Wednesday 28 July 2010

(ilmu) Pengantar Globalisasi

Sebagai sebuah istilah yang semakin terkenal, globalisasi kini berjalan beriringan dengan kehidupan manusia. Akibat tuntutan zaman dan perkembangan kehidupan, hampir tidak ada lagi manusia yang tidak terseret globalisasi. Peran media serta pencitraan terhadap globalisasi membuat manusia tanpa sadar semakin tenggelam dengan keharusan menjalani globalisasi. Definisi globalisasi sendiri hingga saat ini belum mencapai titik temu yang memuaskan. Akibat begitu banyak dan luasnya aspek yang dilingkupi membuat globalisasi menjadi bias. Para ahli sendiri sepakat bahwa tujuan dari globalisasi adalah pluralitas kehidupan. Menyamakan standar atas hidup dan berbagai nilai-nilai pada titik yang sama.
Bagi sebagian orang, globalisasi adalah sebuah proses. Namun ada juga yang menganggapnya sebagai tujuan, cara, atau alat. Sebagian besar para ahli mendefinisikan globalisasi sebagai proses transformasi hal-hal dalam wilayah tertentu menjadi sesuatu yang mengglobal. Bisa juga diartikan sebagai suatu proses menyatukan manusia dalam satu komunitas yang sama yang saling berperan. Namun, banyak orang yang menyamakan antara globalisasi dan westernisasi. Dalam memandang hal tersebut kehati-hatian sangat diperlukan, agar pemahaman nantinya tidak dangkal.
Penggunaan kata globalisasi sendiri seolah-olah terkurung dalam persepsi bahwa globalisasi berasal dari barat. Tanpa melihat istilah dari barat yang digunakan, globalisasi telah ada jauh dan berkembang sebelum barat mengenal makna tersebut. Kita bisa melihat di Asia. Pada zaman dahulu, ribuan tahun dari sekarang, begitu banyak kerajaan-kerajaan di Asia dengan sistem pemerintahannya yang kompleks ketika orang-orang di barat masih belum memikirkan tentang penyatuan dan kerjasama antar suku-suku yang terpecah. Benturan atau perkawinan kebudayaan terjadi ketika kerajaan-kerajaan ini melakukan berbagai bentuk hubungan luar negeri, entah itu kerjasama atau perang. Proses-proses inilah yang menjadi suatu globalisasi. Contoh kongkrit globalisasi di Asia adalah Jalan Sutera.
Barat mulai mengenal globalisasi pada renaissance. Dengan kebebasan yang diberikan kepada ilmu pengetahuan, mendorong berbagai ekspedisi untuk mengeksplorasi dunia. Berkat teori bumi itu bundar, para penjelajah berani mengarungi lautan. Pada abad ke-17, sebuah MNC yang disebut-sebut sebagai MNC pertama, berdiri. British East India Company pada tahun 1600, yang disusul Dutch East India Company pada tahun 1602, dan Portuguese East India Company pada tahun1628. Adalah Charles Taze Russell, seorang pengusaha Amerika yang menjadi menteri,  yang mulai menggunakan konsep teori globalisasi pada tahun 1897 melalui kata “perusahaan raksasa”. Meskipun istilah globalisasi sendiri telah ada pada tahun 1960an melalui ilmu sosial, namun mulai terkenal dan semakin sering digunakan pada pertengahan 1980an dan 1990an. Setelah zaman pencerahan inilah, segala macam hal, entah itu ilmu pengetahuan, teknologi, komoditas ekspor, dll. yang dibawa ke luar negeri menjadi sebuah globalisasi. Oleh karenanya, globalisasi memiliki kaitan yang sangat erat dengan westernisasi.
Jadi, westernisasi adalah proses dimana masyarakat menjadi bagian atau mengadopsi kebudayaan barat dalam hal industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, gaya hidup, pola makan, bahasa dan huruf, agama, atau nilai kesusilaan. Hampir seperti globalisasi, westernisasi sangatlah sulit untuk dihindari mengingat negara-negara barat adalah pemimpin dunia saat ini. Westernisasi mulai marak pada era kolonialisme. Bangsa Eropa yang melakukan penjelajahan, kemudian berdagang, lalu menjajah memudahkan proses akulturasi dan enkulturasi kebudayaan mereka dengan kebudayaan penduduk pribumi. Karena ketika Eropa menjajah suatu wilayah, mereka akan mengubah kebiasaan ditempat tersebut yang menurut mereka tidak sesuai dengan kebiasaan Eropa. Atau, mereka membawa pribumi dari negara jajahan lain ke wilayah jajahan lainnya yang masih kosong atau membutuhkan pembangunan. Wilayah jajahan atau koloni-koloni yang mereka buat akan berlandaskan sesuai dengan hukum negara induk.
Jepang merupakan sebuah negara yang sangat terkena dampak westernisasi. Setelah pendaratan Commodore Perry, kebudayaan jepang perlahan-lahan mulai berubah. Para menteri, perdana menteri, bahkan kaisar mulai menggunakan pakaian ala barat. Pola makan pun ikut berubah, dari pola sehat ke pola yang buruk. Dulunya orang Asia senang makan makanan dari tanaman, kini pola mereka bergaya barat dengan banyak mengkonsumsi daging. Bahkan ada istilah yang muncul setelah kedatangan Perry, yaitu “Datsu-A Ron” atau “selamat tinggal Asia”. Menurut Datsu-A Ron, westernisasi adalah hal yang tidak dapat dielakkan namun menguntungkan.
Alasan kenapa westernisasi berkembang pesat adalah akibat anggapan masyarakat pribumi terhadap orang Eropa. Menurut masyarakat pribumi, orang-orang Eropa jauh lebih baik dibandingkan diri mereka dengan teknologi dan ilmu pengetahuan. Hal ini akan terus teregenerasi dan membuat generas-generasi selanjutnya memiliki anggapan yang sama. Inilah yang biasa disebut mental budak, karena masyarakat pribumi meninggikan orang Eropa. Hal ini berbanding lurus dengan orang Eropa yang menganggap orang pribumi tidak becus mengurus negara sendiri. Seperti yang terjadi di Indonesia.
Ekonomi adalah kunci keeratan westernisasi dan globalisasi pada zaman modern ini. Melaui istilah liberalisasi ekonomi, pasar bebas, demokrasi, individualisme, dll. Apalagi semenjak keruntuhan USSR dan komunismenya memberikan jalan lapang bagi westernisasi. Bahkan Rusia menggunakan kebijakan glasnost dan perestroika yang membuktikan mereka tidak mampu melawan sistem perekonomian barat. Hal ini juga terjadi pada RRC.
Berikut beberapa definisi untuk membantu dalam memahami globalisasi dari sudut pandang berbeda:
1.      Globalization is all term for the expansion of diverse form of economic, political, and cultural activity beyond national borders.
Calhoun , Craig, Dictionary of The Social Sciences, hal. 192, Oxford University press, USA: 2002.
Globalisasi adalah penggunaan istilah atas berbagai bentuk ekspansi berbagai bentuk bidang ekonomi, politik maupun aktivitas budaya yang melewati batas nasional. Dengan kata lain, kata ‘globalisasi’ digunakan ketika sebuah bidang atau sektor dalam suatu negara terserempet atau terasimilasi oleh negara lain yang kemudian membuat bidang tersebut berubah menyesuaikan dirinya dengan unsur asing lainnya.

2.      Globalization is the process by which the experince of every day life, market by the consumption of commodities and ideas, is becoming standardized around the world especially since the late 20th century.
Dapus: the new enyclopedia Britannica vol, 5 hal, 304, Encyclopedia Britannica, Inc. Chicago: 2003.
Globalisasi adalah proses yang dialami dalam kehidupan sehari-hari, dipasarkan melalui konsumsi komoditas dan ide-ide, dan menjadi sebuah standar di seluruh dunia terutama sejak akhir abad ke-20. Akhir abad ke-20 sendiri menjadi sebuah titik awal globalisasi modern seiring meningkatnya hubungan antar negara dan sistem politik multipolar. Akibatnya, kebudayaan atau kebiasaan suatu negara cenderung sama dengan negara lainnya. Seperti yang kita ketahui, globalisasi dan kapitalisme seperti saudara. Kapitalisme ‘mengajarkan’ kita mengenai pola konsumtif.

3.      Globalization is the board movement among economies, societies and technology that is knitting the world closer together and effecting capital markets, technology and the exchange information.
Pink, Daniel, Ejournal USA, Global Issue :The Challenges of Globalization, hal. 20, US Departement of State, Bureau of International Information Programs: Februari 2006.
Globalisasi adalah papan pergerakan antara ekonomi, masyarakat, dan tekhnologi yang menyatukan dunia secara bersama-sama dan mempengaruhi pasar modal, teknologi, dan pertukaran informasi. Pernyataan ini sangat terdengar ideal dan cenderung pro-globalisasi. Karena Daniel Pink mengharapkan bahwa pergerakan perekonomian, masyarakat, dan teknologi, dengan kata lain kesejahteraan rakyat, bisa berjalan saling beriringan. Globalisasi merupakan proses historis yang panjang. Sekiranya interkasi dan globalisasi telah ada sejak berabad-abad lalu. Pada tahun 1000 hingga 1500 M, pedagang dari Cina dan India telah melakukan perjalanan antara negeri dengan tujuan berdagang kain sutera yang jalur perdagangannya dikenal dengan jalur sutera. Setelah itu, aktivitas perdagangan dilanjutkan dengan perdagnagn kaum muslim di Asia dan Afrika. Selain melakukan perdangan, kaum muslim mengajarkan nilai-nilai agama Islam dan nilai-nilai sosial yang berasal dari Arab. Fase selanjutnya ditandai oleh dominasi bangsa Eropa, Portugis, dan Spanyol yang berhasil mengembangkan revolusi industri dan menemukan barang-barang yang kita kenal sekarang dengan nama computer dan internet.
4.      The term 'globalization' refers to the increasing interconnectedness of nations and peoples around the world through trade, investment, travel, popular culture, and other forms of interaction.
Lockard, Craig A., Seeds of Globalization, University of Wisconsin, Green Bay
Ungkapan ‘globalisasi’ mengacu kepada kedekatanhubungan antara bangsa dan negara di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, pariwisata, kebudayaan popular, dan bentuk interaksi lainnya. Contoh paling dekat dan yang paling gampang terealisasikan atas argumen Craig Lockhart adalah kerjasama kawasan-kawasan dunia,misalnya Asia Tenggara atau Uni Eropa.
5.      Professor Charles Doran: globalization is the interaction of information technology and the global economy. It is indexed in terms of the intensity, scope, volume, value of international transactions in the informational, financial, commercial, trade and administrative spheres world wide.
Brzezinski, Zbigniew, The Choice Global Domination or Global Leadership, hal 139, Basic books, NY: 2004
Globalisasi adalah interaksi teknologi informasi dan ekonomi global. Dimana disusun dari istilah intensitas, lingkup, volum, nilai dari transaksi internasional terhadap informasi, finansial, komersial, perdagangan, dan administatif dalam dunia secara luas. Memang kedekatan antara globalisasi dan kapitalis bagaikan kakak-adik. Hal ini membuat penjelasan globalisasi tidak akan lepas dari lingkupan ekonomi. Selain itu, akibat peran media dan pers, informasi atau berita dapat terkirim dan tersebar lebih cepat yang ikut membiaskan batas negara,

6.      Globalisasi adalah suatu proses yang multi-dimensi, meliputi ekonomi, politik, sosial, budaya dan ideologi. Fenomena globalisasi mewujud dalam bentuk penyempitan waktu dan ruang dalam hubungan sosial.
Sugianto, Globalisasi dan Tatanan Ekonomi Baru: Perspektif Ekonomi Islam: 2008

Artinya hubungan sosial antara individu dengan masyarakat maupun antar masyarakat dalam suatu negara bahkan antar negara telah menjadi begitu transparan, tidak lagi mengenal batas-batas politik. Hal ini membuat manusia di belahan bumi lain semakin dekat dengan manusia di belahan bumi lainnya.

7.      Noam Chomsky: the word globalization is also used in a doctrinal sense, to describe the neoliberal form of economic globalization.
ZNet, Corporate Globalization, Korea and International Affairs, Noam Chomsky interviewed by Sun Woo Lee, Monthly JoongAng, 22 February 2006

Globalisasi dunia bisa juga digunakan dalam ranah doktrin, untuk menjelaskan bentuk neoliberal globalisasi ekonomi. Dengan menonton televisi tiap hari, menyaksikan iklannua atau semacamnya, sebenarnya membuat kita terpengaruh untuk beradaptasi dengan kebiasaan asing yang berbeda tersebut. Kita akan cenderung konsumtif.

8.      Globalisasi memiliki definisi teknologinya tersendiri: komputerisasi, miniaturisasi, digitalisasi, komunikasi satelit, serat optik dan internet.

Thomas L. Friedman, Memahami Globalisasi: Lexus dan Pohon Zaitun, terj: Tim Penerbit ITB, Bandung: Penerbit ITB, 2002.

Perkembangan teknologi yang terjadi dalam suatu negara membuktikan negara tersebut telah ikut dalam arus globalisasi ini. Arus informasi yang semakin sulit untuk dikendalikan membuat informasi menjadi hal yang paling gampang menembus batas-batas suatu negara.

9.      Anthony Giddens: globalization can thus be defined as the intensification of world wide social relation which link distant localities in such a way that local happenings are shape by events occurring many miles away and vice versa.

Ankie Hoogvelt, Globalization and the Postcolonial World, MacMillan, London: 1997.

Globalisasi dapat didefinisikan sebagai intensifikasi relasi sosial global yang menghubungkan wilayah-wilayah berjauhan, sehingga yang terjadi di satu wilayah dapat diketahui di wilayah lainnya meski berjauhan, dan sebaliknya. Hal-hal yang mampu membuat suatu wilayah saling terhubung antara lain adalah sektor media atau ekonomi, misalnya IHSG.

Globalisasi adalah sebuah proses, cara, maupun tujuan menyamaratakan penduduk dunia atau memiliki suatu standar yang sama dalam suatu negara yang membuat mereka saling terkait dengan media penetrasinya dari berbagai bidang dan sektor dengan tujuan membiaskan suatu batas negara tidak hanya dari satu sisi saja. Globalisasi menjadi suatu hal yang tidak mungkin dihindari mengingat asas saling membutuhkan negara-negara dunia demi memenuhi kesejahteraan masyarakatnya yang semakin kuat. Satu-satunya yang bisa diupayakan adalah meminimalisasi pengaruh buruk dari globalisasi. Entah menyaringnya atau mengeluarkan tandingannya. Misalnya Al-Jazeera yang berusaha menangkal pandangan-pandangan merendahkan ataupun menyudutkan (propaganda) negara barat dengan CNN mereka.


No comments:

Post a Comment