1.
Latar
Belakang Masalah
Perang
Dunia II yang berkecamuk di Eropa sejak tahun 1941 mencapai akhirnya dengan
kekalahan Jerman oleh Tentara Merah. Soviet, sebagai salah satu bagian dari
pasukan sekutu, berhasil menguasai Jerman sebagai negara fasis terakhir setelah
Italia. Karena Rusia merupakan satu dari empat negara sekutu (Soviet, AS,
Prancis, Inggris), Jerman dibagi menjadi empat wilayah pendudukan. Termasuk
kota Berlin sebagai ibukota ikut dibagi kedalam empat sektor.
AS,
Prancis dan Inggris berada di sisi barat Jerman yang nantinya disebut sebagai
Jerman Barat. Sedangkan Soviet berada di timur dengan Jerman Timur-nya. Berlin
sendiri berada di dalam wilayah Jerman Timur yang nantinya akan menjadi medan
pertama dan utama Perang Dingin.
Kondisi
ekonomi yang sangat parah akibat Perang Dunia ditambah lagi kerusakan berbagai
infrastruktur, membuat Jerman sempat mengalami krisis ekonomi,terutama Jerman
Timur. Ini disebabkan oleh Jerman Barat (AS, Prancis, Inggris), menandatangani
perjanjian kerjasama dan membentuk sistem pemerintahan federasi. Yang membuat
mereka bekerjasama dalam pembangunan Jerman Barat. Sementara Soviet yang ingin
memberikan otonomi untuk Jerman Timur agar menjadi mandiri dalam memerintah
wilayahnya tidak diberi izin. Ini karena 3 suara lawan 1. Krisis yang
berkepanjangan juga disebabkan oleh Barat yang tidak mau memperbaiki kawasan
industri yang hancur oleh perang di Jerman Timur karena mereka sibuk membenahi wilayah
mereka masing-masing.
Ini
membuat Jerman Timur jauh tertinggal dibanding tetangganya. Hingga akhirnya
warga Jerman Timur memilih pindah ke Jerman Barat. Eksodus yang terjadi,
terutama di Berlin, menghasilkan Tembok Berlin sebagai pemisah Berlin Barat dan
Berlin Timur.
2.
Sejarah
dan Bentuk Tembok Berlin
Pembicaraan
mengenai pembangunan tembok ini sebenarnya terjadi 1 April 1952, ketika
pemimpin Jerman Timur berkunjung ke Moskow dan bertemu dengan Stalin. Dalam
diskusi tersebut, Vyacheslav Molotov menteri luar negeri milik Stalin,
mengajukan saran agar Jerman Timur menggunakan sistem perlintasan untuk
berkunjung ke Berlin Timur yang tidak dapat dilewati begitu saja oleh agen-agen
Barat. Stalin setuju dengan menyebut situasi ini sebagai situasi yang tidak
dapat diterima. Stalin menyarankan agar Jerman Timur membangun pertahanan
perbatasannya. Dia berpendapat bahwa garis demarkasi ini tidak hanya sekedar sebuah
perbatasan, tapi perbatasan yang harus berbahaya dan Jerman menjaganya dengan nyawa.
Tembok
Berlin (bahasa Jerman : Berliner Mauer)
yang dibangun 13 Agustus 1961 memiliki posisi yang unik dalam membatasi kedua bagian
Berlin. Dibangun bukan tepat di garis perbatasan, tapi beberapa meter dari
garis batas Berlin Barat dan Berlin Timur. Yang kemudian dipisahkan beberapa
meter lagi dengan tembok lain, sehingga ada tanah kosong beberapa meter yang
diisi dengan pasir. Pasir di antara Tembok Berlin sendiri, memiliki kelemahan
dan keuntungan bagi para penyeberang ilegal. Memang, pasir mudah digali untuk
membuat terowongan melewati tembok, tapi pasir juga gampang membuat terperosok
ketika para penyeberang-penyeberang ini mencoba lari melewati Tembok Berlin. Tanah
kosong ini disebut juga death strip
atau tanah kematian.
“Tembok”
ini sebelumnya hanya berupa kawat berduri sepanjang 155 km lebih. Juni 1992, kawat
berduri dibangun lagi dengan jarak 91 meter mendekat ke pemukiman. Rumah-rumah
warga yang menghalangi pembangunan kawat berduri dirobohkan dan penghuninya
direlokasi. Death strip sebelum pasir
adalah hamparan kerikil. Dengan begini, akan ada daerah terbuka yang dapat digunakan
oleh penjaga perbatasan untuk menembak. Sebelum mencapai bentuk tembok yang
nantinya akan dikenal orang luas, Tembok Berlin melalui beberapa perbaikan dan
pengembangan.
Jadi,
generasi pertama tahun 1961 masih berbentuk kawat berduri biasa. Tahun 1962
hingga 1965 menjadi tembok beton. Tahun 1965 hingga runtuh, tembok ini mencapai
bentuk terbaiknya dengan penggunaan “elemen penguat dinding UL 12.11” yang
selesai pengerjaannya tahun 1980. Dibangun dengan 45.000 bagian beton yang terpisah
membentuk tembok yang utuh setiap panjang 3,6 meter dan lebar 1,2 meter dan
menghabiskan $ 3.638.000 juta. Penyempurnaan terus dilakukan dengan penambahan
pipa yang licin di atas tembok agar lebih sulit untuk dipanjat, kawat berbentuk
jala, penahan sinyal, parit anti-kendaraan, anjing penjaga sepanjang
perbatasan, paku yang tergantung di death
strip, ratusan menara pengawas, dan puluhan bunker.
3.
Dampak-dampak
yang Terjadi Selama Berdirinya Tembok Berlin
Dalam
pembangunannya, Tembok Berlin diawasi dan dijaga ketat oleh tentara-tentara
Soviet. Setelah selesai, Tembok Berlin menutupi Berlin Barat seutuhnya.
Meskipun demikian, godaan untuk mendapatkan hidup yang lebih baik membuat
beribu-ribu orang mencoba menyeberang ke Berlin Barat. Ribuan diantaranya terluka
atau berakhir pada kematian.
Perbedaan
sistem ekonomi dan pemerintahan antara kedua belah Blok membuat perbedaan yang
sangat kental begitu terasa dalam kehidupan dan kesejahteraan warga-warga
mereka. Barat yang menerapkan sistem ekonomi pasar sosial dan pemerintahan
parlementer demokrasi memberi kesempatan kepada warganya untuk terus berkembang
dengan menggunakan potensi yang mereka miliki secara maksimal dalam memenuhi
penghidupannya. Pemberian bantuan dana untuk pembangunan infrastruktur dan
pemulihan ekonomi Jerman Barat yang dilakukan secara terus-menerus, membuat
stabilitas terjadi dalam masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
selama 30 tahun mendapat julukan ‘keajaiban ekonomi’. Barat juga memberi
iming-iming kewarganegaraan kepada setiap warga Jerman Timur yang pindah ke
Jerman Barat.
Sementara
Soviet dengan Komunismenya yang sentralis membuat warga di negara-negara
satelitnya justru jatuh miskin termasuk Berlin. Warga Berlin Timur yang menyeberang
ke Berlin Barat terpaksa meninggalkan keluarga, teman, pekerjaan, dan tempat
tinggal mereka setelah Tembok Berlin dibangun dan larangan melintas secara
bebas diberlakukan. Jauhnya jarak masyarakat dengan pusat aktifitas ekonomi yang
berada di ‘seberang kota’ menjadi beban berat lainnya yang sangat sulit
ditanggung oleh rakyat Jerman Timur khusunya Berlin Timur.
Setiap
aksi turun ke jalan untuk berunjuk rasa yang dilakukan oleh warga Berlin Timur
dibalas dengan tindakan represif dari tentara. Sehingga tidak sedikit yang
terluka atau tewas. Cara-cara militer yang diterapkan oleh Soviet membuat angka
eksodus yang terjadi di Jerman mencapai 200.000 orang lebih. Dan ratusan
diantaranya melalui Tembok Berlin.
Di
Berlin Barat, anak-anak muda membentuk Gerakan Pemuda Jerman dan menjadi ‘sayap
kiri’ yang radikal. Posisi Tembok Berlin memberikan cara ‘unik’ untuk
bersosialisasi. Tembok yang dibangun beberapa meter dari perbatasan Berlin Barat
dan Berlin Timur membuat Kepolisian Berlin Barat tidak memiliki otoritas dan
yurisdiksi untuk mengganggu orang-orang yang menggunakan jarak kosong di tembok
itu untuk melakukan tindakan huru-hara. Berlin Barat menjadi salah satu pusat
pemberontakan pelajar. Dan wilayah Kreuzberg menjadi pusat dari banyak
bentrokan yang terjadi.
Penyeberangan
dari dan menuju Berlin secara resmi hanya bisa dilakukan melalui delapan titik
perbatasan, itupun tidak semua orang bisa menyeberang. Hanya orang-orang
tertentu yang bisa menyeberang, yaitu warga Jerman Barat dan dari negara Barat
lainnya dengan menggunakan visa yang dikeluarkan oleh Jerman Timur, dengan
Jerman Timur memiliki hak tidak mengijinkan pemberian visa tanpa perlu memberi
alasan. Sementara warga Berlin Barat sempat diberi satu kesempatan melaui
perjanjian antara Jerman Barat dan Jerman Timur pada Natal 1963. Sementara bagi
warga Eropa Timur justru sebaliknya. Berbagai aturan menyulitkan dikeluarkan
untuk mencegah mereka. Khusus bagi tentara sekutu, urusan resmi, dan diplomat
boleh melewati perbatasan tanpa paspor dan juga sebaliknya bagi Soviet.
Penyeberangan
illegal yang berhasil menuju Berlin Barat mencapai 5.000 orang, sementara
kegagalan yang berbuntut pada kematian mencapai ratusan orang. Penjaga
perbatasan memperoleh kebebasan menembak melalui otoritas Jerman Timur yang
mengatakan bahwa, “jangan ragu untuk menembak. Tidak peduli anak-anak atau
wanita. Itu hanya taktik yang sudah sering digunakan”. Jerman Timur menganggap
bahwa semua penyeberang illegal adalah criminal yang layak mati.
Sebelum
Tembok Berlin “sempurna”, orang-orang biasanya lompat melalui lantai tertinggi
apartemen. Hingga Jerman Timur memerintahkan semua apartemen di sekitar tembok
dikosongkan dan pemukiman sekitar tembok harus memalang jendela mereka.
Berbagai cara lain misalnya dengan langsung melompati pagar kawat, membuat
terowongan, menggunakan balon udara, atau dengan mobil yang langsung menerjang
perbatasan. Ketika hal ini terjadi, Jerman Timur memasang batangan logam
sebagai penahan agar tidak terulang lagi. Tapi dengan kreatifitas dan kemauan
untuk lepas dari Soviet, empat pemuda memodifikasi mobil mereka untuk lolos dari
batangan besi yang telah terpasang. Ada juga dengan menggunakan pesawat ukuran
kecil dan lain-lain.
Penyeberang
yang gagal melewati death strip tidak
berani ditolong karena akan memicu penembakan oleh penjaga. Penjaga kadang
membiarkan orang yang terluka mati dengan sendirinya. Penyeberang terakhir
melalui tembok yang tewas tertembak adalah Chris Gueffroy tanggal 6 Februari
1989.
4.
Peristiwa-peristiwa Penting Hingga Runtuhnya
Tembok Berlin
a.
Respon Awal
Respon
pertama atas rencana pembangunan Tembok Berlin berasal dari warga Berlin Barat
yang dipimpin oleh walikota mereka. Mereka mengkritik AS sebagai sekutu Soviet
yang gagal menghentikan niat Soviet. Gelombang pengungsi yang terus masuk ke
Berlin Barat, meskipun telah diperkirakan oleh AS, tetap tidak terbendung.
25 Juli 1961, John F. Kennedy
memberikan pidatonya bahwa pembangunan tembok ini adalah pelanggaran terhadap
Perjanjian Postdam. Perjanjian ini memberikan Blok Barat kemampuan administrasi
pada seluruh daerah Berlin. Tapi, beberapa bulan setelahnya, pemerintahan AS
memberitahu pemerintahan Soviet bahwa mereka menyetujui pembangunan tembok ini.
Dan menganggap tembok ini sebagai “fakta kehidupan internasional” dan harus
diterima.
Untuk
berjaga-jaga, tanggal 20 Agustus di tahun yang sama pemerintahan Blok Barat
menempatkan pasukannya di Berlin Barat dan sekitarnya yang terus dirotasi
setiap tiga bulan selama tiga setengah tahun ke depan. Rotasi ini melalui jalan
resmi yang diizinkan oleh Soviet. Permintaan izin ini diperlukan karena pasukan
dari Barat melalui jalan-jalan di Jerman Timur.
b.
Blokade
Berlin
Aksi
patroli Blok Barat tidak berlangsung lama. Tanggal 24 Juni 1948, Soviet menutup
seluruh akses darat menuju Berlin Barat. Peristiwa yang merupakan salah satu
krisis terparah dalam Perang Dingin ini disebut Blokade Berlin. Peristiwa ini
bermula pada 12 Juni 1948 ketika jalan yang biasanya digunakan untuk
menyeberang menuju Berlin Barat oleh Soviet ditutup untuk perbaikan. Tiga hari
kemudian giliran lintasan antar wilayah Berlin ikut ditutup, dan 21 Juni
seluruh lalu-lintas perdagangan ditutup oleh Soviet. Akhirnya, pada tanggal 24
Juni Soviet mengumumkan karena “masalah teknis” tidak akan ada lagi perlintasan
menuju Berlin baik melalui jalan raya maupun rel kereta. Beberapa hari setelah
itu, Soviet kembali mengumumkan bahwa mereka tidak akan membantu suplai bagi daerah
milik Barat. Barat yang berusaha mengajukan negosiasi ditolak mentah-mentah
oleh Soviet.
Saat
blokade ini dimulai, Berlin hanya memiliki suplai makanan untuk 35 hari dan
arang untuk 45 hari dalam kondisi musim dingin. Warga Berlin Barat mencoba
bertahan hidup menggunakan apapun yang mereka bisa temukan. Mereka menebang
pohon-pohon di taman untuk membuat perapian tetap menyala dan menjatah porsi
makan mereka agar cukup selama mungkin. Seandainya Soviet memulai peperangan,
Berlin akan jatuh seutuhnya karena jumlah pasukan Barat di Berlin yang terbatas
karena penarikan pasukan yang dilakukan setelah PD II berakhir.
c.
Berlin Airlift
30
November 1945 akhirnya solusi ditemukan untuk krisis di Berlin yaitu melalui
udara. Ruang luas yang kosong di udara memberikan akses langsung menuju Berlin
Barat. Tidak seperti tank, Soviet tidak dapat mengklaim pesawat kargo sebagai
ancaman militer. Soviet hanya memiliki dua pilihan, yaitu menembak atau
membiarkan saja. Bila mereka memilih menembak berarti mereka baru saja
melanggar perjanjian yang mereka buat sendiri dan menyulut peperangan terbuka.
Kerjasama
AS dan Inggris untuk mendaratkan pesawat di Bandara Tempelhof, Berlin berhasil.
Melalui perhitungan matang, dibutuhkan 1.534 ton bahan makanan dan 3.475 ton
arang dan bahan bakar setiap harinya untuk membuat 2 juta warga Berlin Barat
bertahan. Beberapa bandara sengaja dipersiapkan khusus untuk pesawat kargo yang
akan mengangkut suplai yang akan dikirimkan. AS menamakan misi ini Operation Vittles, Inggris menamakannya
dengan Operation Plainfare. Dalam
misi ini juga ada “misi tidak resmi” yang diberi nama Operation Little Vittles. “Misi” ini bermula ketika seorang pilot
AS menggunakan waktu luangnya mengunjungi Berlin sambil membawa kamera. Begitu
mendarat, ia menuju ke kerumunan anak-anak kemudian bertanya-tanya mengenai
pesawat dan penerbangan yang dilakukan oleh pasukan Barat di Berlin. Pilot itu
kemudian mengeluarkan dua permen Wrigley's Doublemint
Gum
dan berjanji akan membawa lebih banyak permen jika mereka tidak bertengkar.
Hari
berikutnya, pilot tersebut menjatuhkan beberapa coklat batangan yang terikat
pada parasut dari saputangan kepada anak-anak yang telah menanti di bawah.
Setiap hari kerumunan anak-anak yang terus bertambah “memaksa” si pilot
menambah jumlah coklatnya. Segera, tumpukan surat dari anak-anak yang ditujukan
kepada si pilot ditambah lagi berita di koran membuat komandannya jengkel dan
marah. Meskipun demikian, pilot-pilot lain akhirnya “latah” dan anak-anak di AS
yang mendengarnya ikut menyumbangkan coklat. “Misi” ini berhasil mengantarkan total 3 ton permen
dan menjadi propaganda yang sukses.
Kesuksesan
misi ini memalukan bagi Soviet. Setelah dilakukan negosiasi yang serius,
persetujuan dicapai. 11 Mei 1949 tengah malam, Blokade Berlin berakhir.
2.326.406 ton suplai dikirimkan dan 278.228 penerbangan berhasil dilakukan
selama blokade.
d.
Runtuhnya
Tembok Berlin
Tanggal
23 Agustus 1989, komunis Hungaria menghilangkan larangan menyeberang dengan
Austria, sehingga pada bulan September lebih dari 13.000 turis dari Hungaria
lari menuju Austria. Demonstrasi besar-besaran menentang pemerintahan Jerman
Timur dimulai Oktober 1989. Pemimpin jangka panjang Jerman Timur, Erich
Honecker, mundur 18 Oktober 1989 dan digantikan oleh Egon Krenz beberapa hari
kemudian. Honecker memperkirakan pada bulan Januari tahun itu bahwa Tembok
Berlin akan berdiri “seratus tahun lagi” jika kondisi yang menjadi alas an
tembok tersebut dibangun belum berubah.
Protes menyebar di seluruh Jerman
Timur pada September 1989, yang intinya mereka ingin meninggalkan Jerman Timur.
Jerman Timur menyebut ini sebagai awal dari Revolusi Damai pada akhir 1989.
Pemrotes ingin menciptakan “sosialisme yang manusiawi” dan pada tanggal 4
November 1989, jutaan pemrotes yang terus bertambah berkumpul di Alexanderplatz
di Berlin Timur.
Sementara itu, gelombang pengungsi
yang meninggalkan Jerman Timur menuju Jerman Barat terus bertambah dan
menemukan jalan melalui Cekoslowakia yang diperbolehkan berkat perjanjian
kerjasama Krenz dan komunis Cekoslowakia. Agar lebih mempermudah lagi,
politburo yang dipimpin oleh Krenz memperbolehkan penyeberangan melalui titik
persimpangan Jerman Barat dan Timur termasuk Berlin Barat pada tanggal 10
November. Di hari yang sama, menteri administrasi memperbaharui proposal
mengenai regulasi baru yang melingkupi perjalanan swasta meskipun penerapannya dilakukan
tanggal 10 November. Günter Schabowski, Menteri Propaganda
Jerman Timur, bertugas mengumumkannya. Padahal, Schabowski sedang berlibur dan
tidak mengetahui perkembangan yang sedang terjadi mengenai regulasi baru
bepergian yang baru saja disahkan. 9 November, sehari sebelum diumumkan, dia
menerima pesan bahwa warga Jerman Timur diperbolehkan menyeberang dengan izin
yang jelas, tapi tidak diberitahukan apa yang harus dia lakukan dengan
informasi tersebut. Regulasi ini baru selesai beberapa jam dan baru diterapakan
keesokan harinya, sehingga ada waktu untuk memberitahu penjaga perbatasan.
Tapi, tidak ada orang yang memberitahu Schabowski. Di akhir konferensi, dia
membacanya dengan sangat keras dan ketika ditanya kapan regulasi ini akan mulai
diterapkan, dia mengira adalah pada hari yang sama ketika ia membacakannya.
Jadi ia menjawab, “ Setahu saya secepat mungkin, tanpa penundaan”.
10.000 ribu orang yang mendengarnya
melalui televisi langsung memenuhi titik periksa Tembok Berlin berharap dapat
masuk ke Berlin Barat. Petugas yang terkejut dan kewalahan membuat mereka
menghubungi dengan segera atasan mereka, tapi tidak ada petinggi Jerman Timur
yang berani mengambil tanggungjawab untuk memutuskan mencegahnya dengan
kekerasan. Jadi, tidaklah mungkin para penjaga yang kalah jumlah bisa menahan
kerumunan penduduk Jerman Timur. Di hadapan kerumunan yang terus bertambah,
penjaga akhirnya berteriak agar segera membuka perbatasan dan membiarkan para
warga melintas. Kegembiraan yang meluap dari warga Jerman Timur dibalas dengan
sukacita dari warga Berlin Barat. 9 November menjadi hari keruntuhan Tembok
Berlin. Dan ini menjadi awal berakhirnya Perang Dingin.
1 comment:
BOLAVITA || Agen Bola, Agen Sabung Ayam, Agen Toto, Agen Casino, Situs Taruhan
ADU BANTENG | SBOBET | IBCBET/MAXBET | 368BET| WM555|TANGKASNET/88TKS | SABUNG AYAM S128/SV388/CFT2288 | KLIK4D
NEW HOT PROMO!!! BONUS DEPOSIT 5% SETIAP MELAKUKAN DEPOSIT UNTUK GAME LIVE CASINO
BOLAVITA Adalah Agent Judi Online Terbesar Dan Terpercaya Di Indonesia Dimana Semua Transaksi Menggunakan Mata Uang Rupiah Indonesia.
Nikmati Promo-Promo Menarik Dari Kami :
- Bonus Deposit 10% Untuk New Member & 5% Untuk Next Deposit
- Bonus 5% Setiap Melakukan Deposit Untuk Game Live Casino
- Cashback UP TO 10%
- Bonus Rollingan Casino 0.7% Langsung Masuk Ke Dalam ID
- Bonus Deposit BOLA TANGKAS 10%
- Bonus Referral 7% + 2%
Kenapa Anda Harus Bergabung Bersama Kami ? Karena :
- Pendaftaran User ID Baru Tidak Di Pungut Biaya Alias GRATIS
- Minimal Deposit Hanya Rp.50.000,-
- Minimal Withdraw Rp.50.000,-
- Proses Deposit & Withdraw Kurang Dari 2 Menit Saja
- Pelayanan Costumer Service Yang Ramah & Sopan, Selalu Siap Melayani Selama 24 Jam Nonstop
Kami Bekerja Sama Dengan 100 Bank Lokal Terpercaya
- Bonus Cashback Di Bagikan Setiap Minggunya Yakni Pada Hari Selasa
- Kerahasiaan data anda terjamin 100%
- Penarikan Dana Berapa Pun Akan Kami Proseskan (Min 50rb)
Boss Juga Bisa Kirim Via :
Wechat : Bolavita
WA : +6281377055002
Line : cs_bolavita
BBM PIN : BOLAVITA ( Huruf Semua )
Post a Comment