena sistem perbankan syariah mendasari pembiayaan berbasis jaminan investasi aset nyata. Ini yang membuat perbankan syariah terhindar dari krisis global. Selain itu, perbankan syariah selalu menekankan pada pelayanan kerja sama, pembiayaan dan kemitraan. Menurut hemat Choudhury, “keunggulan inilah yang membuat perbankan syariah tetap menarik untuk semua orang”.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kemampuan bank syariah bertahan dari krisis global baru-baru ini menjadi pembuktian bahwa sistem ini jauh lebih stabil dibanding sistem perbankan konvensional. Menurut hasil riset dari lembaga riset internasional Synovate, nasabah bank di Rusia adalah pihak yang paling khawatir terhadap dampak krisis global. Hampir 40% responden yang dijadikan sampel mengakui kekhawatiran tersebut. Sedangkan optimisme terbesar justru muncul dari nasabah bank-bank Arab Saudi yang menggunakan sistem syariah dengan angka 4%. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Terdapat beberapa fakta lain yang mendukung fenomena berkembangnya sistem perbankan syariah di Inggris. Berikut tujuh fakta yang dikumpulkan dari Harian Republika terbitan 11 Februari 2009 dan Kompas.com, antara lain: Pertama, saat ini terdapat 5 bank yang murni menerapkan syariah di Inggris, sementara 17 bank lainnya seperti <i>Barclays, RBS, </i>dan<i> Lloyds Banking Group</i> telah memiliki unit usaha syariah. Kedua, Aset perbankan syariah Inggris yang mencapai 18 miliar dolar AS (12 miliar pounds) melebihi aset bank syariah seperti di Pakistan, Bangladesh, Turki, dan Mesir. Ketiga, terdapat 55 universitas dan lembaga pendidikan lainnya di Inggris yang memiliki pendidikan keuangan syariah. Keempat, Inggris menduduki peringkat delapan dalam aset perbankan syariah di seluruh dunia. Kelima, <i>Islamic Bank of Britain (IBB)</i> atau Bank Syariah Inggris mencatat pertumbuhan pelanggan 5% dan pembiayaan pelanggan menanjak 13 % selama krisis global 2009. Keenam, HSBC yang merupakan sebuah bank raksasa dunia membuka kantor cabang bersistem syariah di Edgware Road, yakni HSBC Amanah. Dan terakhir, akibat kenaikan harga minyak keuntungan penjualan minyak di Timur Tengah menciptakan potensi transaksi keuangan sebanyak 3,4 triliun dolar AS. Dan 15% dari nilai tersebut dialokasikan untuk transaksi menggunakan sistem keuangan Islam (<em>Islamic transactions</em>).<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Perkembangan sistem perbankan syariah tentu saja tidak terlepas dari peran serius pemerintahan Inggris dalam mengelola industri ini. Misalnya saja pemerintah telah melakukan pemotongan beberapa pajak dalam transaksi syariah sehingga dapat bersaing dengan transaksi dalam bank konvensional. Pemerintah juga telah mereformasi peraturan demi mendukung perkembangan sukuk (obligasi syariah) yang kini tumbuh pesat. Misalnya saja, melalui <i>Financial Services Authority (FSA)</i> atau lembaga pembuat regulasi dan pengawas sistem perbankan dan keuangan di Inggris sebagai regulator, dengan memberi kemudahan sekaligus melakukan efisiensi bagi sistem keuangan Islam, sehingga pengurusan melalui sistem syariah tidak berbelit-belit .Dan salah satu keseriusan sekaligus bukti keberhasilan Inggris mengembangkan syariah adalah dengan diselenggarakannya London Sukuk Summit pada bulan Juni 2008, dengan agenda utamanya antara lain adalah pembahasan tentang rencana pemerintah Inggris untuk menerbitkan sukuk di pasar retail. Jadi, syariah yang telah lama digunakan dalam sistem ekonomi Islam kini menghantui masa depan perekonomian Inggris, Eropa, bahkan dunia.</div>
cepatpulashttp://www.blogger.com/profile/06428026577547400045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7861589249835638379.post-28251696106363161612009-07-28T09:35:00.000-07:002014-07-26T22:48:37.255-07:00(artikel) Unsur Sistem Politik dan Kerangka Kerjanya di Indonesia<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span style="font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Unsur-unsur Sistem Politik<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="font-family: "Berlin Sans FB Demi","sans-serif"; mso-bidi-font-family: "Berlin Sans FB Demi"; mso-fareast-font-family: "Berlin Sans FB Demi";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="IN">Lembaga legislatif<o:p></o:p></span></b></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="ES">Legislatif</span><span lang="ES"> merupakan salah satu pemeran dalam teori
trias política. Legislatif adalah lembaga yang memiliki wewenang dalam membuat atau
menetapkan undang undang. Pada sistem politik presidensial dalam sebuah negara,
idealnya legislatif adalah bagian pemerintahan tapi bebas dari gangguan
eksekutif. Beberapa wewenang legislatif selain menetapkan undang-undang
misalnya menetapkan APBN, mengatur pajak, bahkan menetapkan status perang dalam
kondisi genting.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="ES">Lembaga legislatif biasa dibahasakan sebagai
lembaga perwakilan rakyat karena unit-unit legislaif akan bersentuhan langsung
dengan rakyat. Jadi, aspirasi rakyat yang masuk ke legislatif kemudian
diagregasi dan dirapatkan sampai pada menjadi undang undang ataupun ketetapan
jika lolos verifikasi. Di Indonesia, legislatif adalah DPR. Presiden hanya
memiliki garis kordinasi dengan legislatif sehingga tidak memiliki wewenang
untuk mengintervensi legislatif. Tetapi DPR memiliki kekuasaan dalam penentuan
jabatan presiden. Umumnya lembaga legislatif memiliki kerangka kewenangan
sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">1.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">Sebagai pemegang kekuasaan </span><span lang="ES">atas </span><span lang="IN">rakyat</span><span lang="ES">. Jadi,</span><span lang="IN"> setelah
terjadinya am</span><span lang="ES">a</span><span lang="IN">ndemen, kedudukannya sebagai lembaga tertinggi diubah menjadi lembaga
tinggi negara. </span>Namun<span lang="IN">, lembaga legislatif ini tetap membawahi kedudukan </span>p<span lang="IN">residen </span>karena legislatif<span lang="IN"> menjadi wadah kedaulatan rakyat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">2.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">Membuat ketetapan atau keputusan
diluar yang telah diatur UUD. Misalnya </span>berhak atas <span lang="IN">memberhentikan presiden apabila
dianggap tidak dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan keinginan rakyat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">3.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">Membuat UU, seperti dalam
penetapan UU dan GBHN serta dapat pula mengubahnya jika dianggap perlu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"> </span><span style="line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="font-family: "Berlin Sans FB Demi","sans-serif"; mso-bidi-font-family: "Berlin Sans FB Demi"; mso-fareast-font-family: "Berlin Sans FB Demi";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="IN">Lembaga Eksekutif<o:p></o:p></span></b></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN">Sebagai</span><span lang="IN"> badan atau lembaga formil yang bertugas
untuk menjalankan undang- undang dan ketetapan legislatif, eksekutif dapat
diartikan sebagai badan pelaksana legislatif.</span><span lang="ES"> Lembaga eksekutif ini dipimpin oleh seorang
kepala negara (presiden, raja, ratu, kaisar) atau kepala pemerintahan (perdana
menteri). </span>Peran lembaga eksekutif adalah: </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">1.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Melaksanakan UU</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">2.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Menjalankan hubungan diplomatik
dengan negara lain</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l3 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">3.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Mengangkat pejabat-pejabat negara</span><span lang="FR-BE"> atau menteri-menteri (kabinet)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">4.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Menetapkan peraturan atau
ketetapan sebagai pengganti UU tetapi dengan persetujuan MPR/DPR</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">5.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Mempertahankan negara dari ancaman
internal maupun eksternal</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l3 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">6.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Membuat <a href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Instrumen_perundangan&action=edit" title="Instrumen perundangan"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">instrumen perundangan</span></a> dan <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Undang-undang_kecil" title="Undang-undang kecil"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">undang-undang kecil</span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l3 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">7.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Menyusun pembangunan <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Infrastruktur" title="Infrastruktur"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">infrastruktur</span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">8.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]-->Memiliki
hak memberi<span lang="IN"> grasi maupun amnesti</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;">
<o:p> </o:p><span style="line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="font-family: "Berlin Sans FB Demi","sans-serif"; mso-bidi-font-family: "Berlin Sans FB Demi"; mso-fareast-font-family: "Berlin Sans FB Demi";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="IN">Badan Yudikatif<o:p></o:p></span></b></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN">Yudikatif</span><span lang="IN"> merupakan lembaga yang akan mengawasi
jalannya pelaksanaan undang-undang. </span><span lang="ES">Badan ini juga sebagai lembaga peradilan yang berhak menjatuhkan sanksi terhadap
penyimpangan dalam pelaksanaan undang-undang. Lembaga yudikatif dipimpin oleh
hakim atau penegak hukum. Mereka biasanya menjalankan tugas di </span><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Mahkamah" title="Mahkamah"><span lang="ES" style="color: windowtext; mso-ansi-language: ES; text-decoration: none; text-underline: none;">mahkamah</span></a><span lang="ES"> kehakiman
dan bekerjasama dengan aparatur hukum seperti polisi, jaksa atau tentara
sebagai instrumen peradilan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="ES">Anggota yudikatif sendiri </span><span lang="IN">tidak dipilih langsung seperti </span><span lang="ES">pada</span><span lang="IN"> legisla</span><span lang="ES">t</span><span lang="IN">if </span><span lang="ES">atau</span><span lang="IN"> eksekutif, melainkan dari rekomendasi badan
legislatif. Ini dimaksukan agar kerja kerja dari badan legislatif ini bisa
terjaga ketidakberpihakannya serta menitikberatkan pada kebenaran dan
kepeningan rakyat. Salah satu contoh fungsi badan yudikatif dalam mengawasi
pelaksanaan undang-undang misalnya, jika terjadi penggelapan uang oleh presiden
maupun anggota MPR/DPR, maka yang memiliki kewenangan dalam menyelidiki dan
mengadili bahkan menetapkan hukuman atas kasus tersebut adalah lembaga
yudikatif.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN"> </span><span style="line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="font-family: "Berlin Sans FB Demi","sans-serif"; mso-bidi-font-family: "Berlin Sans FB Demi"; mso-fareast-font-family: "Berlin Sans FB Demi";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="IN">Partai politik</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN">Partai Politik merupakan salah satu instrumen perpolitikan
suatu negara termasuk Indonesia. Partai politik ini terbentuk sebagai suatu
kelmbagaan yang terorganisir dengan beberapa orang yang meiliki tujuan yang
sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut
kedudukan politik </span>serta
mempertahankannya. B<span lang="IN">iasanya dengan cara konstitusionil
untuk melaksanakan kebijaksanaan mereka.</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">
Dalam kegiatannya, partai politik
merekrut kader- kader yang memiliki tujuan dan visi yang sama dengan partai
politik tersebut atau menyamakan visi dan tujuan kader dan partai. Hal ini kemudian
akan menjadi motor penggerak dalam mencapai tujuan partai politik tersebut. <span lang="IN">Dalam negara demokratis</span>,<span lang="IN"> partai politik </span>memiliki<span lang="IN"> beberapa </span>peran<span lang="IN">, yaitu:</span><o:p></o:p></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo3; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span lang="IN">sebagai sarana komunikasi politik</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo3; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span lang="IN">sebagai sarana sosialisasi politik</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo3; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span lang="IN">sebagai sarana rekruitmen politik</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo3; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span lang="IN">sebagai sarana pendidikan politik</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo3; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span lang="IN">sebagai sarana pengatur konflik</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><i><span style="font-family: "Berlin Sans FB Demi","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Berlin Sans FB Demi"; mso-fareast-font-family: "Berlin Sans FB Demi";">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></i></b><!--[endif]--><b><span lang="IN">Gerakan (<i>movement</i>)</span></b><b> atau
Kelompok Penekan <i>(Pressure Group)</i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">
Gearakan atau kelompok penekan
merupakan suatu gerakan dari masyarakat non-birokrasi. Secara kelembagaan unsur
yang satu ini bersifat lebih longgar dan lebih lepas sifatnya dibandingkan
partai politik. Kelompok penekan merupakan salah satu unsur yang sering
menentukan dalam proses sistem politik. Mereka biasanya mengikuti perkembangan
aturan secara cepat sehingga jika terjadi kelonggaran dalam pelaksanaannya ada
kelompok penekan yang akan memberikan tekanan terhadap pihak birokrat, agar
semuanya dapat diusahakann terjadi secara ideal.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><i><span lang="IN" style="font-family: "Berlin Sans FB Demi","sans-serif"; mso-bidi-font-family: "Berlin Sans FB Demi"; mso-fareast-font-family: "Berlin Sans FB Demi";">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></i></b><!--[endif]--><b><span lang="IN">Kelompok Kepentingan </span></b><b>(<i>Interest Group</i>)</b><span style="line-height: 150%; text-indent: 0.25in;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN">Partai politik juga berbeda dengan kelompok penekan (<i>pressure group</i>) atau istilah yang lebih
umum digunakan kelompok kepentingan (<i>interest
group</i>). Kelompok ini bertujuan memperjuangkan suatu kepentingan dan
mempengaruhi lembaga-lembaga politik agar mendapatkan keputusan yang
menguntungkan serta menghindar dari keputusan yang merugikan. Kelompok
kepentingan tidak berusaha untuk menempatkan wakil-wakilnya dalam tubuh
legislatif, melainkan cukup mempengaruhi satu atau beberapa partai didalamnya
atau instansi pemerintah yang berwenang. Kelompok kepentingan mempunyai
orientasi yang jauh lebih sempit daripada partai politik, karena mereka lebih mewakili
berbagai golongan sehingga lebih banyak memperjuangkan kepentingan umum. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Berlin Sans FB Demi","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Berlin Sans FB Demi"; mso-fareast-font-family: "Berlin Sans FB Demi";">7.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b>Media
Massa</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">
Masyarakat modern tidak dapat hidup
tanpa komunikasi yang luas, cepat dan secara umum seragam. Informasi tentang
peristiwa-peristiwa yang terjadi di mana saja di berbagai belahan dunia bisa segera
menjadi pengetahuan umum dalam beberapa jam saja. Sebagian besar masyarakat
dunia telah menjadi suatu kelompok penonton tunggal atas sajian media massa. Hal
ini terjadi karena media massa memegang peran penting dalam menularkan
sikap-sikap dan nilai-nilai atas suatu fenomena kepada penduduk internasional.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">
Media massa merupakan pembentuk
realitas kedua. Di samping memberikan informasi tentang peristiwa-peristiwa
politik, media massa juga menyampaikan nilai-nilai yang dianut oleh suatu
masyarakat. Beberapa simbol tertentu disampaikan dalam suatu konteks emosional
atas penggambaran suatu hal. Peristiwa-peristiwa yang digambarkan di sekitar simbol
itu mengambil dibuat sedemikian rupa agar memiliki kesan emosional terhadap
penikmatnya. Karena itu, sistem media massa yang terkendali merupakan sarana
kuat dalam membentuk keyakinan-keyakinan politik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Berlin Sans FB Demi","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Berlin Sans FB Demi"; mso-fareast-font-family: "Berlin Sans FB Demi";">8.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b>Individu</b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
Individu adalah unsur terpenting atas penentuan
arah pemegang kekuasaan. Para personil yang akan mengisi lembaga lembaga
eksekutif dan legislatif akan dipilih langsung oleh masyarakat secara langsung,
jujur dan adil. Karena semua kebijakan berasal dari seorang individu. Sehingga
perspektif idividu tersebut sangat menentukan keputusan akhir berbagai hal.
Eksekutif, yudikatif, dan legislatif merupakan kumpulan individu. Jadi,
perspektif merekalah atas suatu fenomena yang menentukan arah
kebijakan-kebijakan yang sedang atau akan dibuat. <br />
<b><span style="font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<b><span style="font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Kerangka Kerja Sistem Politik Indonesia</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
Pendekatan
struktural fungsional yang digagas oleh Gabriel Almond sebagai kelanjutan kemunculan
menjadi harapan untuk mencegah keterjebakan <span lang="IN">analisa sistem
politik dari kontitusi/lembaga politik formal menjadi ke arah struktur serta
fungsi yang dijalankan masing-masing unit dalam sistem politik</span><span lang="IN"> </span>melalui penggunaan
teori sistem politik David Easton<span lang="IN">. Fungsi menggantikan
konsep kekuasaan, sementara struktur menggantikan konsep lembaga politik
formal. </span>K<span lang="IN">onsep
seperti ini akan </span>mereduksi<span lang="IN"> kekakuan analis</span>is<span lang="IN"> sistem politik khususnya di Indonesia</span>. D<span lang="IN">engan
tinjauan struktural fungsional, sistem politik Indonesia dapat dianalisa
berdasarkan struktur dan fungsi masing masing lembaga institusi politik terebut</span>.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN"> </span>Menurut <span lang="IN">Gabriel </span>A<span lang="IN">lmond</span>,<span lang="IN"> secara universal sistem politik memiliki</span> empat<span lang="IN"> karakteristik yaitu</span>:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN">1.</span> <span lang="IN">masing masing punya struktur</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN">2.</span> <span lang="IN">kadang terdapat fungsi yang sama</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN">3.</span> <span lang="IN">multi fungsi</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="IN">4.</span> <span lang="IN">jika terjadi secara
berulang ulang akan terbentuk budaya sehingga membaur membentuk budaya politik.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
Pada konsep Gabriel Almond,<span lang="IN"> dapat dilihat tiga tahapan utama secara
dasar dalam sistem politik</span>.
S<span lang="IN">ecara fungsional, input
dan output sistem politik memiliki fungsi</span>-fungsi,<span lang="IN"> yaitu:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Input : -
Artikulasi </span>k<span lang="IN">epentingan
</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN"> - Sosialisasi dengan rekruitmen politik </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
-
Agregasi kepentingan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
-
Komunikasi politik <o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
Artikulasi
kepentingan merupakan cara yang ditempuh oleh subjek politik untuk
mengekspresikan serta mengaktualisasikan kepentingan dengan tingkah laku serta
sikap aktualitatif. Sementara sosialisasi merupakan pengenalan kepentingan
serta pendidikan politik kepada masyarakat sehingga lapisan masyarakat dapat
lebih mengerti terhadap kegiatan perpolitikan sehingga partisipasi masyarakat
dalam politik lebih luas. Ketika masyarakat mampu menyadari hak-hak berpolitik,
maka akan lebih memudahkan dalam perekrutan serta pengawasan secara umum
terhadap pelaksanaan kegiatan perpolitikan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
Agregasi
merupakan suatu usaha untuk merumuskan rancangan keputusan atas banyaknya
kepentingan. Namun ketika tidak semua dapat dijalankan maka agregasi
kepentingan akan menyeleksi kepentingan yang nantinya menjadi rancangan
keputusan yang siap diterbitkan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
Komunikasi
politik sangat penting dalam input sistem politik ini, dengan komunikasi
politik pesan pesan dapat tersampaikan kepada pihak yang akan bersinggungan
dengan proses tersebut, sehingga dapat memudahkan dalam kerja serta proses sistem
politiknya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; tab-stops: .5in 1.0in; text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; tab-stops: .5in 1.0in; text-align: justify;">
Output : - Rule making<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; tab-stops: .5in 1.0in; text-align: justify;">
-
Rule application <o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; tab-stops: .5in 1.0in; text-align: justify;">
- Rule adjudication<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; tab-stops: .5in 1.0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; tab-stops: .5in 1.0in; text-align: justify;">
Pada level output, semuanya akan tertumpu
pada lembaga lembaga trias politica Indonesia, rule making merupakan kewenangan
dari badan legislatif, rule application merupakan kewajiban dari lembaga
eksekutif, dan rule adjudication merupakan kewenangan dari lembaga yudikatif.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; tab-stops: .5in 1.0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; tab-stops: .5in 1.0in; text-align: justify;">
Secara struktural unsur unsur sistem
politik seperti partai politik, kelompok kepentingan, kelompok penekan. LSM serta individu merupkan kelompok strukturalis dari fungsi input. Sedangkan
lembaga trias politica merupakan tinjauan sruktural dari fungsi output.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; tab-stops: .5in 1.0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; tab-stops: .5in 1.0in; text-align: justify;">
Kembali pada pembahasan kerangka kerja
Sistem Politik Indonesia, setelah membahas input dan output, diantara keduanya
terdapat proses yang akan mengubah input tersebut menjadi output yang kemudian
akan menghasilakn kebijakan.proses ini biasa disebut sebagai konversi dengan
memperhatikan beberapa faktor, salah satunya yang sangan dominan adalah
lingkungan sistem politik,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; tab-stops: .5in 1.0in; text-align: justify;">
Lingkungan eksternal dan lingkungan
internal akan menjadi bahan pertimbangan dalam konversi ini, lingkungan ini akan
memberikan ekspresi keadaan yang akan ditangkap dan dipertimbangkan untuk
menjadikan impuls dari lingkungan itu sebagai petunjuk agar kebijakan ini
dihasilkan sebaik-baiknya.<o:p></o:p></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; tab-stops: .5in 1.0in; text-align: justify;">
Sampai pada dihasilkannya kebijakan dengan
melalui berbagai proses serta konversi dan melibatkan unsur-unsur serta
instrumen-instrumen, kebijakan ini akan dilempar kepada lingkungan politik
termasuk masyarakat yang paling penting, tanggapannya akan beragam sesuai
dengan kebutuhan, keadaan, serta kepentingan masing masing.<o:p></o:p></div>
cepatpulashttp://www.blogger.com/profile/06428026577547400045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7861589249835638379.post-56990466617607237842009-07-26T09:08:00.000-07:002014-07-26T22:48:37.268-07:00(artikel) Palang Merah, Sebuah Gerakan Internasional<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; line-height: 200%;">PENDAHULUAN</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Gerakan
Palang Merah dan Sabit Merah Internasional adalah gerakan kemanusiaan
internasional dengan perkiraan relawan mencapai 97 juta orang seluruh dunia. Dan sekitar 300 ribu anggota penuh.
Konferensi Internasional tahun 1965 di
Wina mengambil tujuh prinsip dasar untuk berbagai gerakan yang ada dan menjadi
hukum pergerakan tahun 1986. Yaitu, kemanusiaan, keadilan, ketidakberpihakan,
kemandirian, kesukarelaan, persatuan, dan universalitas. Mereka
bertujuan untuk melindungi nyawa dan kesehatan manusia, menjaga kehormatan
manusia, dan mencegah dan meringankan penderitaan manusia tanpa ada
diskriminasi bangsa, ras, kepercayaan, kelas dan pendapat politik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Penyebutan
Palang Merah Internasional sebenarnya agak salah karena tidak ada organisasi
resmi yang menyandang nama tersebut. Nyatanya gerakan ini terbentuk
masing-masing secara mandiri dan terpisah-pisah, tapi bersatu dibawah satu
gerakan dengan prinsip, objek, simbol, aturan, dan kepemimpinan yang sama.
Bagian dari gerakan ini adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Komite
Internasional Palang Merah (ICRC) adalah institusi kemanusiaan swasta yang
didirikan pada tahun 1863 di Jenewa, Swiss. Ke 25 anggotanya memiliki kekuasaan
unik dibawah hukum kemanusiaan internasional untuk melindungi kehidupan dan
kehormatan korban internasional dari konflik bersenjata.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Federasi
Internasional Masyarakat Palang Merah dan Sabit Merah (IFRC) didirikan tahun
1919 dan sekarang mengkordinasikan kegiatan mereka dengan 186 gerakan
Masyarakat Nasional di seluruh dunia. Pada tingkatan internasional, federasi
ini memimpin dan mengatur, dengan kerjasama dari Masyarakat Nasional, bantuan
dan pembangunan terhadap keadaan darurat skala besar. Sekretariat Federasi
Internasional berpusat di Jenewa, Swiss.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: FR-BE;">Masyarakat Nasional Palang Merah dan Sabit Merah
berada hampir di seluruh dunia. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Tercatat sebanyak 186
Masyarakat Nasional (<i>National Societies</i>)
ICRC yang terdaftar sebagai anggota penuh di Federasi. Setiap pekerjaan yang
dilakukan dilandasi prinsip hukum internasional dan aturan pergerakan
internasional. Tergantung kondisi, situasi, dan kapasitasnya, Masyarakat
Nasional boleh menempuh tugas meskipun tidak disebutkan dalam hukum kemanusiaan
internasional ataupun dalam mandat pergerakan internasional.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> </span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 200%;">PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 200%;">Sejarah,
Struktur, Tujuan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pada
tahun 1859, Henry Dunant, seorang pengusaha Swiss, melakukan kunjungan ke
Italia untuk bertemu dengan Kaisar Perancis, Napoléon III untuk mendiskusikan
kesulitan-kesulitan dalam menjalankan bisnis di Algeria yang saat itu menjadi
jajahan Perancis. Ketika dia tiba di sebuah kota kecil, Solferino, pada tanggal
24 Juni malam, dia menjadi saksi Perang Solferino, penyerangan dalam Perang
Austro-Sardinian. Dalam sehari, sekitar 40.000 prajurit kedua belah pihak tewas
atau terluka di medan pertempuran. Dunant yang masih terkejut dengan sisa dari
peperangan tersebut, miris melihat tenaga medis yang begitu minim.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Dia
begitu saja melupakan tujuan pertamanya, dan selama beberapa hari dia
mengabdikan dirinya untuk menolong dan merawat mereka yang terluka. Dia juga
berhasil mengorganisir bantuan tenaga yang begitu banyak karena masyarakat
sekitar yang ikut membantu tanpa mendiskriminasi pihak lawan maupun kawan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Kembali
ke rumahnya di Jenewa, dia memutuskan menulis buku berjudul <i>A Memory of Solferino</i> yang dia
publikasikan dengan uang dari kantongnya sendiri pada tahun 1862. Berkat
koneksinya, dia bisa mengirim cetakan bukunya kepada para pemimpin politik dan
militer penting di seluruh Eropa. Dia juga secara eksplisit menjelaskan dan
menyemangati organisasi relawan dari masyarakat yang membantu juru rawat
mengobati prajurit yang terluka dalam peperangan. Lewat bukunya dia berharap
agar ada perjanjian yang tercipta berkaitan dengan jaminan keamanan kepada
perawat dan rumah sakit lapangan yang bersikap netral demi menolong prajurit
yang terluka dalam medan pertempuran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pada
9 Februari 1863, di Jenewa, Henry Dunant mendirikan “Komite Lima” bersama-sama
dengan empat tokoh terkemuka dari keluarga terpandang di Jenewa. Mereka
bertujuan untuk menguji sejauh mana keberhasilan ide Dunant dan sekaligus
mengatur sebuah konferensi internasional tentang kemungkinan penerapannya
secara kongkrit. Delapan hari kemudian, kelima orang tersebut mengubah nama
komite mereka menjadi “International Committee for Relief to the Wound”. 26-29
Oktober 1863, akhirnya sebuah konferensi berhasil diadakan di Jenewa untuk
membahas mengenai kemungkinan pengembangan pelayanan kesehatan dalam medan
peperangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Konferensi
ini sendiri dihadiri 36 individual, 18 perwakilan pemerintahan nasional, 6 dari
NGO, 7 perwakilan asing yang tidak resmi, serta 5 anggota Komite Internasional.
Negara-negara yang mendatangkan perwakilannya adalah Baden, Bavaria, Perancis,
Inggris Raya dan Irlandia, Hanover, Hesse, Italia, Belanda, Austria, Prussia,
Rusia, Saxony, Swedia, dan Spanyol. </span><span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: FR-BE;">Hasil resolusi dari konferensi ini pada tanggal 29 Oktober 1863
diantaranya adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; mso-list: l0 level1 lfo3; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pendirian kelompok bantuan nasional bagi
prajurit terluka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; mso-list: l0 level1 lfo3; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Netralitas dan perlindungan bagi
prajurit terluka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; mso-list: l0 level1 lfo3; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Penggunaan relawan demi sebagai bantuan
di medan perang<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; mso-list: l0 level1 lfo3; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Organisasi yang melaksanakan konsep ini
terikat perjanjian internasional<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; mso-list: l0 level1 lfo3; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pengenalan simbol yang digunakan oleh
anggota medis adalah gelang lengan dengan palang merah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Beberapa
tahun kemudian, masyarakat nasional (national societies) dapat ditemukan hampir
di seluruh negara di Eropa. Tahun 1876, komite tersebut mengganti nama menjadi
Komite Internasional Palang Merah (ICRC), hingga hari ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Markas
ICRC sendiri terletak di Kota Swiss Jenewa dan memiliki sekitar 80 kantor
cabang di berbagai negara. Memiliki sekitar 12.000 anggota resmi di seluruh
dunia dan 800 diantaranya berada di Jenewa, 1200 relawan bertugas mengatur
bantuan dan misi internasional yang setengahnya adalah dokter, ahli pertanian, ahli
mesin, analisis, dll, dan sekitar 10.000 perorangan di berbagai negara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Organ
yang memimpin ICRC adalah Direktorat dan Majelis. Direktorat adalah badan
eksekutif dari ICRC yang terdiri atas Pemimpin Umum dan lima pemimpin dari
bagian “Operasi”, “Sumber Daya Manusia”, “Bantuan Sumber Daya dan Operasional”,
“Komunikasi”, dan “Hukum dan Kerjasama Internasional Gerakan”. Anggota
Direktorat ditunjuk oleh Majelis untuk periode empat tahun. Majelis, termasuk
didalamnya adalah seluruh anggota Komite, bertanggungjawab untuk menentukan
tujuan, batasan-batasan, strategi-strategi, dan mengepalai masalah keuangan.
Presiden Majelis juga sekaligus menjadi presiden seluruh Komite. Majelis juga
memilih lima anggota Dewan Majelis yang berwewenang menentukan sebagian dari
anggota Majelis. Anggota Dewan juga bertanggungjawab dala pengaturan pertemuan
anggota Majelis dan memfasilitasi komunikasi antara Majelis dan Direktorat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Tidak
seperti anggapan orang-orang, ICRC bukanlah NGO tapi bukan juga sebuah
organisasi internasional. Karena keangotannya yang terbatas hanya untuk warga
Swiss, ICRC tidak memiliki peraturan secara terbuka ataupun pembatasan
keanggotaan perseorangan seperti halnya NGO resmi pada umumnya. Kata
“internasional” dalam ICRC sendiri tidak bermaksud mengenai keanggotannya tapi
cakupannya yang mendunia atas segala kegiatannya seperti yang tercantum dalam
Konvensi Jenewa. ICRC memiliki hak dan kekebalan istimewa di banyak negara,
berdasarkan hukum negara tersebut atau melalui perjanjian antara Komite dengan
pemerintahan negara yang bersangkutan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 200%;">Analisis
Kasus<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Ingrid
Betancourt adalah seorang Kolombia kelahiran 1961 yang menjadi warga negara
Perancis setelah dinikahi Betancourt Hubby seorang diplomat Perancis pada tahun
1983, seorang Perancis yang juga memberikannya nama belakang Betancourt. Ingrid
mendapatkan pendidikan burjois di Paris dari ayahnya yang juga seorang diplomat
Perancis. Ibunya sendiri merupakan mantan Miss Kolombia yang menjadi politikus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pada
tahun 2001, Ingrid mengadakan kampanye untuk menjadi seorang presiden dengan
mengkritisi kelompok FARC yang Marxis. Karenanya, dia mendapat peringatan dari
pemerintahan saat itu untuk tidak berkunjung ke markas FARC di selatan
Kolombia. Tapi dia mengacuhkannya dan tetap berangkat. Tanggal 23 Februari
2002, Ingrid Betancourt diculik bersama dengan asisten kampanyenya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pada
tanggal 2 Juli 2008, Ingrid Betancourt dan belasan tawanan pemberontak FARC
dibebaskan dengan mengecoh para penahannya. Petugas dari Kolombia, seorang agen
intelijen militer, telah lama-lama berpura-pura menjadi pendukung FARC. Setelah
berhasil menyusup, agen kemudian berhasil meyakinkan Cesar, komandan lokal yang
bertanggung jawab atas sandera, untuk menyerahkan tahanan agar mereka bisa
membawanya ke Alfonso Cano, pemimpin tertinggi gerilyawan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Para
sandera kemudian terbagi kedalam tiga kelompok untuk dibawa ke suatu tempat. Di
pertengahan jalan, dua helikopter yang membawa sandera sebenarnya berisi
agen-agen militer Kolombia. Dengan mudah mereka melumpuhkan gerilyawan yang
kalah jumlah. Ingrid Betancourt bersama 15 sandera lainnya akhirnya berhasil
diselamatkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> 17 Juli 2008, berita yang sangat mencengangkan
terjadi. Akibat kebocoran informasi, sebuah video yang menunjukkan rekaman
ketika Ingrid dibebaskan menyulut kemarahan Palang Merah dan masyarakat dunia.
Dalam video tersebut, terlihat bahwa ternyata agen intelijen militer Kolombia
sedang menggunakan kaos yang bertuliskan ICRC ketika membebaskan Ingrid.
Spontan saja, Kolombia terutama pemerintahannya dikutuk habis-habisan oleh
masyarakat dunia khususnya para humanitarian. Permintaan maaf dari berbagai
jajaran pemerintahan Kolombia yang ikut andil pun mengalir.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 200%;">PERMASALAHAN<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Presiden
Kolombia Alvaro Uribe, menyampaikan permintaan maaf dan penyesalannya segera
setelah video tersebut beredar. Dalam pidatonya, dia meminta maaf kepada warga
internasional khususnya kepada Palang Merah. Menurut Uribe, salah satu
prajuritnya memang telah menggunakan logo ICRC dalam penyelamatan sandera itu.
Tapi itu karena prajurit tersebut gugup dan menentang perintah yang telah
diberikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: FR-BE;">Jadi, prajurit tersebut menggunakan logo ICRC karena
dia gugup saat proses penyelamatan. Ketika sampai di lokasi, prajurit yang
dirahasiakan namanya ini gugup dan ketakutan melihat begitu banyak pemberontak
sayap kiri di lokasi sandera ditawan. Jadi dia mengeluarkan kemudian
menggunakan kaos yang memiliki logo ICRC agar dia tidak perlu takut untuk
diganggui karena hak kekebalan Palang Merah yang istimewa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Palang
Merah sendiri memiliki peran besar dalam penyanderaan sekitar 700 sandera yang
masih tersisa. Palang Merah telah bertahun-tahun berdialog dengan para
pemberontak untuk menolong sandera yang masih ditawan. Ada 318 staf ICRC di
Kolombia termasuk 57 orang non-Kolombia. Dalam situs resminya, ICRC mengatakan
bahwa ini adalah “perbuatan menentang” (<i>perdify</i>).
Penggunaan logo dalam masa konflik untuk melindungi pihak yang berperang atau
peralatan militer adalah kejahatan perang dan melukai Konvensi Jenewa.
“Kelompok yang bertikai harus menghormati logo Palang Merah dalam masa dan
kondisi apapun”, menurut Yves Heller, juru bicara ICRC Kolombia. “Kami akan
terus melanjutkan pekerjaan kami di Kolombia”, lanjutnya. Sementara menurut
Dominik Stillhart, perwakilan pimpinan operasi ICRC,”jika terbukti, gambar ini
akan menunjukkan penyalahgunaan yang kami kutuk”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Menurut
pengacara para pemberontak yang ikut tertangkap dalam helikopter, kliennya
mengatakan bahwa perwakilan ICRC samaran telah menipu mereka padahal mereka
telah menghormati hak-hak Palang Merah. Mereka juga menambahkan tiga dari empat
orang dalam operasi tersebut menggunakan lambang ICRC. Jenderal pelaksana
Kolombia, Mario Iguaran mengatakan bahwa ia meyakini hukum <i>perdify</i> tidak dapat diterapkan dalam kasus penyelamatan sandera
karena menrutnya tujuan dari operasi militer ini adalah membebaskan sandera dan
tidak menyerang atau melukai lawan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Kejadian ini merupakan suatu
kesalahan yang sangat fatal akibatnya. Kepercayaan dan kehormatan merupakan hal
yang sangat sulit untuk diraih dalam sebuah konflik. Bagi Palang Merah yang
memiliki reputasi netral yang sangat baik, membuat pihak-pihak yang bertikai di
masa yang akan datang akan lebih berhati-hati dan enggan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Hal yang sama sebenarnya pernah
terjadi pada masa Perang Dunia II. Saat itu, seorang petugas ICRC yang sedang
bertugas menolong di salah kamp konsentrasi milik Nazi menyelamatkan ratusan
tentara Amerika dengan membocorkan rencana Nazi kepada mereka. </span><span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: FR-BE;">Kejadian ini sangat mencoreng kehormatan dan harga
diri Palang Merah. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Dan yang paling parah dan merepotkan
adalah nama ICRC baru bisa bersih pada tahun 1990.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Akibat pengrusakan kenetralan dari
salah satu anggotanya, pada tahun-tahun setelah Perang Dunia II staf dan
anggota ICRC lebih banyak menjadi yang korban perang dibanding sebelumnya.
Tercatat puluhan relawan meninggal dalam medan pertempuran. Mulai dari
kendaraan mereka yang diserang, terkena serangan salah sasaran, hingga mereka
memang dijadikan sebagai target penyerangan. Misalnya saja, 23 Maret 2003,
Ricardo Munguia seorang pekerja saluran air bersih dibawah ICRC ditembak
kepalanya dengan gaya eksekusi, badan berlutut sambil kepala menunduk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Sekedar informasi, saat pertama kali
Palang Merah bekerja sama dengan Nazi tidak berlangsung begitu saja. Butuh
waktu yang sangat lama karena Nazi menolak dengan alasan sudah ada Palang Merah
di Jerman dan ketakutan atas akan terbongkarnya kamp konsentrasi yang menjadi
tempat genosida (genosida sendiri belum tentu benar). Kerjasama terjadi setelah
Palang Merah tanpa mengenal lelah terus membujuk dibantu dengan warga dunia,
itupun dengan syarat. Petugas Palang Merah yang akan menolong harus tinggal di
kamp sampai perang usai. Mengenai genosida sendiri, ICRC kecolongan karena
mengetahuinya setelah perang usai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Peristiwa di Kolombia ini merupakan
suatu alamat buruk akan pekerjaan para petugas Palang Merah di masa yang akan
datang. Pemulihan nama baik dan pencitraan di mata masyarakat dunia terutama
pihak yang berkonflik akan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Hal ini akan
menghambat proses penolongan para korban. Apalagi rata-rata pemberontak tidak
pro-barat. Karena sebagian besar petugas Palang Merah adalah relawan dari
Barat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Meskipun demikian untuk FARC
sendiri, mereka mungkin masih mempercayai kenetralan ICRC. Karena di akhir
Juli, pemberontak kembali menyerahkan 8 orang sandera yang mereka culik
seminggu sebelumnya. Ini menunjukkan masih ada kepercayaan yang tersisa di mata
para pemberontak kepada ICRC.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Nama ICRC, yang menurut orang-orang
telah bersih pada tahun 1990, tetap ada saja yang menganggapnya sebagai
mata-mata atau musuh. Tercatat, semakin hari Palang Merah harus menanggung
korban yang tidak sedikit dari pihak mereka. Meskipun mereka telah menggunakan
logo ICRC pada mobil, baju, atau ban lengan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Mungkin salah satu alasannya adalah masih
banyak pihak yang bertikai yang tidak menerima dan menghormati Konvensi Jenewa
yang menyertai para relawan ICRC. Atau karena kurangnya pemberitahuan dan
pemahaman kepada para anggota pihak yang bertikai. Atau yang paling parah
adalah mereka memang mengacuhkannya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Saya
ambil contoh, dalam perang di Afrika, ratusan ribu prajurit adalah anak-anak.
Mereka didoktrin atas sesuatu yang mereka sendiri tidak pahami. Namanya juga
anak-anak, mereka menelan setiap yang diberikan begitu saja. Dalam film <i>Blood Money</i> mereka diperintahkan untuk
membunuh seluruh orang barat dan siapa saja yang mereka diperintahkan kepada
mereka. Mereka diajarkan bahwa semua orang barat adalah iblis dan harus
dibunuh. Kita semua tahu bahwa sebagian besar staf ICRC sekarang berada di Afrika
karena konflik-konfliknya yang tidak mereda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 200%;">PENUTUP<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Konvensi Wina adalah landasan bagi
hukum internasional. Pengingkarannya berarti penolakan terhadap ketetapan
masyarakat dunia. Penggunaan logo ICRC, sengaja maupun tidak disengaja, adalah
sebuah bentuk pelanggaran terhadap Konvensi Wina. Karena di dalam Konvensi Wina
ada bab dan pasal yang mengatur mengenai penggunaan lambang Palang Merah serta
berbagai hak dan kekebalan istimewanya. Apalagi dasar petugas Kolombia menggunakan
lambang Palang Merah, menurut Presiden Kolombia Alvaro Uribe, adalah karena
petugas mereka gugup dan ketakutan. Alasan yang sangat lucu saya rasa bila
seorang petugas ketakutan kemudian menyembunyikannya dibalik lambang organisasi
kemanusiaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Mengenai pengrusakan kepercayaan, sebagai
manusia saja, jika ada seseorang yang merusak janjinya atau melanggar apa yang
telah dia ucapkan maka kita akan kehilangan kepercayan terhadapnya dan mungkin
akan bereaksi acuh dan tidak mau ikut campur dan mempercayai kata-katanya, atau
bahkan akan memusuhinya. Dalam konteks Palang Merah hal ini akan sangat
berbahaya. Suatu saat pada medan pertempuran bisa saja mereka dianggap bukan
lagi sebagai pihak netral tetapi pihak bukan-teman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> </span><span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: FR-BE;">Semoga hal ini tidak terjadi lagi di masa depan.
Karena yang rusak bukanlah seseorang tapi sebuah badan yang melingkupi jutaan
orang lainnya. Peristiwa ini bisa saja dipandang buruk oleh pihak lain di
negara lain yang turut mempengaruhi kebijakan mereka terhadap staf Palang Merah
lainnya. Dan juga, semoga peristiwa ini tidak dipandang sebagai sebuah
kesalahan atas kepercayaan pemberontak terhadap Palang Merah tapi sebagai
kelalaian bersama. Pemberontak lalai karena percaya begitu saja dan Kolombia
lalai karena memiliki prajurit pengecut.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="FR-BE" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: FR-BE;">Dan bagi pihak yang masih bertikai di luar sana agar
tetap menjaga kehormatan Palang Merah sebagai pihak netral, karena mereka
membantu kalian. Ada peristiwa yang menurut saya sangat bodoh. Pada masa PD II,
Mussolini ikut-ikutan menolak kehadiran Palang Merah seperti yang dilakukan
Hitler. Akibatnya bantuan puluhan juta franc mengalir ke pihak Ethiopia yang
notabenenya adalah lawan Italia. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Jadi, jangan seperti
Italia saat itu. Dengan menghargai kita akan dihargai.<o:p></o:p></span></div>
cepatpulashttp://www.blogger.com/profile/06428026577547400045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7861589249835638379.post-14852322162028217892008-07-26T09:21:00.000-07:002014-07-26T22:48:05.097-07:00(ilmu) Sedikit Soal Terorisme<div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN">Terorisme
berasal dari kata <i>terrere </i>atau <i>terror </i>(latin), yang berarti
membuat rasa takut yang mencekam; keadaan yang menakutkan; kegentaran. Teror
sebagai kata benda mempunyai arti sebuah ketakutan yang amat sangat (<i>extreme
fear</i>); kemampuan untuk menimbulkan ketakutan. Dalam bentuk kata kerja
transitif, <i> terrorize </i>artinya
mengancam atau memaksa dengan teror atau dengan ancaman teror (<i>to intimidate
or coerce by terror or by threats of terror</i>). Didalam kamus <i>Webster’s
New School and Office Dictionary</i>, disebutkan bahwa teror memang terkait
dengan dengan kepentingan kekuasaan atau politik. Teror (kata sifat) dijelaskan
sebagai penggunaan kekerasan secara sistematis. Seperti pembunuhan yang
dilakukan sekelompok atau segolongan orang untuk memelihara, menegakkan, atau
mengurus kekuasaan, mempromosikan kebijakan politik, dan lain-lain. Sedangkan
yang dimaksud dengan terorisme (kata kerja) adalah upaya-upaya yang dapat
menimbulkan teror.</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN">Seiring
dengan perkembangan jaman dan teknologi, para teroris kemudian ikut
menyesuaikan diri dengan alat-alat dan fasilitas yang tersedia. Pada mulanya,
para teroris melakukan aksi teroris dengan penculikan, penyanderaan,
penyelundupan, sabotase, penyerangan bersenjata, dan pembunuhan, namun seiring
dengan perkembangan teknologi, terorisme modern melakukan aksinya dengan
peralatan yang lebih canggih dan berbahaya, serta menimbulkan korban jiwa yang
jauh lebih banyak. Salah satu contoh
penggunaan aksi teror modern ini dapat dilihat pada apa yang dilakukan oleh
teroris Jepang <i>Aum Shirinkyo</i> pada tanggal 20 Maret 1995, di stasiun
kereta api bawah tanah Kasumigaski Tokyo. Mereka menggunakan gas saraf Sarin
yang mengakibatkan 12 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka. </span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN">Aksi
terorisme modern juga dapat dilihat pada aksi pembajakan pesawat Boeing 707
rute Roma-Tel Aviv pada tanggal 22 Juli 1968 yang dilakukan oleh PFLP (<i>The
Popular Front for the Liberation of Palestine</i>), hal yang sama terjadi di
Indonesia, ketika pesawat <i>Vickers Ciscount </i> milik Merpati Nusantara Airlines dibajak pada
tanggal 4 April 1971, dan pada tanggal 28 Maret 1981 ketika pesawat DC-9 Woyla
milik Garuda Indonesia dengan rute penerbangan Palembang-Medan dibajak dan
dipaksa mendarat di Penang hingga ke bandara Don Muang di Bangkok. Namun tentu
saja aksi terorisme yang paling menggegerkan dunia internasional adalah tragedi
yang menimpa World Trade Centre di Amerika Serikat pada tanggal 11 September
2001. Semenjak kejadian tersebut, terorisme internasional telah menjadi ancaman
nyata bagi dunia.</span><span lang="FR-BE"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN">Sementara pada
lingkup global, kemajuan teknologi dan penyebaran informasi membuat batas-batas
negara menjadi semakin kabur. Fenomena yang terjadi di suatu negara dapat
diketahui dan berpengaruh terhadap negara lainnya. Hal ini amat berpengaruh terhadap penyebaran
terorisme itu sendiri. Pengaruh yang ingin ditanamkan oleh aksi terorisme
tersebut mendapatkan dukungan penyebaran dari media massa maupun internet.</span><span lang="FR-BE"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN">Hal ini dapat
dilihat pada Tragedi Bom Kuta Bali di Indonesia pada tanggal 12 Oktober 2002,
atau hanya berselang kurang dari setahun Tragedi WTC, dimana korban yang
meninggal adalah mayoritas warga asing. Kemudian pada tanggal 5 Agustus 2003,
dimana bom meledak dan menghancurkan sebagian lobi hotel JW Marriot di Jakarta,
disusul oleh pemboman Kedubes Australia pada tanggal 9 September 2004. Indonesia sebagai negara yang amat heterogen
dari segi kemajemukan penduduk, tentulah amat rawan terhadap dampak yang
ditimbulkan oleh terorisme.</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN">Pasca tragedi
11 September 2001, muncul pertanyaan penting bagaimana merumuskan
langkah-langkah untuk mengantisipasi aksi terror terutama dalam kerangka
perluasan jaringan terorisme internasional berdasarkan paradigma baru.
Meluasnya fenomena perang global terhadap aksi terorisme, yang kemudian lebih
difokuskan pada upaya menumpas jaringan Al Qaeda, juga mengimbas ke kawasan
Asia Tenggara. Fokus perhatian kemudian ditujukan kepada negara-negara di Asia
Tenggara yang mayoritas penduduknya beragama Islam seperti <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>.</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN">Terorisme,
sebelum tragedi 11 September, bukan merupakan sitilah lazim yang digunakan
negara-negara di kawasan Asia Tenggara dalam merujuk pada kelompok-kelompok
yang menggunakan aksi kekerasan melalui jalan terror, kelompok-kelompok
tersebut lebih dikenal sebagai gerakan <i>separatism</i>
(<i>separatist</i> atau <i>rebellion movement</i>) yang biasanya memiliki tujuan untuk memisahkan
diri dari negara yang berdaulat dan kelompok-kelompok radikal/militan/ekstremis
yang merujuk pada dasar perjuangan yang diambil, baik dari ideologi, agama,
maupun dari etnis tertentu.</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN">Sebuah survey
pernah mencatat bahwa sepanjang tahun 1984-1996, kawasan Asia Tenggara
merupakan kawasan yang paling sedikit mengalami insiden yang berasal dari
gerakan kaum teroris. Jumlah total hanya sekitar 186 insiden, sedangkan di
kawasan Eropa Barat sekitar 2073 insiden, 1621 di Amerika Latin, 1292 di Asia
Barat dan 62 di Afrika<a href="file:///G:/BlackBerry/documents/terorisme%20dalam%20THI.doc#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a>.
Namun berdasarkan data yang dikeluarkan Kementrian Luar Negeri AS sampai
menjelang tragedi 11 September, tercatat 4 kelompok di kawasan Asia Tenggara
yang dikategorikan sebagai organisasi teroris internasional, yaitu Khmer Merah
dengan basis Kamboja, dan 3 kelompok berbasis Filipina, yaitu Abu Sayyaf Group
(ASG), Alex Boncayao Brigade (ABB) dan New People’s Army (NPA)<a href="file:///G:/BlackBerry/documents/terorisme%20dalam%20THI.doc#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a>.
Kemudian pada tanggal 5 Oktober 2001, beberapa saat setelah tragedi 11
September, kementrian Luar Negeri AS hanya memasukkan nama Abu Sayyaf sebagai
kelompok teroris asal kawasan Asia Tenggara<a href="file:///G:/BlackBerry/documents/terorisme%20dalam%20THI.doc#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a>.</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN">Namun,
seiring dengan kemajuan teknologi, terorisme mengalami evolusi. Sebelumnya,
terorisme lebih banyak dikaji dalam <i>low-intensity
conflict</i>, yang umunya berkaitan erat dengan stabilitas domestik sebuah
negara<a href="file:///G:/BlackBerry/documents/terorisme%20dalam%20THI.doc#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a>.
pada perkembangannya kemudian, terorisme meluas dan melibatkan juga
kelompok-kelompok subnasional dan kelompok primordial dengan membawa elemen
radikalisme (seperti agama atau agenda politik lainnya), yang menciptakan rasa
tidak aman (insecure), tidak hanya pada lingkup domestik, namun juga melampaui
batas-batas wilayah kedaulatan. Hal ini antara lain juga disebabkan oleh
kenyataan bahwa terorisme semakin melibatkan dukungan dan keterlibatan serta
jaringan pihak-pihak dari luar batas sebuah negara.</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN">David C.
Rapoport (2001) menyatakan bahwa terorisme yang mengemuka saat ini merupakan
bagian dari “terrorisme gelombang keempat” (<i>the
fourth wave of terrorism</i>), yang berbeda dari gelombang terorisme terdahulu<a href="file:///G:/BlackBerry/documents/terorisme%20dalam%20THI.doc#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a>.
Selama ini kurun waktu 1880-an hingga 1920-an, kelompok teroris gelombang
pertama berusaha memenangkan reformasi politik sipil dari pemerintahan
otoriter, seperti pemerintahan Tsar Rusia. Pada masa kelompok teroris gelombang
kedua, yang marak pada kurun waktu 1920-an hingga 1960-an, berkembang
kelompok-kelompok yang berusaha memperjuangkan national self-determination,
seperti Tentara Pembebasan Irlandia Utara. Gelombang ketiga kelompok teroris
mulai muncul tahun 1970-an dengan karakteristik yakni umumnya berideologi kiri
revolusioner seperti Brigade Merah (<i>Red
Brigades</i>) dan <i>Japanese Red Army</i>.
Kelompok teroris gelombang ketiga ini menganggap dirinya sebagai pembela
kepentingan negara dunia ketiga terhadap kekuatan kapitalisme global. Sebagaimana
kelompok teroris generasi ketiga, kelompok terorisme gelombang keempat
digerakkan oleh sebuah keyakinan ideologi tertentu, seperti ideologi
revolusioner atau dorongan relijius.</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN">Hal yang
membedakan kelompok teroris generasi keempat dengan generasi-generasi
sebelumnya adalah bahwa teroris generasi keempat tidak ragu untuk menjadikan
warga sipil sebagai target aksi kekerasannya. Selain itu, karakteristik lain
yang bisa ditambahkan terhadap teroris generasi keempat adalah bahwa kelompok
itu tidak berusaha menguasai wilayah tertentu dan bekerja lebih banyak pada
level global, bukan pada level nasional<a href="file:///G:/BlackBerry/documents/terorisme%20dalam%20THI.doc#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a>.
kemudian, terror setidaknya bergerak dalam tiga cara<a href="file:///G:/BlackBerry/documents/terorisme%20dalam%20THI.doc#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></a>.
Pertama, ia meniadakan hubungan antara target yang dijadikan kekerasan dengan
alasan penggunaan kekerasan tersebut, karena ia tidak membedakan lagi target <i>combatant</i> dan <i>non-combatant</i>. Kedua, sejak terorisme bisa menyerang siapa saja dan
dimana saja, ia merampas rasa keamanan dan kepastian yang seharusnya dimiliki
oleh setiap masyarakat dan dijamin melalui fungsi paling minimal dari negara,
yakni perlindungan bagi setiap warga negaranya. Terakhir, karena situasi tidak
normal yang ditimbulkannya, aksi terorisme mampu mengubah sebuah masyarakat
yang sedang menangisi korban teror menjadi sebuah masyarakat yang kemudian
menggunakan kekerasan sebagai tindakan balasan.</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 0in;">
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<!--[if !supportFootnotes]-->
<br />
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<a href="file:///G:/BlackBerry/documents/terorisme%20dalam%20THI.doc#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a> Wan Ahmad
Farid bin Wan Salleh, “Terrorism in <st1:place w:st="on">Southeast Asia</st1:place>:
How Real is Threat?”, dalam <i>The Indonesia
Quarterly</i>, vol XXX/1, First Quarter 2002, hal 38</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<a href="file:///G:/BlackBerry/documents/terorisme%20dalam%20THI.doc#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a> “A list
Of International Terrorist Organizations considered by the U.S. State
Departement to be active during the last five years” diakses dari
http://www.cdi.org/terrorism/terrorist-group.cfm</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<a href="file:///G:/BlackBerry/documents/terorisme%20dalam%20THI.doc#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a> “Department
of State Report on Foreign Terrorist Organizations Considered by the Office of
the Coordinator for Counter-Terrorism October 5 2001”, lampiran dalam Noam Chomsky,
<i>9-11,</i> (<st1:state w:st="on">New York</st1:state>; Seven Stories Press, 2002)</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<a href="file:///G:/BlackBerry/documents/terorisme%20dalam%20THI.doc#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a> Lihat
misalnya V.K. Sood, “<i>low intensity
conflict ; the source of third-world instability</i>”, dalam <i>studies in conflict and terrorism</i>, vol.
15/4, thn. 1992</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<a href="file:///G:/BlackBerry/documents/terorisme%20dalam%20THI.doc#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a> Dikutip
dalam Kumar Ramakhrisna, 911, <i>American
Praetorian Unilateralism and the Impact on State-Society Relations In Southeast
Asia – Working Paper</i>, (<st1:country-region w:st="on">Singapore</st1:country-region>:
<st1:place w:st="on"><st1:placetype w:st="on">Institute</st1:placetype> of <st1:placename w:st="on">Defence</st1:placename></st1:place> and Strategic Studies, 2002,
hal. 4). Lihat juga Roger Medd dan Frank Goldstein, “International Terrorism on
The Eve of A New Millenium”, dalam <i>Studies
in Conlict and Terorism</i>, vol.20/3, thn 1997, hal.281-316.</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<a href="file:///G:/BlackBerry/documents/terorisme%20dalam%20THI.doc#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a> Lihat
Lawrence Freedman, “A New Type of War”,
dalam K. Booth dan Dunne, T (eds), <i>Worlds
in Collision: Terror and The Future of Global Order</i>, (<st1:state w:st="on">New York</st1:state>: Palgrave Macmillan, 2002), hal.
37-38</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<a href="file:///G:/BlackBerry/documents/terorisme%20dalam%20THI.doc#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></a> Chaiwat
Satha-Anand, “Mitigating The Success of Terrorism with The Politics of Truth
and Justice”, dalam Uwe Johannen, <i>September
11 and Political Freedom: Asian Perspectives</i>. <st1:country-region w:st="on">Singapore</st1:country-region>: Select Publishing, 2003,
hal. 30-33</div>
</div>
</div>
<div>
<div id="ftn7">
</div>
</div>
cepatpulashttp://www.blogger.com/profile/06428026577547400045noreply@blogger.com0