Sebagai
sebuah istilah yang semakin terkenal, globalisasi kini berjalan beriringan
dengan kehidupan manusia. Akibat tuntutan zaman dan perkembangan kehidupan,
hampir tidak ada lagi manusia yang tidak terseret globalisasi. Peran media
serta pencitraan terhadap globalisasi membuat manusia tanpa sadar semakin
tenggelam dengan keharusan menjalani globalisasi. Definisi globalisasi sendiri
hingga saat ini belum mencapai titik temu yang memuaskan. Akibat begitu banyak
dan luasnya aspek yang dilingkupi membuat globalisasi menjadi bias. Para ahli sendiri sepakat bahwa tujuan dari
globalisasi adalah pluralitas kehidupan. Menyamakan standar atas hidup dan
berbagai nilai-nilai pada titik yang sama.
Bagi sebagian orang, globalisasi adalah sebuah proses.
Namun ada juga yang menganggapnya sebagai tujuan, cara, atau alat. Sebagian
besar para ahli mendefinisikan globalisasi sebagai proses transformasi hal-hal
dalam wilayah tertentu menjadi sesuatu yang mengglobal. Bisa juga diartikan
sebagai suatu proses menyatukan manusia dalam satu komunitas yang sama yang
saling berperan. Namun, banyak orang yang menyamakan antara globalisasi dan
westernisasi. Dalam memandang hal tersebut kehati-hatian sangat diperlukan,
agar pemahaman nantinya tidak dangkal.
Penggunaan
kata globalisasi sendiri seolah-olah terkurung dalam persepsi bahwa globalisasi
berasal dari barat. Tanpa melihat istilah dari barat yang digunakan,
globalisasi telah ada jauh dan berkembang sebelum barat mengenal makna tersebut.
Kita bisa melihat di Asia. Pada zaman dahulu, ribuan tahun dari sekarang,
begitu banyak kerajaan-kerajaan di Asia dengan sistem pemerintahannya yang
kompleks ketika orang-orang di barat masih belum memikirkan tentang penyatuan
dan kerjasama antar suku-suku yang terpecah. Benturan atau perkawinan kebudayaan
terjadi ketika kerajaan-kerajaan ini melakukan berbagai bentuk hubungan luar
negeri, entah itu kerjasama atau perang. Proses-proses inilah yang menjadi suatu globalisasi.
Contoh kongkrit globalisasi di Asia adalah Jalan Sutera.
Barat mulai mengenal globalisasi pada renaissance. Dengan kebebasan yang
diberikan kepada ilmu pengetahuan, mendorong berbagai ekspedisi untuk
mengeksplorasi dunia. Berkat teori bumi itu bundar, para penjelajah berani
mengarungi lautan. Pada abad ke-17, sebuah MNC yang disebut-sebut
sebagai MNC pertama, berdiri. British East India Company pada tahun 1600, yang
disusul Dutch East India Company pada tahun 1602, dan Portuguese East India
Company pada tahun1628. Adalah Charles Taze Russell, seorang pengusaha Amerika
yang menjadi menteri, yang mulai
menggunakan konsep teori globalisasi pada tahun 1897 melalui kata “perusahaan
raksasa”. Meskipun istilah globalisasi sendiri telah ada pada tahun 1960an
melalui ilmu sosial, namun mulai terkenal dan semakin sering digunakan pada
pertengahan 1980an dan 1990an. Setelah zaman pencerahan inilah, segala macam
hal, entah itu ilmu pengetahuan, teknologi, komoditas ekspor, dll. yang dibawa
ke luar negeri menjadi sebuah globalisasi. Oleh karenanya, globalisasi memiliki
kaitan yang sangat erat dengan westernisasi.
Jadi,
westernisasi adalah proses dimana masyarakat menjadi bagian atau mengadopsi
kebudayaan barat dalam hal industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, gaya
hidup, pola makan, bahasa dan huruf, agama, atau nilai kesusilaan. Hampir
seperti globalisasi, westernisasi sangatlah sulit untuk dihindari mengingat
negara-negara barat adalah pemimpin dunia saat ini. Westernisasi mulai marak
pada era kolonialisme. Bangsa Eropa yang melakukan penjelajahan, kemudian
berdagang, lalu menjajah memudahkan proses akulturasi dan enkulturasi
kebudayaan mereka dengan kebudayaan penduduk pribumi. Karena ketika Eropa
menjajah suatu wilayah, mereka akan mengubah kebiasaan ditempat tersebut yang
menurut mereka tidak sesuai dengan kebiasaan Eropa. Atau, mereka membawa
pribumi dari negara jajahan lain ke wilayah jajahan lainnya yang masih kosong
atau membutuhkan pembangunan. Wilayah jajahan atau koloni-koloni yang mereka
buat akan berlandaskan sesuai dengan hukum negara induk.
Jepang
merupakan sebuah negara yang sangat terkena dampak westernisasi. Setelah
pendaratan Commodore Perry, kebudayaan jepang perlahan-lahan mulai berubah.
Para menteri, perdana menteri, bahkan kaisar mulai menggunakan pakaian ala
barat. Pola makan pun ikut berubah, dari pola sehat ke pola yang buruk. Dulunya
orang Asia senang makan makanan dari tanaman, kini pola mereka bergaya barat
dengan banyak mengkonsumsi daging. Bahkan ada istilah yang muncul setelah
kedatangan Perry, yaitu “Datsu-A Ron” atau “selamat tinggal Asia”. Menurut
Datsu-A Ron, westernisasi adalah hal yang tidak dapat dielakkan namun menguntungkan.
Alasan
kenapa westernisasi berkembang pesat adalah akibat anggapan masyarakat pribumi
terhadap orang Eropa. Menurut masyarakat pribumi, orang-orang Eropa jauh lebih
baik dibandingkan diri mereka dengan teknologi dan ilmu pengetahuan. Hal ini
akan terus teregenerasi dan membuat generas-generasi selanjutnya memiliki
anggapan yang sama. Inilah yang biasa disebut mental budak, karena masyarakat
pribumi meninggikan orang Eropa. Hal ini berbanding lurus dengan orang Eropa
yang menganggap orang pribumi tidak becus mengurus negara sendiri. Seperti yang
terjadi di Indonesia.
Ekonomi
adalah kunci keeratan westernisasi dan globalisasi pada zaman modern ini.
Melaui istilah liberalisasi ekonomi, pasar bebas, demokrasi, individualisme,
dll. Apalagi semenjak keruntuhan USSR dan komunismenya memberikan jalan lapang
bagi westernisasi. Bahkan Rusia menggunakan kebijakan glasnost dan perestroika
yang membuktikan mereka tidak mampu melawan sistem perekonomian barat. Hal ini
juga terjadi pada RRC.
Berikut
beberapa definisi untuk membantu dalam memahami globalisasi dari sudut pandang
berbeda:
1.
Globalization is all term for the
expansion of diverse form of economic, political, and cultural activity beyond
national borders.
Calhoun , Craig,
Dictionary of The Social Sciences, hal.
192, Oxford University press, USA: 2002.
Globalisasi
adalah penggunaan istilah atas berbagai bentuk ekspansi berbagai bentuk bidang
ekonomi, politik maupun aktivitas budaya yang melewati batas nasional. Dengan
kata lain, kata ‘globalisasi’ digunakan ketika sebuah bidang atau sektor dalam
suatu negara terserempet atau terasimilasi oleh negara lain yang kemudian
membuat bidang tersebut berubah menyesuaikan dirinya dengan unsur asing
lainnya.
2.
Globalization is the process by which
the experince of every day life, market by the consumption of commodities and
ideas, is becoming standardized around the world especially since the late 20th
century.
Dapus:
the new enyclopedia Britannica vol, 5 hal, 304, Encyclopedia Britannica, Inc. Chicago: 2003.
Globalisasi
adalah proses yang dialami dalam kehidupan sehari-hari, dipasarkan melalui
konsumsi komoditas dan ide-ide, dan menjadi sebuah standar di seluruh dunia
terutama sejak akhir abad ke-20. Akhir abad ke-20 sendiri menjadi sebuah titik
awal globalisasi modern seiring meningkatnya hubungan antar negara dan sistem
politik multipolar. Akibatnya, kebudayaan atau kebiasaan suatu negara cenderung
sama dengan negara lainnya. Seperti
yang kita ketahui, globalisasi dan kapitalisme seperti saudara. Kapitalisme
‘mengajarkan’ kita mengenai pola konsumtif.
3.
Globalization is the board movement
among economies, societies and technology that is knitting the world closer
together and effecting capital markets, technology and the exchange
information.
Pink, Daniel,
Ejournal USA, Global Issue :The
Challenges of Globalization, hal. 20, US Departement of State, Bureau of
International Information Programs: Februari 2006.
Globalisasi
adalah papan pergerakan antara ekonomi, masyarakat, dan tekhnologi yang
menyatukan dunia secara bersama-sama dan mempengaruhi pasar modal, teknologi,
dan pertukaran informasi. Pernyataan ini sangat terdengar ideal dan cenderung
pro-globalisasi. Karena Daniel Pink mengharapkan bahwa pergerakan perekonomian,
masyarakat, dan teknologi, dengan kata lain kesejahteraan rakyat, bisa berjalan
saling beriringan. Globalisasi merupakan proses historis yang panjang.
Sekiranya interkasi dan globalisasi telah ada sejak berabad-abad lalu. Pada
tahun 1000 hingga 1500 M, pedagang dari Cina dan India telah melakukan
perjalanan antara negeri dengan tujuan berdagang kain sutera yang jalur
perdagangannya dikenal dengan jalur sutera. Setelah itu, aktivitas perdagangan
dilanjutkan dengan perdagnagn kaum muslim di Asia dan Afrika. Selain melakukan
perdangan, kaum muslim mengajarkan nilai-nilai agama Islam dan nilai-nilai
sosial yang berasal dari Arab. Fase selanjutnya ditandai oleh dominasi bangsa
Eropa, Portugis, dan Spanyol yang berhasil mengembangkan revolusi industri dan
menemukan barang-barang yang kita kenal sekarang dengan nama computer dan
internet.
4.
The term 'globalization' refers to the
increasing interconnectedness of nations and peoples around the world through
trade, investment, travel, popular culture, and other forms of interaction.
Lockard,
Craig A., Seeds of Globalization,
University of Wisconsin, Green Bay
Ungkapan
‘globalisasi’ mengacu kepada kedekatanhubungan antara bangsa dan negara di
seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, pariwisata, kebudayaan popular,
dan bentuk interaksi lainnya. Contoh paling dekat dan yang paling gampang
terealisasikan atas argumen Craig Lockhart adalah kerjasama kawasan-kawasan
dunia,misalnya Asia Tenggara atau Uni Eropa.
5.
Professor Charles Doran: globalization
is the interaction of information technology and the global economy. It is
indexed in terms of the intensity, scope, volume, value of international
transactions in the informational, financial, commercial, trade and
administrative spheres world wide.
Brzezinski, Zbigniew,
The Choice Global Domination or Global
Leadership, hal 139, Basic books, NY: 2004
Globalisasi adalah interaksi teknologi informasi dan
ekonomi global. Dimana disusun dari istilah intensitas, lingkup, volum, nilai
dari transaksi internasional terhadap informasi, finansial, komersial,
perdagangan, dan administatif dalam dunia secara luas. Memang kedekatan antara
globalisasi dan kapitalis bagaikan kakak-adik. Hal ini membuat penjelasan
globalisasi tidak akan lepas dari lingkupan ekonomi. Selain itu, akibat peran
media dan pers, informasi atau berita dapat terkirim dan tersebar lebih cepat
yang ikut membiaskan batas negara,
6.
Globalisasi
adalah suatu proses yang multi-dimensi, meliputi ekonomi, politik, sosial,
budaya dan ideologi. Fenomena globalisasi mewujud dalam
bentuk penyempitan waktu dan ruang dalam hubungan sosial.
Sugianto, Globalisasi
dan Tatanan Ekonomi Baru: Perspektif Ekonomi Islam: 2008
Artinya hubungan sosial antara individu dengan
masyarakat maupun antar masyarakat dalam suatu negara bahkan antar negara telah
menjadi begitu transparan, tidak lagi mengenal batas-batas politik. Hal
ini membuat manusia di belahan bumi lain semakin dekat dengan manusia di
belahan bumi lainnya.
7.
Noam Chomsky: the word globalization is
also used in a doctrinal sense, to describe the neoliberal form of economic
globalization.
ZNet, Corporate
Globalization, Korea and International Affairs, Noam Chomsky interviewed by Sun
Woo Lee, Monthly JoongAng, 22
February 2006
Globalisasi dunia bisa
juga digunakan dalam ranah doktrin, untuk menjelaskan bentuk neoliberal
globalisasi ekonomi. Dengan menonton televisi tiap hari, menyaksikan iklannua
atau semacamnya, sebenarnya membuat kita terpengaruh untuk beradaptasi dengan
kebiasaan asing yang berbeda tersebut. Kita akan cenderung konsumtif.
8. Globalisasi memiliki definisi teknologinya tersendiri:
komputerisasi, miniaturisasi, digitalisasi, komunikasi satelit, serat optik dan
internet.
Thomas L. Friedman, Memahami
Globalisasi: Lexus dan Pohon Zaitun, terj: Tim Penerbit ITB, Bandung:
Penerbit ITB, 2002.
Perkembangan teknologi
yang terjadi dalam suatu negara membuktikan negara tersebut telah ikut dalam
arus globalisasi ini. Arus informasi yang semakin sulit untuk dikendalikan
membuat informasi menjadi hal yang paling gampang menembus batas-batas suatu
negara.
9. Anthony
Giddens: globalization can thus be defined as the intensification of world
wide social relation which link distant localities in such a way that local
happenings are shape by events occurring many miles away and vice versa.
Ankie Hoogvelt,
Globalization and the Postcolonial World, MacMillan, London: 1997.
Globalisasi dapat
didefinisikan sebagai intensifikasi relasi sosial global yang menghubungkan
wilayah-wilayah berjauhan, sehingga yang terjadi di satu wilayah dapat diketahui
di wilayah lainnya meski berjauhan, dan sebaliknya. Hal-hal yang mampu membuat
suatu wilayah saling terhubung antara lain adalah sektor media atau ekonomi,
misalnya IHSG.
Globalisasi adalah sebuah proses, cara, maupun
tujuan menyamaratakan penduduk dunia atau memiliki suatu standar yang sama dalam
suatu negara yang membuat mereka saling terkait dengan media penetrasinya dari
berbagai bidang dan sektor dengan tujuan membiaskan suatu batas negara tidak
hanya dari satu sisi saja. Globalisasi menjadi suatu hal yang tidak mungkin
dihindari mengingat asas saling membutuhkan negara-negara dunia demi memenuhi
kesejahteraan masyarakatnya yang semakin kuat. Satu-satunya yang bisa
diupayakan adalah meminimalisasi pengaruh buruk dari globalisasi. Entah menyaringnya
atau mengeluarkan tandingannya. Misalnya Al-Jazeera yang berusaha menangkal
pandangan-pandangan merendahkan ataupun menyudutkan (propaganda) negara barat
dengan CNN mereka.
No comments:
Post a Comment