Friday 30 July 2010

(artikel) Tembok Berlin, Monumen Perang Dingin

1.      Latar Belakang Masalah
Perang Dunia II yang berkecamuk di Eropa sejak tahun 1941 mencapai akhirnya dengan kekalahan Jerman oleh Tentara Merah. Soviet, sebagai salah satu bagian dari pasukan sekutu, berhasil menguasai Jerman sebagai negara fasis terakhir setelah Italia. Karena Rusia merupakan satu dari empat negara sekutu (Soviet, AS, Prancis, Inggris), Jerman dibagi menjadi empat wilayah pendudukan. Termasuk kota Berlin sebagai ibukota ikut dibagi kedalam empat sektor.
AS, Prancis dan Inggris berada di sisi barat Jerman yang nantinya disebut sebagai Jerman Barat. Sedangkan Soviet berada di timur dengan Jerman Timur-nya. Berlin sendiri berada di dalam wilayah Jerman Timur yang nantinya akan menjadi medan pertama dan utama Perang Dingin.
Kondisi ekonomi yang sangat parah akibat Perang Dunia ditambah lagi kerusakan berbagai infrastruktur, membuat Jerman sempat mengalami krisis ekonomi,terutama Jerman Timur. Ini disebabkan oleh Jerman Barat (AS, Prancis, Inggris), menandatangani perjanjian kerjasama dan membentuk sistem pemerintahan federasi. Yang membuat mereka bekerjasama dalam pembangunan Jerman Barat. Sementara Soviet yang ingin memberikan otonomi untuk Jerman Timur agar menjadi mandiri dalam memerintah wilayahnya tidak diberi izin. Ini karena 3 suara lawan 1. Krisis yang berkepanjangan juga disebabkan oleh Barat yang tidak mau memperbaiki kawasan industri yang hancur oleh perang di Jerman Timur karena mereka sibuk membenahi wilayah mereka masing-masing.
Ini membuat Jerman Timur jauh tertinggal dibanding tetangganya. Hingga akhirnya warga Jerman Timur memilih pindah ke Jerman Barat. Eksodus yang terjadi, terutama di Berlin, menghasilkan Tembok Berlin sebagai pemisah Berlin Barat dan Berlin Timur.

2.      Sejarah dan Bentuk Tembok Berlin
Pembicaraan mengenai pembangunan tembok ini sebenarnya terjadi 1 April 1952, ketika pemimpin Jerman Timur berkunjung ke Moskow dan bertemu dengan Stalin. Dalam diskusi tersebut, Vyacheslav Molotov menteri luar negeri milik Stalin, mengajukan saran agar Jerman Timur menggunakan sistem perlintasan untuk berkunjung ke Berlin Timur yang tidak dapat dilewati begitu saja oleh agen-agen Barat. Stalin setuju dengan menyebut situasi ini sebagai situasi yang tidak dapat diterima. Stalin menyarankan agar Jerman Timur membangun pertahanan perbatasannya. Dia berpendapat bahwa garis demarkasi ini tidak hanya sekedar sebuah perbatasan, tapi perbatasan yang harus berbahaya dan Jerman menjaganya dengan nyawa.
Tembok Berlin (bahasa Jerman : Berliner Mauer) yang dibangun 13 Agustus 1961 memiliki posisi yang unik dalam membatasi kedua bagian Berlin. Dibangun bukan tepat di garis perbatasan, tapi beberapa meter dari garis batas Berlin Barat dan Berlin Timur. Yang kemudian dipisahkan beberapa meter lagi dengan tembok lain, sehingga ada tanah kosong beberapa meter yang diisi dengan pasir. Pasir di antara Tembok Berlin sendiri, memiliki kelemahan dan keuntungan bagi para penyeberang ilegal. Memang, pasir mudah digali untuk membuat terowongan melewati tembok, tapi pasir juga gampang membuat terperosok ketika para penyeberang-penyeberang ini mencoba lari melewati Tembok Berlin. Tanah kosong ini disebut juga death strip atau tanah kematian.
“Tembok” ini sebelumnya hanya berupa kawat berduri sepanjang 155 km lebih. Juni 1992, kawat berduri dibangun lagi dengan jarak 91 meter mendekat ke pemukiman. Rumah-rumah warga yang menghalangi pembangunan kawat berduri dirobohkan dan penghuninya direlokasi. Death strip sebelum pasir adalah hamparan kerikil. Dengan begini, akan ada daerah terbuka yang dapat digunakan oleh penjaga perbatasan untuk menembak. Sebelum mencapai bentuk tembok yang nantinya akan dikenal orang luas, Tembok Berlin melalui beberapa perbaikan dan pengembangan.
Jadi, generasi pertama tahun 1961 masih berbentuk kawat berduri biasa. Tahun 1962 hingga 1965 menjadi tembok beton. Tahun 1965 hingga runtuh, tembok ini mencapai bentuk terbaiknya dengan penggunaan “elemen penguat dinding UL 12.11” yang selesai pengerjaannya tahun 1980. Dibangun dengan 45.000 bagian beton yang terpisah membentuk tembok yang utuh setiap panjang 3,6 meter dan lebar 1,2 meter dan menghabiskan $ 3.638.000 juta. Penyempurnaan terus dilakukan dengan penambahan pipa yang licin di atas tembok agar lebih sulit untuk dipanjat, kawat berbentuk jala, penahan sinyal, parit anti-kendaraan, anjing penjaga sepanjang perbatasan, paku yang tergantung di death strip, ratusan menara pengawas, dan puluhan bunker.

3.      Dampak-dampak yang Terjadi Selama Berdirinya Tembok Berlin
Dalam pembangunannya, Tembok Berlin diawasi dan dijaga ketat oleh tentara-tentara Soviet. Setelah selesai, Tembok Berlin menutupi Berlin Barat seutuhnya. Meskipun demikian, godaan untuk mendapatkan hidup yang lebih baik membuat beribu-ribu orang mencoba menyeberang ke Berlin Barat. Ribuan diantaranya terluka atau berakhir pada kematian.
Perbedaan sistem ekonomi dan pemerintahan antara kedua belah Blok membuat perbedaan yang sangat kental begitu terasa dalam kehidupan dan kesejahteraan warga-warga mereka. Barat yang menerapkan sistem ekonomi pasar sosial dan pemerintahan parlementer demokrasi memberi kesempatan kepada warganya untuk terus berkembang dengan menggunakan potensi yang mereka miliki secara maksimal dalam memenuhi penghidupannya. Pemberian bantuan dana untuk pembangunan infrastruktur dan pemulihan ekonomi Jerman Barat yang dilakukan secara terus-menerus, membuat stabilitas terjadi dalam masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan selama 30 tahun mendapat julukan ‘keajaiban ekonomi’. Barat juga memberi iming-iming kewarganegaraan kepada setiap warga Jerman Timur yang pindah ke Jerman Barat.
Sementara Soviet dengan Komunismenya yang sentralis membuat warga di negara-negara satelitnya justru jatuh miskin termasuk Berlin. Warga Berlin Timur yang menyeberang ke Berlin Barat terpaksa meninggalkan keluarga, teman, pekerjaan, dan tempat tinggal mereka setelah Tembok Berlin dibangun dan larangan melintas secara bebas diberlakukan. Jauhnya jarak masyarakat dengan pusat aktifitas ekonomi yang berada di ‘seberang kota’ menjadi beban berat lainnya yang sangat sulit ditanggung oleh rakyat Jerman Timur khusunya Berlin Timur.
Setiap aksi turun ke jalan untuk berunjuk rasa yang dilakukan oleh warga Berlin Timur dibalas dengan tindakan represif dari tentara. Sehingga tidak sedikit yang terluka atau tewas. Cara-cara militer yang diterapkan oleh Soviet membuat angka eksodus yang terjadi di Jerman mencapai 200.000 orang lebih. Dan ratusan diantaranya melalui Tembok Berlin.
Di Berlin Barat, anak-anak muda membentuk Gerakan Pemuda Jerman dan menjadi ‘sayap kiri’ yang radikal. Posisi Tembok Berlin memberikan cara ‘unik’ untuk bersosialisasi. Tembok yang dibangun beberapa meter dari perbatasan Berlin Barat dan Berlin Timur membuat Kepolisian Berlin Barat tidak memiliki otoritas dan yurisdiksi untuk mengganggu orang-orang yang menggunakan jarak kosong di tembok itu untuk melakukan tindakan huru-hara. Berlin Barat menjadi salah satu pusat pemberontakan pelajar. Dan wilayah Kreuzberg menjadi pusat dari banyak bentrokan yang terjadi.
Penyeberangan dari dan menuju Berlin secara resmi hanya bisa dilakukan melalui delapan titik perbatasan, itupun tidak semua orang bisa menyeberang. Hanya orang-orang tertentu yang bisa menyeberang, yaitu warga Jerman Barat dan dari negara Barat lainnya dengan menggunakan visa yang dikeluarkan oleh Jerman Timur, dengan Jerman Timur memiliki hak tidak mengijinkan pemberian visa tanpa perlu memberi alasan. Sementara warga Berlin Barat sempat diberi satu kesempatan melaui perjanjian antara Jerman Barat dan Jerman Timur pada Natal 1963. Sementara bagi warga Eropa Timur justru sebaliknya. Berbagai aturan menyulitkan dikeluarkan untuk mencegah mereka. Khusus bagi tentara sekutu, urusan resmi, dan diplomat boleh melewati perbatasan tanpa paspor dan juga sebaliknya bagi Soviet.
Penyeberangan illegal yang berhasil menuju Berlin Barat mencapai 5.000 orang, sementara kegagalan yang berbuntut pada kematian mencapai ratusan orang. Penjaga perbatasan memperoleh kebebasan menembak melalui otoritas Jerman Timur yang mengatakan bahwa, “jangan ragu untuk menembak. Tidak peduli anak-anak atau wanita. Itu hanya taktik yang sudah sering digunakan”. Jerman Timur menganggap bahwa semua penyeberang illegal adalah criminal yang layak mati.
Sebelum Tembok Berlin “sempurna”, orang-orang biasanya lompat melalui lantai tertinggi apartemen. Hingga Jerman Timur memerintahkan semua apartemen di sekitar tembok dikosongkan dan pemukiman sekitar tembok harus memalang jendela mereka. Berbagai cara lain misalnya dengan langsung melompati pagar kawat, membuat terowongan, menggunakan balon udara, atau dengan mobil yang langsung menerjang perbatasan. Ketika hal ini terjadi, Jerman Timur memasang batangan logam sebagai penahan agar tidak terulang lagi. Tapi dengan kreatifitas dan kemauan untuk lepas dari Soviet, empat pemuda memodifikasi mobil mereka untuk lolos dari batangan besi yang telah terpasang. Ada juga dengan menggunakan pesawat ukuran kecil dan lain-lain.
Penyeberang yang gagal melewati death strip tidak berani ditolong karena akan memicu penembakan oleh penjaga. Penjaga kadang membiarkan orang yang terluka mati dengan sendirinya. Penyeberang terakhir melalui tembok yang tewas tertembak adalah Chris Gueffroy tanggal 6 Februari 1989.

4.       Peristiwa-peristiwa Penting Hingga Runtuhnya Tembok Berlin
           
a.       Respon Awal
Respon pertama atas rencana pembangunan Tembok Berlin berasal dari warga Berlin Barat yang dipimpin oleh walikota mereka. Mereka mengkritik AS sebagai sekutu Soviet yang gagal menghentikan niat Soviet. Gelombang pengungsi yang terus masuk ke Berlin Barat, meskipun telah diperkirakan oleh AS, tetap tidak terbendung.
            25 Juli 1961, John F. Kennedy memberikan pidatonya bahwa pembangunan tembok ini adalah pelanggaran terhadap Perjanjian Postdam. Perjanjian ini memberikan Blok Barat kemampuan administrasi pada seluruh daerah Berlin. Tapi, beberapa bulan setelahnya, pemerintahan AS memberitahu pemerintahan Soviet bahwa mereka menyetujui pembangunan tembok ini. Dan menganggap tembok ini sebagai “fakta kehidupan internasional” dan harus diterima.
Untuk berjaga-jaga, tanggal 20 Agustus di tahun yang sama pemerintahan Blok Barat menempatkan pasukannya di Berlin Barat dan sekitarnya yang terus dirotasi setiap tiga bulan selama tiga setengah tahun ke depan. Rotasi ini melalui jalan resmi yang diizinkan oleh Soviet. Permintaan izin ini diperlukan karena pasukan dari Barat melalui jalan-jalan di Jerman Timur.

b.      Blokade Berlin
Aksi patroli Blok Barat tidak berlangsung lama. Tanggal 24 Juni 1948, Soviet menutup seluruh akses darat menuju Berlin Barat. Peristiwa yang merupakan salah satu krisis terparah dalam Perang Dingin ini disebut Blokade Berlin. Peristiwa ini bermula pada 12 Juni 1948 ketika jalan yang biasanya digunakan untuk menyeberang menuju Berlin Barat oleh Soviet ditutup untuk perbaikan. Tiga hari kemudian giliran lintasan antar wilayah Berlin ikut ditutup, dan 21 Juni seluruh lalu-lintas perdagangan ditutup oleh Soviet. Akhirnya, pada tanggal 24 Juni Soviet mengumumkan karena “masalah teknis” tidak akan ada lagi perlintasan menuju Berlin baik melalui jalan raya maupun rel kereta. Beberapa hari setelah itu, Soviet kembali mengumumkan bahwa mereka tidak akan membantu suplai bagi daerah milik Barat. Barat yang berusaha mengajukan negosiasi ditolak mentah-mentah oleh Soviet.
Saat blokade ini dimulai, Berlin hanya memiliki suplai makanan untuk 35 hari dan arang untuk 45 hari dalam kondisi musim dingin. Warga Berlin Barat mencoba bertahan hidup menggunakan apapun yang mereka bisa temukan. Mereka menebang pohon-pohon di taman untuk membuat perapian tetap menyala dan menjatah porsi makan mereka agar cukup selama mungkin. Seandainya Soviet memulai peperangan, Berlin akan jatuh seutuhnya karena jumlah pasukan Barat di Berlin yang terbatas karena penarikan pasukan yang dilakukan setelah PD II berakhir.

c.       Berlin Airlift
30 November 1945 akhirnya solusi ditemukan untuk krisis di Berlin yaitu melalui udara. Ruang luas yang kosong di udara memberikan akses langsung menuju Berlin Barat. Tidak seperti tank, Soviet tidak dapat mengklaim pesawat kargo sebagai ancaman militer. Soviet hanya memiliki dua pilihan, yaitu menembak atau membiarkan saja. Bila mereka memilih menembak berarti mereka baru saja melanggar perjanjian yang mereka buat sendiri dan menyulut peperangan terbuka.
Kerjasama AS dan Inggris untuk mendaratkan pesawat di Bandara Tempelhof, Berlin berhasil. Melalui perhitungan matang, dibutuhkan 1.534 ton bahan makanan dan 3.475 ton arang dan bahan bakar setiap harinya untuk membuat 2 juta warga Berlin Barat bertahan. Beberapa bandara sengaja dipersiapkan khusus untuk pesawat kargo yang akan mengangkut suplai yang akan dikirimkan. AS menamakan misi ini Operation Vittles, Inggris menamakannya dengan Operation Plainfare. Dalam misi ini juga ada “misi tidak resmi” yang diberi nama Operation Little Vittles. “Misi” ini bermula ketika seorang pilot AS menggunakan waktu luangnya mengunjungi Berlin sambil membawa kamera. Begitu mendarat, ia menuju ke kerumunan anak-anak kemudian bertanya-tanya mengenai pesawat dan penerbangan yang dilakukan oleh pasukan Barat di Berlin. Pilot itu kemudian mengeluarkan dua permen Wrigley's Doublemint Gum dan berjanji akan membawa lebih banyak permen jika mereka tidak bertengkar.
Hari berikutnya, pilot tersebut menjatuhkan beberapa coklat batangan yang terikat pada parasut dari saputangan kepada anak-anak yang telah menanti di bawah. Setiap hari kerumunan anak-anak yang terus bertambah “memaksa” si pilot menambah jumlah coklatnya. Segera, tumpukan surat dari anak-anak yang ditujukan kepada si pilot ditambah lagi berita di koran membuat komandannya jengkel dan marah. Meskipun demikian, pilot-pilot lain akhirnya “latah” dan anak-anak di AS yang mendengarnya ikut menyumbangkan coklat. “Misi” ini berhasil mengantarkan total 3 ton permen dan menjadi propaganda yang sukses.
Kesuksesan misi ini memalukan bagi Soviet. Setelah dilakukan negosiasi yang serius, persetujuan dicapai. 11 Mei 1949 tengah malam, Blokade Berlin berakhir. 2.326.406 ton suplai dikirimkan dan 278.228 penerbangan berhasil dilakukan selama blokade.
d.      Runtuhnya Tembok Berlin
            Tanggal 23 Agustus 1989, komunis Hungaria menghilangkan larangan menyeberang dengan Austria, sehingga pada bulan September lebih dari 13.000 turis dari Hungaria lari menuju Austria. Demonstrasi besar-besaran menentang pemerintahan Jerman Timur dimulai Oktober 1989. Pemimpin jangka panjang Jerman Timur, Erich Honecker, mundur 18 Oktober 1989 dan digantikan oleh Egon Krenz beberapa hari kemudian. Honecker memperkirakan pada bulan Januari tahun itu bahwa Tembok Berlin akan berdiri “seratus tahun lagi” jika kondisi yang menjadi alas an tembok tersebut dibangun belum berubah.
            Protes menyebar di seluruh Jerman Timur pada September 1989, yang intinya mereka ingin meninggalkan Jerman Timur. Jerman Timur menyebut ini sebagai awal dari Revolusi Damai pada akhir 1989. Pemrotes ingin menciptakan “sosialisme yang manusiawi” dan pada tanggal 4 November 1989, jutaan pemrotes yang terus bertambah berkumpul di Alexanderplatz di Berlin Timur.
            Sementara itu, gelombang pengungsi yang meninggalkan Jerman Timur menuju Jerman Barat terus bertambah dan menemukan jalan melalui Cekoslowakia yang diperbolehkan berkat perjanjian kerjasama Krenz dan komunis Cekoslowakia. Agar lebih mempermudah lagi, politburo yang dipimpin oleh Krenz memperbolehkan penyeberangan melalui titik persimpangan Jerman Barat dan Timur termasuk Berlin Barat pada tanggal 10 November. Di hari yang sama, menteri administrasi memperbaharui proposal mengenai regulasi baru yang melingkupi perjalanan swasta meskipun penerapannya dilakukan tanggal 10 November. Günter Schabowski, Menteri Propaganda Jerman Timur, bertugas mengumumkannya. Padahal, Schabowski sedang berlibur dan tidak mengetahui perkembangan yang sedang terjadi mengenai regulasi baru bepergian yang baru saja disahkan. 9 November, sehari sebelum diumumkan, dia menerima pesan bahwa warga Jerman Timur diperbolehkan menyeberang dengan izin yang jelas, tapi tidak diberitahukan apa yang harus dia lakukan dengan informasi tersebut. Regulasi ini baru selesai beberapa jam dan baru diterapakan keesokan harinya, sehingga ada waktu untuk memberitahu penjaga perbatasan. Tapi, tidak ada orang yang memberitahu Schabowski. Di akhir konferensi, dia membacanya dengan sangat keras dan ketika ditanya kapan regulasi ini akan mulai diterapkan, dia mengira adalah pada hari yang sama ketika ia membacakannya. Jadi ia menjawab, “ Setahu saya secepat mungkin, tanpa penundaan”.

            10.000 ribu orang yang mendengarnya melalui televisi langsung memenuhi titik periksa Tembok Berlin berharap dapat masuk ke Berlin Barat. Petugas yang terkejut dan kewalahan membuat mereka menghubungi dengan segera atasan mereka, tapi tidak ada petinggi Jerman Timur yang berani mengambil tanggungjawab untuk memutuskan mencegahnya dengan kekerasan. Jadi, tidaklah mungkin para penjaga yang kalah jumlah bisa menahan kerumunan penduduk Jerman Timur. Di hadapan kerumunan yang terus bertambah, penjaga akhirnya berteriak agar segera membuka perbatasan dan membiarkan para warga melintas. Kegembiraan yang meluap dari warga Jerman Timur dibalas dengan sukacita dari warga Berlin Barat. 9 November menjadi hari keruntuhan Tembok Berlin. Dan ini menjadi awal berakhirnya Perang Dingin.

1 comment:

agentaruhanbolavita said...

BOLAVITA || Agen Bola, Agen Sabung Ayam, Agen Toto, Agen Casino, Situs Taruhan

ADU BANTENG | SBOBET | IBCBET/MAXBET | 368BET| WM555|TANGKASNET/88TKS | SABUNG AYAM S128/SV388/CFT2288 | KLIK4D

NEW HOT PROMO!!! BONUS DEPOSIT 5% SETIAP MELAKUKAN DEPOSIT UNTUK GAME LIVE CASINO

BOLAVITA Adalah Agent Judi Online Terbesar Dan Terpercaya Di Indonesia Dimana Semua Transaksi Menggunakan Mata Uang Rupiah Indonesia.
Nikmati Promo-Promo Menarik Dari Kami :
- Bonus Deposit 10% Untuk New Member & 5% Untuk Next Deposit
- Bonus 5% Setiap Melakukan Deposit Untuk Game Live Casino
- Cashback UP TO 10%
- Bonus Rollingan Casino 0.7% Langsung Masuk Ke Dalam ID
- Bonus Deposit BOLA TANGKAS 10%
- Bonus Referral 7% + 2%

Kenapa Anda Harus Bergabung Bersama Kami ? Karena :
- Pendaftaran User ID Baru Tidak Di Pungut Biaya Alias GRATIS
- Minimal Deposit Hanya Rp.50.000,-
- Minimal Withdraw Rp.50.000,-
- Proses Deposit & Withdraw Kurang Dari 2 Menit Saja
- Pelayanan Costumer Service Yang Ramah & Sopan, Selalu Siap Melayani Selama 24 Jam Nonstop
Kami Bekerja Sama Dengan 100 Bank Lokal Terpercaya
- Bonus Cashback Di Bagikan Setiap Minggunya Yakni Pada Hari Selasa
- Kerahasiaan data anda terjamin 100%
- Penarikan Dana Berapa Pun Akan Kami Proseskan (Min 50rb)

Boss Juga Bisa Kirim Via :
Wechat : Bolavita
WA : +6281377055002
Line : cs_bolavita
BBM PIN : BOLAVITA ( Huruf Semua )

Post a Comment